"Siapa takut?" Tantang Jeno.

Jisung diam, kakaknya tidak mungkin mengijinkan dirinya untuk pergi malam malam, "Sepertinya aku tidak akan ikut"

"Yah tidak seru dong!" Seru mereka kecewa.

"Kakak ku tidak akan mengijinkan diriku" jawab Jisung.

"Kami yang akan menjelaskan pada kakakmu"

•••

Disinilah mereka sekarang di taman belakang sekolah, saat ini jam baru saja menunjukkan pukul 11.30 malam. Ke enam pemuda itu ditemani Jaemin saat ini duduk menunggu jam 12.00 malam, mereka ingin membuktikan apakah benar ada gedung yang akan muncul pada jam 12.00 malam.

"Kau yakin ada gedung seperti ini?" Bisik Chenle pada Jisung.

Jisung sendiri tidak menjawab dan menatap sang kakak yang sedari tadi memperhatikan Jeno dan entah kenapa dia seketika merasa kesal ketika Jaemin tidak memperhatikan dirinya.

Jam kini menunjukkan pukul 12.00, dan benar saja tiba tiba kawasan itu menjadi berasap ketujuh pemuda itu terbatuk dan pandangan mereka menjadi kabur.

"Jisung pegang tanganku" pekik Jaemin panik saat tidak melihat sang adik.

Jisung yang mendengar suara sang kakak langsung memegang tangan kakaknya, Semuanya juga langsung menggenggam tangan satu sama lain.

Tak lama kabut yang menyelimuti daerah itu menghilang dan kini muncullah sebuah gedung besar yang cukup tua.

Ketujuh pemuda itu saling menatap dengan tatapan takut, apakah mereka harus masuk kedalam?

"Lebih baik kita pulang sekarang" gumam Jisung.

"Kenapa? Kita sudah sejauh ini kenapa kita tidak masuk saja?" Ajak Jeno.

Jisung menatap kesal Jeno, "Tidak mau! Aku merasa akan ada hal buruk yang terjadi pada kita"

"Sudah masuk saja" ajak Mark.

"Tidak akan ada hal yang seperti itu! Ayo kita masuk" ajak Chenle sembari menarik tangan Jisung.

Jaemin memperhatikan bahwa ke-lima pemuda ini tampaknya sangat menyayangi adiknya sampai sampai Jaemin jadi gemas sendiri.

•••

Clek!

"Permisi apakah ada orang?" Tanya Mark.

Tetapi tidak ada jawaban, sehingga mereka memutuskan untuk langsung masuk kedalam gedung itu.

Saat mereka sudah masuk tiba tiba pintu tertutup dengan sangat kencang,

Brak!

"Siapa disana? Who are you?" Tanya Mark.

"Selamat datang di permainan darah! Perkenalkan aku adalah 211511232232 atau kau bisa memanggilku sebagai sang pembuat permainan"

Ketujuh pemuda itu tampak tersentak, tiba tiba mereka menjadi panik dan berusaha untuk keluarga dari gedung ini.

"Jangan takut! Kalian bisa keluar jika kalian bisa memenangkan permainan ini maka kalian bisa keluar dari sini! Tapi jika tidak maka mayat kalian lah yang akan keluar dari sini!"

Limerence || JaemSung OSWhere stories live. Discover now