Sekolah

4 0 0
                                    

Sekolah....
Setiap anak didunia akan selalu bangun pagi untuk mengejar mimpi mereka di sebuah bangunan yang biasa disebut dengan sekolah, yah bagi mereka yang beruntung bisa bersekolah.

Kata nya disekolah kita berjuang untuk sebuah tujuan, entah itu untuk menggapai cita-cita, membanggakan orang tua, hanya melanjutkan sekolah untuk formalitas, atau hanya karena ingin menghindari suasan rumah dan mengusir rasa bosan, i know when you don't go to school, that's the bored time ever.

Tahu kah kalian? Berada dirumah sepanjang hari itu membosankan, sangat sangat membosankan dan lagi hal itu terjadi selama setengah tahun wow.. Bagi kaum rebahan sebenarnya hal itu menyenangkan, hayoloh jujur seneng kan rebahan mulu setengah tahun. But, hal itu terjadi pada ku. Hari-hari ku tinggal dirumah selama setengah tahun dan berhenti sekolah di semester genap kelas 11. Kenapa hal itu terjadi? Kalau diceritakan bisa bisa jadi buku Seni budaya tebal yang baru pertama kali lihat setebal itu, wow aku sampai terkejut melihat nya. Buku itu benar benar tebal, tebalnya bahkan melebihi kamus bahasa Jerman yang kami pakai di kelas, dan saat pertama melihatnya aku yang menyukai buku tiba-tiba kehilangan minat pada buku haha....

Okay back to topic ...
Rabu 07 juli 2021, hari dimana aku mengurus kepindahan sekolah kesekolah baru.
First impression ku terhadap sekolah baru ku yah cukup bagus. Sekolah lama ku memang bukan bangunan bertingkat seperti sekolah baru, namun sekolah itu nyaman dan lingkungan nya terjaga bahkan masuk kedalam kategori sekolah adiwiyata. Bangun bertingkat dua yang terkesan mewah tak seindah loby:). Yah dari sini aku juga belajar don't judge book from the cover. Yah aku tidak akan menjelaskan lebih spesifik bagaimana bangun sekolah itu but lumayanlah.

Hari itu aku bersama majikan ku. Ah jika kalian membaca majikan itu benar, aku bekerja sebagai baby sitter dan membantu pekerjaan rumah seperti memasak tiga kali sehari, beberes rumah, mengurus anak umur 3 dan 8 tahun, ikut kemana pun mereka pergi. Untukku yang memiliki imun yang lemah itu sangat melelahkan rasanya tubuhku sangat lelah, yah yang lebih dari itu pernah juga kurasakan. Selama belum sekolah uang gaji bulanan ku diberikan padaku dan tentunya aku juga memberikan sebagian hasil itu untuk orang tua ku. Setelah aku sekolah, aku tidak akan mendapatkan gaji lagi dan gajiku akan digunakan untuk membayar uang sekolahku dan segala kebutuhan ku. Tante itu baik, yah dia memang baik. Kalau tidak ada dia Mungkin aku tidak akan melanjutkan sekolah ku karena aku akan mengambil paket C ataupun bekerja. Ah apa aku sudah beritahu di mana aku tinggal sebelumnya? Aku tinggal di panti sosial. Yah panti sosial, tempat penampungan orang-orang yang tidak memiliki keluarga, tidak memiliki rumah like my family, orang yang kesehatan jiwanya yah sedikit miring. Awal masuk kesana aku menganggap hal itu sangat menyedihkan karena aku bahkan tidak pernah berfikir aku akan tinggal disana, sebenarnya aku baru pindah satu bulan dari kota lamaku, dan panjang cerita aku sampai di pantai sosial. Ternyata tidak seburuk yang ku bayangankan. Aku bertemu orang-orang yang bernasib sama seperti ku, ada anak sekolah dan mereka tidak malu mengaku mereka tinggal di panti sosial karena bagi mereka dapat tinggal disebuah tempat, makan dan dapat bersekolah adalah hal yang patut di syukur, dan aku jadi bersyukur melihat hal itu. Ah setidaknya mereka sedikit lebih beruntung dari ku, mereka dapat bersekolah dan dari sana lah aku bertemu tante itu.

Back to topic again....
Kami mengurus segala formulir dan administrasi untuk sekolah dan yah bersekolah di sekolah swasta itu membutuhkan banyak. Kalau tidak salah biayanya sekita 1,2 juta. Itu angka yang besar bagi ku. Kepala sekolah memberitahu segala hal dan peraturan sekolah mulai dari. Jam pembelajaran, pakaian sekolah yang kami kenakan adalah rok panjang dan tidak boleh rok span, walaupun itu bukan muslim harus tetap mengikuti peraturan itu. Sebenarnya sih tidak masalah bagiku jika memakai rok panjang, itu nyaman dari pada rok pendek yang ku kenakan di sekolah lama. Aku bisa dengan bebas duduk sambil mengangkat kaki tanpa takut rok ku tersibak. ssst... Jangan ada yang bocorin ke guru ya, yah walapun sering ketahuan dan ditegur, tapi benar benar nyaman apalagi jika sambil membaca novel ehehe.

Di saat itu masih masa pandemi dan jadwal masuknya nya adalah dua kali dalam seminggu, selasa dan kami untuk anak SMA. Aku lupa memberitahu, disekolah ada SMA dan SMK satu bangunan yang terhubung. Kami belajar di lantai dua karena muridnya memang tidak terlalu banyak, untuk SMK lumayanlah sedangkan SMA muridnya lebih sedikit namun itu menyenangkan dan hari hari penuh kegilaan dan kesenangan akan dimulai sejak hari itu

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 10, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My StoryWhere stories live. Discover now