Chapter 1

3 3 1
                                    

Iro Ni Chapter 1

Happy Reading


Hari ini aku bangun pagi sekali untuk menggantikan ayahku di perusahaan karena beliau sedang pergi mengurus urusan pekerjaan di luar negeri. Saat bangun semuanya sudah di persiapkan oleh para maid jadi aku tinggal ambil siap saja. Aku sarapan sendiri karena Ibuku juga sedang mengurus permasalahan di salah satu Rumah sakitnya.

Selesai sarapan aku beranjak pergi namun sebelum memasuki mobil pribadiku, sebuah alat canggih berdering di dalam tas ku. Aku mengeceknya dan terpampang jelas nama orang yang sudah menelponku di pagi buta seperti ini.

'Aino'

Itulah nama orang yang sudah menelponku, dia adalah sahabatku orang yang selalu mengerti aku dan menganggap wajar sikap dingin dan cuek ku, Kami sudah berteman 8 tahun lamanya. Dia adalah orang terbaik menurutku. Ku angkat telponnya dan ia langsung menghujaniku dengan pertanyaan.

"Hari ini kau absen kampus tidak? Kau masuk? Ada keperluan di luar kah?" Tanya nya bertubi tubi.

"Aino, tanya satu persatu dulu. Hari ini aku masuk kampus namun sore hari, ayahku ada keperluan di luar negeri jadi aku harus mengurus kantor untuk hari kedepannya." Jawabku.

"Ohh Baiklah! Hari ini aku juga akan ambil jam sore ke kampus!"

"Kenapa? Bukankah pagi-pagi kau ada aktivitas di kampus?" Tanyaku, kemudian masuk ke mobil dan menutup pintu, Aku memiliki sopir jadi tinggal masuk dia akan membawaku ke tempat yang ku inginkan.

"Tidak lagi, hari ini aku bebas mengambil jam kampusku tanpa harus mengikuti aktivitas kampus yang membosankan itu lagi!" Jawabnya.

"Ohh Oke. Aku tutup telepon nya ya?" Tanyaku

"Oke! Semangat Ame!!"

"Iya." Jawabku seadanya lalu mematikan telepon. Hari ini dan kedepannya aku akan sangat sibuk, jadi harus bersiap dengan baik!

Aino Side~

"Iya."

Sekiranya itu lah yang ku dengar dari seberang sana. Sahabatku... Dia memang selalu sibuk karena pekerjaan Ibu dan Ayahnya yang terkadang di berikan padanya. Aku cukup kagum dengannya, sikapnya yang tenang dan dingin bisa menutupi betapa sibuknya dia. Dia sangat hebat bisa menahan semua ajaran keras orang tuanya. Namun aku sedikit khawatir dengannya karena saking tidak pedulinya dia, dia sama sekali tidak mementingkan kebahagiaan, hanya kesibukan yang ia lalui... Hidupnya Monoton sama seperti namanya 'Ame' yang artinya hujan. Hidupnya bagaikan selalu di terpa hujan dan tidak menemukan pelangi sama sekali.

"Ame, Ame.. Ku harap kau bisa menemukan pelangi di dalam hujanmu itu!" Gumamku sambil tersenyum manis. Hari ini aku masih di rumah, mungkin bisa sedikit beres beres!

Aino Side End~

Normal Side~

Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, 1 jam lagi Jam sore kampus di mulai. Ame menatap jam tangannya lalu membereskan berkas yang bertumpukan dan pergi ke rumahnya untuk bersiap pergi Kuliah.

Setelah bersiap siap Ame sampai di kampusnya. Kampus ternama di Tokyo, Jepang. Disana wanita bersurai hitam panjang sudah menunggu Ame sambil menatap sahabatnya itu, Lalu dia mendekatinya.

"Untung kau tidak telat, Ame! Aku sudah lama menunggu!" Ucapnya sambil berjalan di samping Ame.

"Maaf." Hanya satu kata itu yang Ame lontarkan. Itu bukanlah kata yang menunjukkan dia tidak peduli pada Aino. Hanya kata itu yang ia ucapkan untuk sahabatnya dan orang tuanya. Bisa di bilang kata spesial untuk orang yang paling dekat baginya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 15, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Iro Ni || Japanesse Where stories live. Discover now