"Lo marah?" tanya Renjun ketika menyadari ekspresi Guanlin berubah

"Gak"

"Marah nih"

"Gue mau makan, diem dulu"

"Ishh!"

Renjun menopang kepalanya dengan satu tangan bersandar di meja sembari menatap Guanlin yang tengah lahap memakan masakannya itu.

"Alinnn.." panggilnya yang tidak mendapat jawaban

"Linn"

"Hm?"

"Alin ganteng" ucap Renjun yang sontak membuat Guanlin menoleh dan menoyor kepala Renjun

"Kerasukan apa lo?"

"Ish! Gue jujur nih, gue baru sadar ternyata laki gue ganteng. Ganteng banget"

Guanlin lantas mengambil ponselnya, entah apa yang tengah ia lakukan. "cek rekening lo, udah gue transfer"

Plakk

Renjun memukul lengan Guanlin. "Siapa yang minta uang sih?!"

"Lah? Lo kan baikin gue kalau minta uang"

"Dosa lo nuduh gue gitu. Gue ini lagi mau muji lo bukan karena uang"

"Terus karena apa?"

"Ya karena pengen aja"

Guanlin terkekeh, menggelengkan kepalanya. Kadang dia gak paham sama yang dilakuin Renjun akhir akhir ini. Setelah makannya selesai, Guanlin bangkit dan mencuci piring serta beberapa peralatan memasak yang di gunakan Renjun tadi.

"Ayo naik. Udah malem, lo harus tidur"

Renjun merentangkan tangannya, membuat Guanlin paham dan sedikit terkekeh. "Manja banget sih? Minta gendong mulu dari kemarin. Kalah si kakak"

"Gue tuh mager, biar lo jadi suami ada kegiatan sedikit"

"Lah? Kegiatan gue mah banyak" ucap Guanlin sembari membenarkan posisi Renjun dan berjalan menaiki tangga setelah mematikan lampu dapur dan ruang makan

"Lo capek gak hari ini?" tanya Renjun

"Kenapa?"

"Emmm.." Renjun seolah berfikir sejenak dan mempertimbangkan sesuatu sebelum Guanlin menurunkan dirinya di ranjang

"Kenapa, yang?" tanya Guanlin sekali lagi

"Em, gajadi deh"

Guanlin mengerutkan dahinya, ia kemudian ke kamar mandi untuk menyikat giginya dan kembali merebahkan dirinya di samping Renjun.

"Kenapa?" tanya nya sekali lagi

Renjun menggeleng dan menarik selimut menutupi setengah tubuhnya.

"Kenapa Ren?"

Renjun melirik Guanlin, "lo capek gak?"

"Kenapa dulu?"

"Jawab dulu! Malah tanya balik! Lo di sekolah di ajarin gak sih kalau orang tanya itu di jawab?!"

Guanlin terkekeh, merapatkan tubuhnya pada Renjun. "Iya, capek. Kenapa?"

"Mmmm ya udah gak jadi kalau gitu"

"Kenapa?"

"Gapapa"

"Disekolah di ajarin gak, kalau orang tanya itu di jawab?" serang balik Guanlin membuat Renjun mencebik kesal

"Ish! Iya iya. Gue lagi pengen, tapi lo capek. Jadi gak jadi deh"

Guanlin langsung paham arah pembicaraan dari suami mungilnya itu, matanya berbinar dan mulai mengendus ceruk leher Renjun.

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now