"Kalau mau membalasnya, mending bawa lari kucingmu jauh dari sini. Nanti pasti dia cariin sambil nangis." Zophy berkata seraya menyeringai jahat memandang punggung Kay yang perlahan mulai hilang ditelan belokan gang.

"Kalau kau nggak berani. Biar aku saja," lanjut Zophy menggendong Jack masih dengan seringai ditambah kekehan.

Minu lantas merebut Jack dari Zophy. Ia tidak mau mendapat nilai minus dari calon ipar. Itu hanya akan menghambat restu.

"Kayaknya kau yang kesal dengan adekmu?"

Zophy menatap pada Minu. Ia melotot hingga bola matanya seperti akan keluar detik ini juga. "KESAL? AKU MURKA! ANAK BONTOT ITU SEENAKNYA MEMAKAN KINDIL JUY-KU!"

Kindil Juy, ternyata itu alasan Zophy mendadak berubah jadi villainess.

Sebagai ahlinya kaum hawa, Minu menangkup wajah Zophy menggunakan kedua tangannya. Lalu dengan intonasi selembut sutra, Minu berkata, "Zoo, nanti beli lagi. Aku belikan."

Gadis yang sudah lama tidak mendapat kasih sayang pria semenjak ayahnya berubah menjadi abu itu, langsung melting di tempat.

Ia mengangguk pelan dengan pipi merona. Beginikah rasanya dimanja seorang kekasih?

"Nanti sepulang sekolah siapin topi," lanjut Minu masih menangkup wajah Zophy.

"Buat?"

"Ngumpulin uang. Kita atraksi sepeda di jalanan. Tugasmu ngumpulin uang pakai topi. Soalnya uangku habis."

Bunga mekar di hati dan kupu-kupu terbang di perut gugur serempak. Haruskah ia memutuskan hubungan ini?

Meski status Minu sebagai putra CEO Grup Taecheong, keuangan Minu tidak beda jauh dengan Vinny.

Tahu gitu kencani Vinny si Clan Uchiha saja dengan bonus sharingannya.

"Untung sayang..." monolog Zophy mencoba tersenyum tabah. Serahkan semua pada sang Pencipta Alam Semesta.

"Uogh╴a- aduh..."

Tapi tinju tetap melayang. Tinju Zophy ini tidak kenal gender, hubungan, maupun usia.

°°°

30 menit berlalu...

Minu, Jay, dan Zophy berangkat sekolah bersama menggunakan sepeda. Awalnya mau naik bus, tapi ada pergantian rencana sebab Minu tidak punya uang.

Karena Jay masih belum mengizinkan Zophy naik sepeda sendiri, ia mau memboncengi saja. Namun keduluan Minu yang sudah mengangkut Zophy di sepedanya.

Minu duduk di top tube memegang stang dan Zophy mengayuh, perpaduan yang luar biasa. Saling melengkapi kekurangan, kiw.

Tentu Jay tidak membiarkan, tapi Zophy bersikeras ingin seperti itu saja. Jadi Jay tidak punya pilihan selain mengizinkan dengan gerutuan dalam hati selama perjalanan.

Baru kemarin dirinya berhasil membangun hubungan kembali dengan Zophy, kini ada Minu yang menjadi tembok penghalang.

"...."

Untuk mencegah Zophy terlalu dekat dengan Minu, Jay tengah memikirkan rencana yang tepat.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Let's Break The Wind Where stories live. Discover now