Ketujuh pemuda itu bergetar ketakutan, tiba tiba saja tersedia tujuh pintu yang berbeda.
"Apa maksud dari semua ini?" Tanya Jisung kebingungan.
"Setiap satu orang dari kalian harus memilih satu pintu dan masuk kedalam pintu tersebut! Jadi jangan buang buang waktu! Dan jika kalian tidak memilih maka kalian sama saja dengan menunggu kematian kalian!"
"Apakah kita harus memilih?" Tanya Jeno pada Jisung.
"Tidak tahu, aku jadi takut untuk memilih" gumam Jisung.
"Tapi jika tidak kita akan mati" balas Chenle ketakutan.
"Sepertinya kita harus masuk! Aku akan masuk ke pintu pertama" Mark memasuki pintu pertama.
"Kalau begitu aku akan memasuki pintu nomor 7" gumam Jaemin.
Haechan kemudian berjalan ke pintu nomor 5, diikuti Chenle yang masuk ke pintu nomor 3, Renjun di pintu nomor 4, Jeno pintu nomor 6 sedangkan Jisung dipintu nomor 2.
•••
Jisung menatap ruangan yang dia masuki, ruangan ini berwarna putih bersih.
"Argh... lepaskan aku! Aku mohon"
Jisung terpaku saat melihat sosoknya ketika masih kecil dipukuli, ilusi itu berhasil membuat seluruh ingatan Jisung kembali.
Jisung perlahan mundur ketakutan, dia takut bahwa sosok itu akan kembali dan memukuli dirinya. Jisung duduk dengan melipat lututnya tangannya memegang kepalanya, diam diam pemuda itu menangis.
"Jisung! Jangan takut kakak disini"
Jisung langsung mencari suara Jaemin dan
"Argh!"
"Satu orang telah kalah" seru suara itu.
Semuanya merasa khawatir kira-kira siapa yang akan mati sekarang, mereka benar benar ketakutan.
Mark menatap ke depan dimana dia melihat ayahnya sedang menyiksa seorang anak kecil dengan kejam.
Mark merasa kasihan dengan anak itu, "Ayah lepaskan dia! Ayah!"
Saat ingin mendekat tiba-tiba saja ada yang memanah jantung Mark.
Sret!
"Satu orang lagi telah kalah!"
Haechan panik ketika mendengar bahwa dua orang telah meninggal, dia langsung berbalik mencari pintu pertama kali dia masuk. Dia merasa bersalah karena dialah yang menyampaikan ide untuk datang kesini.
Ketika Haechan hampir sampai pada pintu keluar tiba tiba
Dor
"Satu orang di diskualifikasi, total peserta kini hanya 4 orang"
Renjun menegang saat menyadari bahwa tinggal 4 orang yang selamat. Dia merasa bahwa tidak ada harapan untuk dia hidup oleh karena itu dia memilih untuk mengakhiri hidupnya. Kebetulan Renjun membawa pisau yang akan digunakan untuk berjaga-jaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence || JaemSung OS
Pertualangan[ JaemSung Oneshoot/ Twoshoot] ° Limerence » the state of being infatuated or obsessed with another person, typically experienced involuntarily and characterized by a strong desire for reciprocation of one's feelings
Who?
Mulai dari awal
