blank space

9.8K 540 25
                                    

Back to chapter 6!! Hai haiiii happy reading guys^^

Pagi ini Shinzu memulai sarapannya tanpa Shigure, ia bahkan berharap tidak bertemu dengannya setelah kejadian yang membuat hatinya sakit semalam. Lingkaran hitam jelas sekali terlihat di wajah cantik nan putih milik Shinzu bahkan warna merah merekah dari bibirnya pun tak bisa menutupi kesedihan yang tampak terlihat dari mata sayunya itu. Ia menghabiskan sandwichnya dengan tatapan kosong, tatapan yang tidak berarti entah apa yang ada di dalam pikiran dan hatinya saat ini, tak ada yang tau.

Saat itu juga pintu ruangan itu terbuka tampaklah sang raja dengan seragam raja merah maroonya serta mahkota yang bertengger diatas kepalanya. Ia memasuki ruangan, duduk di sebelah Shinzu, Shinzu masih asik dengan lamunannya tanpa berkedip ia sesekali menyuap sandwich itu ke dalam mulutnya. Ia bahkan tidak menyadari Shigure yang bersiap bergabung dalam sarapannya pagi ini. "Erhhmmm.." merasa di abaikan Shigure menegut Shinzu dengan sedikit erangan. Tersentak dengan suara itu Shinzu menoleh sebelah kananya dengan tatapan sedih kemudan menundukan kepalanya. Tentu ada Shigure di sana. "Shinzu ada apa denganmu? Mengapa hanya diam saja? Bahkan kau tidak menyadari kedatanganku?".

Tanpa menjawab pertanyaan Shigure, Shinzu mengakhiri sarapannya beranjak dari kursinya. "Aku sudah selesai". Ia ingin pergi dari ruangan itu. Ia takut nantinya akan menangis bila melihat Shigure di depannya dan mengingat kejadian semalam. Tangan Shigure menggenggam kuat lengan Shinzu namun masih dengan kelembutannya, ia menarik Shinzu hingga ia kembali menoleh ke arah Shigure. "Ada apa denganmu? Aneh sekali sikapmu pagi ini?". Tanya Shigure dengan wajah datarnya.

Shinzu balik menatap Shigure tajam. "Jangan tanyakan itu padaku, tanyakan pada dirimu sendiri." ucap Shinzu penuh penekanan lalu ia pergi meninggalkan Shigure di ruang makan itu.

"Astaga ada apa dengannya? Apa itu wajahnya saat marah dan kesal? Tapi apa salahku? Mengapa ia marah padaku? Sial! Jangan jangan ia melihatku bersama Ichigo! Tidak ini semua salah paham. Aku harus menyelesaikan masalah ini" Shigure menduga duga apa yang sebenarnya yang terjadi pada Shinzu. Wajahnya yang biasanya lugu, baik, hati dan ramah hari ini berubah bagaikan demon yang siap membunuh siapapun yang mengganggunya. Itu sangat mengerikan.

Shinzu berlari menuju taman istana seraya menyeka air matanya, ia tak sanggup lagi mengingat kejadian semalam sehingga reaponenya pada Shigure pagi ini begitu buruk. Ia sadar akan posisinya. Shigure tidak mencintainya, tapi ia juga wanita. Setiap wanita juga pasti akan merasakan sakit yang teramat sangat melihat suaminya masuk ke dalam kamar berdua dengan wanita lain.

Shigure pov

Sudah 3 hari aku tidak bicara sama sekali dengan Shinzu. Jangankan untuk bicara, sekedar menyapanya saja aku tak punya keberanian. Semenjak hari di mana ia menepis tangan ku di ruang makan, aku benar benar merasa jahat padanya. Sebenarnya aku ingin menjelaskan padanya bahwa itu tidak seperti apa yang di fikirkannya. Aku sama sekali tidak melakukan apapun dengannya. Tapi mengingat kondisinya yang sekarang membenciku membuatku mengurungkan kembali niatku untuk menjelaskannya. Mungkin butuh waktu sampai emosinya mulai hilang. Dan suasana hati yang mulai damai kembali(?).

Selama 3 hari ini Shinzu hanya diam tak berkata apapun pada Shigure bahkan ia menghindar dari laki-laki yang notabennya skrng adalah suaminya. Yang tengah ia lakukan sekarang hanya ada di dalam kamar serba pinknya tidur bersandar di ranjang empuknya entah mengapa hari ini ia tak punya niatan untuk melalukan apapun. Hari sudah terik tapi ia masih menyembunyikan wajah cantiknya itu di balik selimutnya. Benar benar suasana hatinya sedang tidak enak hari ini. Ingin rasanya ia kembali ke istana milik ibunya. Banyak bercerita tentang masalah ini pada ibunya.

the real of loveUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum