"aku benar-benar tak mengerti apa yang sedang kau katakan" aku bangkit. Masih menatap Yeji dengan memasang wajah kesal sekaligus bingung.

"kau pasti telah berbuat sesuatu yang buruk pada Lia. Kau membawanya kesuatu tempat dan menyembunyikan dia" tambahnya yang membuat kesabaranku habis.

"itu tidak benar..., bagaimana bisa kau menuduhku seperti ini?!" Kataku dengan suara meninggi. tak terima dengan tuduhan yang Yeji lontarkan untukku.

"lalu apa yang kalian berdua lakukan didalam hutan malam itu?" tanyanya mengorek informasi dariku. Masih menatapku dengan tatapannya yang seakan menelanjangiku.

"kami tidak melakukan apapun, kami hanya bicara sebentar" kataku menjawab rasa penasarannya.

"pembohong...." Yeji menaikan salah satu sudut bibirnya, menunjukan wajah sinis padaku. Sekali lagi menyudutkanku dengan perkataannya.

"apa yang sebenarnya kau inginkan? Apakah aku harus mengakui hal yang tak kulakukan?" kataku masih tidak terima atas perkataan Yeji.

"kau akan mengakuinya. Aku pastikan kau akan mengakui segalanya padaku...." kata terakhirnya kemudian berjalan menuju mobil. masuk kedalam mobil yang terparkir didepan gereja. Meninggalkan aku yang masih bertanya-tanya sembari menatap mobilnya yang kini semakin menjauh.

Apa yang sebenarnya dia pikirkan? Kenapa dia dengan berani menuduhku telah melenyapkan Lia? Aku tau dia tidak pernah menyukaiku. Terlihat dari caranya menatapku tapi aku tak pernah berpikir dia akan menuduhku seperti ini.

"Ryujin ada apa?" Kutolehkan wajahku ketika tiba-tiba Yuna datang. Memegang bahuku sembari mengarahkan pandangannya kearah mobil Yeji yang kini mulai tak terlihat dan tertelan pepohonan rindang didepan sana.

"Tidak ada..." aku menggeleng.

"Apakah dia mengatakan hal buruk padamu?" Tanya Yuna penasaran.

"Dia hanya menanyakan hal tentang Lia padaku..." jawabku singkat.

"Jangan dengarkan dia. Semua orang tidak menyukainya. Dia hanya beruntung karena terlahir dari tuan Hwang yang kaya raya..." kata Yuna membeberkan informasi yang ia tau tentang Yeji kepadaku.

"Apa maksudmu?"

"Apakah kau tak tau desas desus yang beredar sekarang?" Yuna mendekatkan wajahnya pada telingaku. "Aunty joana melihat Yeji dan Lia bertengkar dimalam Lia menghilang. Semua orang menduga Yeji yang sudah membunuh Lia dan menguburkannya disuatu tempat" katanya kembali memberikan informasi yang tak kuketahui.

"B-benarkah?" Tanyaku. Tak percaya dengan gosip yang memang terus beredar sejak Lia menghilang.

"Semua orang tau jika Yeji sangat menyukai Lia dan selalu mengejar-ngejar Lia. Jaehyun bahkan pernah melihat Yeji memaksa Lia untuk masuk kedalam mobilnya dengan cara menyeret tubuhnya. Mungkin karena cintanya ditolak hingga ia berani melakukan itu..."

"Kenapa kau tidak melaporkannya pada polisi?" Tanyaku. Tak mengerti dengan pemikiran orang orang disini yang hanya berdiam diri ketika mereka tau apa yang terjadi.

"Tak ada yang berani melaporkan hal ini pada polisi. Mereka takut ayah Yeji akan ikut campur dan membuat kami menjadi kesulitan. Kau tau kan ayah Yeji berperan penting untuk desa kita. Jika kita mengusik mereka aku yakin mereka tak akan tinggal diam dan membuat desa ini mati selamanya..." Kali ini aku terdiam. Mencerna penjelasan yang Yuna katakan.

Desa ini memang dibangun diatas tanah tuan Hwang, ayah dari Yeji. Aku tak tau mengapa mereka bisa membangun desa dengan tanah yang dimiliki oleh seseorang tapi yang jelas Tuan Hwang sangat berperan didalam lingkungan desa hingga tak ada satupun orang desa yang berani mengusik Tuan Hwang sekeluarga termasuk Yeji.

LOSE (JINLIA & YEJISU)Where stories live. Discover now