*
*
*

Renjun hari ini berencana pergi ke kantor sang suami setelah Ayden pulang dari preschool. Renjun sebelumnya mampir terlebih dahulu ke suatu tempat, lalu ia juga berkunjung ke warung nasi uduk yang selalu Renjun dan Guanlin sambangi ketika masih kuliah. Bahkan penjualnya pun sudah hafal dengan mereka berdua. Renjun memesan beberapa nasi uduk untuk dia bawa ke kantor Guanlin.

"Pwaaa pwaaa" teriak Ayden ketika melihat mobil Papa nya

"Iya, mobil Papa ya?"

"Papa pasti senang nih sayang kalau lihat kita kesini. Nanti kita kasih papa hadiah ya" ucap Renjun yang menggandeng Ayden memasuki Gedung berlantai lima belas milik mertuanya itu.

Renjun memang tidak memberi kabar terlebih dahulu kepada Guanlin, niatnya dia mau memberikan surprise begitu. Sekaligus ingin meminta maaf mengenai kejadian semalam. Ya gimana Renjun gak merasa bersalah, karena dia Guanlin jadi tidak bisa tidur tenang. Bahkan ketika bangun, Renjun dapat melihat kantung mata tercetak jelas di bawah mata Guanlin.

"Daehwi" panggil Renjun ketika ia hendak menuju lift dan malah bertemu dengan asisten Guanlin

"Oh, kak Renjun?" Daehwi menundukan kepalanya melihat bocah mungil yang berada di gandengan orang yang menyapanya itu "eh, hallo anak ganteng" sapa Daehwi kepada Renjun dan Ayden. Di kantor Guanlin, Renjun memang lebih memilih di panggil kak daripada pak, mas atau yang lainnya. Apalagi Daehwi adalah adik tingkat dari Guanlin. Jadi Renjun juga sudah akrab dengannya

"Mau ketemu pak bos ya?" tanya Daehwi dan di angguki Renjun

"Ada gak?"

"Ada kok, kak. Tapi lagi ada tamu di ruangannya"

"Tamu penting?"

"Enggak begitu sih. Cuma pegawai baru. Kayaknya kalau kak Ren langsung masuk juga gak ada masalah"

"Ah, ya udah. Kamu mau kemana?"

"Mau beli makan siang, udah jamnya istirahat kak"

"Eh, jangan. Ini tadi aku beli banyak nasi uduk. Bisa tolong ambilin di mobil? Tadi aku gak bisa bawa soalnya tangan kanan pegang Ayden, tangan kiri makanan buat Guanlin. Nanti bagi aja itu nasi uduknya sama yang lain"

"Wih, beneran kak?"

"Iya, nih kunci mobilnya. Aku parkir di depan tadi. Hafal kan sama mobilku?"

Daehwi mengangguk dan mengambil kunci yang di serahkan Renjun. "Kalau begitu aku ambil dulu ya kak? Makasih banyak loh"

"Iya"

Renjun pun melanjutkan perjalanannya hingga sampailah dia di depan lift. Jam makan siang begini lift pasti bakal penuh dengan orang naik turun untuk ke kantin atau keluar kantor. Renjun pun dengan setia menunggu dengan sedikit kesusahan karena Ayden yang tidak mau diam.

Lift yang di tunggu pun terbuka, namun betapa terkejutnya dia karena yang berada di dalam lift adalah mertuanya.

"Renjun"

"Eh, Papa"

"Enpaaaaa" teriak Ayden kegirangan ketika melihat grandpa-nya

"Aduh, cucu grandpa main ke kantor ya nak?" ucap Papa mertua Renjun yang langsung menggendong Ayden

"Mau ke Alin ya?" tanya pria paruh baya itu

"Iya pa, mau ngasih makan siang. Papa sudah makan? Renjun bawa nasi uduk kesukaannya Guanlin. Kalau Papa mau, kita bisa makan bareng pa"

"Waduh, ini Papa mau ke Restoran sebelah, Ren. Mama udah nunggu disana soalnya, katanya habis arisan. Lain kali aja ya?"

"Iya gapapa, pa"

Kisah Papa Papi - GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang