"Aku tau kau akan terus memberontak dan membuatku sangat kawalahan" ucap ryujin. mengambil kalung didalam kotak itu kemudian menarik kaki Lia yang dapat ia jangkau dengan tangannya. Menarik mendekat tubuh Lia yang terlihat tak mengerti tentang apa yang barusan Ryujin katakan.

"Apa yang akan kau lakukan?!" Tanya Lia dengan suara meninggi. Mulai mawas pada Ryujin yang seperti merencanakan sesuatu.

"Aku akan membuatmu menurut setelah ini...." Ryujin tersenyum. Mencoba memakaikan kalung yang ia pegang pada leher Lia. Namun Lia tak ingin menerima kalung pemberian Ryujin dan menepis tangan Ryujin keras hingga kalung yang ia pegang terjatuh kelantai.

"Lia kau !" Ryujin mendelik melihat Lia yang tiba-tiba berani menepis tangannya. Menatap Lia yang kini mulai merangkak diatas tempat tidur untuk melarikan diri dari Ryujin. Namun Ryujin tak tinggal diam dan kembali menarik sebelah kaki Lia agar tak dapat lari.

Lia yang melihat Ryujin cengkeram kakinya, mencoba melepaskan diri dengan cara menendang wajah Ryujin keras hingga pegangan tangan Ryujin lepas dan terhuyung kebelakang sembari memegangi wajahnya sendiri, dan disaat itu Lia mengambil kesempatan untuk berlari menuju pintu keluar. Memegangi knop pintu sembari menggerak-gerakan knop pintu itu berharap kali ini pintu itu dapat terbuka.

"Siapa saja tolong buka pintu ini !!" Teriak Lia menggedor pintu didepannya yang ternyata terkunci.

"Lia beraninya kau padaku.." Ryujin menghapus darah yang keluar dari dalam hidungnya menggunakan punggung tangannya karena tadi Lia tendang kuat. menatap Lia dengan tatapan marah.

"Tolong ! Siapapun diluar tolong keluarkan aku !!!" Lia memukul-mukul pintu kamar Ryujin lebih keras. Berharap seseorang diluar datang untuk menolongnya karena Lia yakin Ryujin akan berbuat hal yang lebih kejam kepada dirinya kali ini jika tertangkap.

"Kau tak akan bisa lari !!!" Ryujin tiba-tiba muncul dari belakang tubuh Lia. menjambak rambut Lia kuat kemudian menarik mundur Lia  beberapa langkah. mendorong tubuh Lia kelantai hingga kepala Lia membentur bagian bawah sofa.

"Agh !" Lia memegangi kepalanya yang terasa sakit. Membulatkan matanya saat Ryujin berjalan mendekat kearahnya kemudian menaiki tubuhnya. Meletakan kedua tangannya dileher Lia yang terlihat ketakutan. Mencekik Lia dengan wajah penuh amarah.

"Aku tak akan membiarkanmu menolakku lagi !!" Teriak Ryujin kesetanan. Wajahnya terlihat sangat menakutkan. Mengerahkan seluruh tenaganya untuk membuat Lia tak lagi melawan dengan mencekik leher Lia kuat.

Lia yang merasa nafasnya mulai menipis karena cekikan dilehernya mulai meronta-ronta. Mencoba melepaskan tangan Ryujin dari lehernya. Namun Ryujin tak juga mau melepaskan Lia dan justru semakin kuat mencekiknya. Lia yang sudah tak dapat berkutik sedikit memiringkan wajahnya. Menemukan jarum suntik yang kemarin Ryujin jatuhkan dibawah sofa. Tangan Lia terulur mencoba menjangkau jarum suntik itu agar ia dapat menghentikan Ryujin. Meraba lantai beberapa kali, mendorong tangannya jauh dan akhirnya tangan Lia berhasil mengambil jarum suntik itu dan kemudian menusukan jarum itu keleher Ryujin begitu saja.

"Haahhhhh...." Lia mengambil oksigen sebanyak-banyaknya ketika kedua tangan Ryujin akhirnya terlepas dari lehernya. Sedangkan Ryujin dia terlihat membulatkan mata. tangan kananya terangkat memegangi jarum suntik yang sudah tertancap dilehernya kemudian mencabut jarum itu dari lehernya sendiri dan membuang jarum itu kelantai.

Tangan Ryujin bergetar. Kemudian mengarahkan kedua matanya kembali pada Lia yang masih terbatuk-batuk karena sisa cekikan dilehernya. Hanya beberapa saat sebelum akhirnya Ryujin ambruk diatas tubuh Lia tanpa lagi mencoba menyakiti Lia yang sudah tidak berdaya.

Lia mendorong tubuh Ryujin kesamping tubuhnya. Mengatur nafasnya sekali lagi sebelum akhirnya bangun. Merangkak hingga sampai kesisi ranjang kemudian memutar tubuhnya melihat Ryujin yang sudah tak sadarkan diri karena rupanya didalam jarum suntik itu terdapat obat tidur.

TOXIC - YEJISU X RYUJIN [COMPLETE]Where stories live. Discover now