Demian hanya melihat kedua anak di depannya. Senyumnya tergambar ketika ia melihat Grace yang ada di samping Jeverson. Demian meminta perempuan itu berdiri dan menegakkan wajahnya. Demian pun semakin tersenyum lebar saat melihat wajah ayu anak baru itu. Ia memperkenalkan dirinya sebagai salah satu guru atau mentor senior. Ia juga menceritakan kalau ia sudah menganggap laki-laki yang duduk di samping Grace sebagai anaknya. Grace menyambutnya dengan hangat dan tak merasa takut.

"Seharusnya kami baru mengutus tujuh anak sektor satu untuk mencarimu. Ternyata kamu sudah ditemukan dan mengejutkannya lagi, yang menemukanmu adalah kakakmu sendiri."

Grace memicingkan matanya ketika menoleh dan melihat ke arah Jeverson. Ia masih agak tak percaya dengan pernyataan itu. Saat pertama bertemu saja ia sangat dingin dan agak pemaksa. Ia tak berani membuka mulut untuk membantah. 

"Tak apa kalau kalian masih belum saling percaya jika kalian memang punya hubungan darah. Tapi satu yang pasti, data tentang orang tua kalian itu tak sepenuhnya benar. Yang hilang dari Helleconia hanyalah ibu kalian. Ayah kalian masih hidup dengan menyembunyikan identitasnya." Demian membuat kepala Jeverson tegak.

"Ayah masih hidup?"

"Akan tetapi, kami pun belum tahu di mana ayahmu berada. Kami akan terus mencarinya," jawab Demian. "Bawa Grace menghadap Tuan Besar Soloman, eh maksudku, Guru Besar."

Jeverson pun menggandeng Grace dan segera pergi dari hadapan Demian. Mereka pergi ke sebuah lorong yang sialnya sedang dilewati oleh Guru Besar yang sedang melakukan peninjauan di perbatasan sektor. Jeverson dengan wajah ketakutannya langsung berlutut dan memohon ampun pada guru besar Soloman.

"Aku sudah tahu kalau pelakunya itu kau, J. Berdirilah, aku butuh berbicara dengan adikmu." Pria yang terlihat seperti paruh baya itu meminta Jeverson untuk menyingkir sebentar.

"Salam, Guru Besar. Namaku Gracia Valerine." Grace menunduk memperkenalkan diri.

"Selamat datang di Helleconia, anakku. Kami sudah menunggumu selama belasan tahun. Sayangnya, orang tuamu gagal mengantarmu ke sini dan membuat kami harus mencarimu selama belasan tahun. Seingatku, dari cerita ayahmu, kekuatanmu ditidurkan. Tapi, melihat dari helai rambutmu, kekuatanmu sudah mulai aktif dan kamu sudah bisa mengendalikannya. Siapa yang mengajarimu?"

Grace pun menceritakan kalau ia sempat diajari oleh Jeverson untuk mengontrol emosi, lalu membentuk benda yang dibantu oleh Judith, dan terakhir kali ia berlatih dengan Hezel dan Winda, sayangnya ia malah melemah dan harus beristirahat. Guru Besar Soloman  langsung melirik tajam Jeverson. Grace langsung membela orang yang dibilang kakaknya itu karena ia lah yang menolong Grace saat baru jatuh. Ia juga membicarakan tentang Javier yang ternyata marah besar saat tahu Grace jatuh.

"Hezel dan Winda sudah mendapat hukuman, Jev?"

Jeverson menggeleng.

"Jangan hukum mereka, kumohon. Aku tahu mereka mengabaikan peraturan batas sektor. Tapi ...." ucap Grace terputus.

"Mereka harus tetap diberi hukuman karena ide berbahaya itu berasal dari mereka." Guru Besar Soloman tetap bersikeras memberi Hezel dan Winda hukuman. "Teruslah berlatih dengan Jeverson, Javier, atau Judith. Musim Battle akan segera dimulai. Itu untuk mengetahui seberapa jauh kemampuanmu dan juga level elemenmu."

"Baik, Guru Besar. Saya akan berusaha meningkatkan kemampuan saya."

"Setelah musim battle, misi besar untuk membuka identitas ayahmu dan juga mencari ibumu akan segera kamu hadapi, kamu juga butuh bantuan siswa sektor dua untuk ini. Kamu harus pergi ke FLAT, KOSMO dan melakukan SYNK DIVE utuk sampai ke sana," Jelas guru besar itu.

"Berarti, Ayah benar-benar masih hidup? Tidak hilang?" Jeverson terkejut.

"Bahkan mungkin saja ia menjadi guru di sini." Guru Besar Soloman langsung pergi dengan jubahnya yang bisa menerbangkannya.

HelleconiaWhere stories live. Discover now