"Hanya apa? Karena ingin melihat saya setiap harinya?" Tebakannya sungguh benar, dia memang sangat pintar. "Kenapa tidak mengatakannya langsung. Kamu bisa memintanya kepada saya. Kita bisa menikah kan? Dengan begitu kamu bisa puas melihat saya kapanpun kamu mau termasuk saat kamu bangun dari tidur dan saat kamu siap untuk menutup mata di malam hari."
Kucerna kalimat demi kalimat yang dia lontarkan kepadaku tapi sayangnya aku masih tak mengerti maksudnya membuat dia kembali menghimpit tubuhku ke arah dinding. Sungguh, aku sama sekali tak bisa berkutik. Tatapan matanya mulai berubah menjadi lembut, tangannya tergerak untuk mengelus pipiku pelan.
"Kamu tidak sendirian."
"Maksud Bapak?"
"Biarkan kali ini saya yang berjuang."
"Hah?"
Haruskah dia berbicara sepenggal demi sepenggal tanpa menjelaskannya secara langsung. Aku sama sekali tak mengerti dengan maksud pembicaraannya.
"Astaga, IQ-mu berapa? Saya tidak percaya kamu bisa mendapat predikat cumlaude."
"Pak Jaehyun." Aku melepaskan tangannya dari pipiku dan mendorong tubuhnya menjauh. "Saya minta maaf atas ini, kalau Bapak mau memecat saya, saya terima. Tapi tolong jangan melaporkan saya ke pihak yang berwajib. Saya berjanji akan ganti rugi, berapa pun biayanya."
"Yakin?" tanyanya, "Yakin kamu mampu membayarnya?" lanjutnya lagi, dia sedang meremehkanku ternyata.
"Saya pasti usahakan Pak."
"Kalau saya tidak berminat. Kamu bisa apa? Semua keputusan ada di tangan saya."
"T-tapi Pak, saya benar-benar minta maaf....."
"Termaafkan. Jadi, kapan kita tentukan tanggal?"
"Tanggal apa?" Kataku. Jujur aku semakin takut jika dirinya akan melaporkanku ke polisi.
"Tanggal pernikahan sayang..."
"Hah?"
"Selain ceroboh dan telmi, ternyata kamu sangat menggemaskan. Saya tahu kamu melamar di kantor saya dari Dejun. Dejun itu sepupu saya. Dan saya tahu selama ini kamu menguntit saya."
"Tapi Dejun nggak tahu saya itu Yosa."
"Y/N, dia itu sahabat kamu dari kecil. Apapun yang kamu tutupi dari dia, pasti dia tahu."
"Terus, kenapa Bapak berpura-pura selama ini? Dan kenapa baru sekarang?"
"Karena saya berniat untuk memberikan kamu pelajaran."
"Jahat banget sih Pak."
"Lebih jahat siapa? Saya atau kamu? Menguntit itu termaksud tindakan kejahatan dan bisa dipidana ditambah kamu melakukan pemalsuan identitas. Apa perlu saya jelaskan?"
"Saya minta maaf, Pak."
"Saya bukan Bapak kamu."
"Tapi Bapak atasan saya."
"Kata siapa? Kamu bukan bawahan saya lagi mulai detik ini."
Tubuhku mendadak lemas. Ternyata seperti inilah akhir kisahku dengannya. Aku dipecat dan dia sudah tahu semuanya. Bagaimana lagi aku bisa menemuinya setelah ini?
YOU ARE READING
JAEHYUN AS (COMPLETED)
FantasyJadi dokter, pacar, suami, kakak ipar, kakak, selingkuhan, guru ngaji ataupun tutor? Jung Jaehyun of NCT bisa menjadi siapun yang kalian inginkan. Fiktif belaka ya jangan disamakan dengan kehidupan real life sang idola. Di sini kamu yang jadi lead f...
Programmer pt.2
Start from the beginning
