KISAH HOROR- LAWANG SEWU

96 2 0
                                    


Lawang sewu, salah satu bangunan angker di Semarang ini memiliki banyak kisah mistis . Salah satunya yang dialami oleh saya dan teman-teman saya. Perkenalkan nama saya Tika, saat itu saya masih kelas 9 SMP, kebetulan SMP saya sangat berdekatan dengan bangunan itu. Saat itu di Lawang sewu sedang diadakan pameran kesenian, sehingga seluruh siswa di SMP saya turut diundang tuk meramaikan acara pameran itu.

"Kenapa sih harus ke lawang sewu sekarang?" Keluh sahabatku di sampingku.

"Emang kenapa?" Tanyaku kepadanya.

"Aku lagi datang bulan, Kau tahu mitosnya kan, kalau lagi dapet kita gak boleh menginjakkan kaki di lawang sewu." Ucapnya

"Halah, itu hanya mitos. jangan percaya itu gak bener kok. Lagian aku juga lagi dapet dan aku santai saja masuk ke sana." Ucapku.

"Tapi perasaanku tetap gak enak, Tik. gimana jika ada sesuatu terjadi pada kita nanti?" Tanya sahabatku.

"Tidak-tidak, tenang saja." Ucapku menenangkannya.

"Semoga kita tidak, kenapa-kenapa." Ucap sahabatku.

Kami saat itu mulai masuk lebih dalam gedung lawang sewu iniKami bersama rombongan kami melihat banyak sekali lukisan karya warga lokal bahkan bukan hanya lukisan, kerajinan tangan juga ada disini, tak lupa untuk menulis apapun yang dibutuhkan untuk laporan kami di sekolah nanti. Hingga sahabatku menarik lengan bajuku dan menunjuk sesuatu di pojok ruangan yang kami masuki bersama rombongan lain. "Tik, Kamu lihat yang aku lihat bukan, dia orang bukan?" Tanyanya hingga mataku melirik yang ia tunjuk,

"Itu orang, kenapa kau berpikir dia bukan orang?" Tanyaku hingga sahabatku berbisik pelan padaku. "Kakinya melayang." ucapnya membuatku terkejut hingga mataku melihat kaki orang tersebut. Dan yang benar saja Gadis yang berpakaian layaknya kami dengan baju SMP yang melekat di tubuhnya kakinya tidak menapak di tanah.

"Nit, sepertinya kita melihat sesuatu yang salah, kita berdoa dan jangan sampai kita hilang dari rombongan kelas ini." Ucapku menenangkan sahabatku satu ini.

Kami terus bergandengan tangan hingga melewati beberapa ruangan, yang anehnya kami selalu melihat gadis yang sama di setiap sudut ruangan yang rombongan kami datang. Sahabatku Nita mulai menggenggam erat tanganku. Aku tahu dia sangat takut, begitu pula denganku, tapi bagaimanapun aku tak boleh terlihat takut di depan sahabatku ini.

Ruangan demi ruangan kami datangi hingga salah satu teman sekelas kami berkata, "Bu, maaf tapi sepertinya ruangan ini kita sudah datangi beberapa kali."

Guru kami hanya terdiam tak menjawab, Ia hanya tersenyum ramah kepada kami dan hal itu membuat kami menjadi takut. "Murid-muridku semua, sekarang ibu tanya ada yang datang bulan tidak disini, karena jujur saja ibu juga merasa kita hanya berputar-putar saja di lantai ini dan selalu berada diruangan yang sama." Ucap guruku.

Aku dan beberapa teman sekelas mengangkat tangan menjawab ucapan guruku. "Pantas saja, Kalian jangan panik ya. sepertinya kita disesatkan oleh makhluk disini." Ucap guruku membuatku bertambah takut.

Kami terus berputar- putar di ruangan yang sama hingga salah satu teman kami berteriak keras, Aku dan Nita terkejut dan langsung melihat teman kami terduduk dengan wajah pucat seperti melihat sesuatu yang menakutkan. Guru kami langsung mendatanginya dan menenangkannya. Aku terus berdoa dan berdoa agar dapat terbebas dari sini. Hingga ada suara lirih terdengar di telingaku.

"Keluar dari ruangan ini dan belok kiri jika bertemu tangga langsung turun dan jangan menengok ke belakang."

Begitulah bisikan yang aku dengar, aku tak tahu siapa yang membisikanku, tapi aku mencoba tuk tetap percaya dan langsung berkata kepada guruku.

Kami keluar dari ruangan itu lalu belok kiri memasuki lorong lain, kami sama sekali tak ada yang melihat ke belakang. Meskipun selama kami berjalan banyak sekali suara yang menakutkan menggangguku. Dari suara gadis yang menangis, suara tertawa entah dari mana, hingga kami bertemu tangga yang langsung menuju lantai 1 hingga kami bertemu dengan pintu keluar.

Kami bernapas lega setelah dapat keluar dari bangunan ini. Satu yang aku pelajari jangan pernah remehkan mitos apapun itu. 

- THE END-


Halo jumpa lagi kisah-kisah horor ini, Ini pengalaman temen SMP ku sebenarnya yang berbeda kelas denganku, aku masih ingat dulu satu sekolah kebingungan mencari kelas temenku ini. 

bila kalian memiliki pengalaman horor bisa chat aku boleh lewat ig atau pun lewat wattpad ini ya


Thank you


KUMPULAN KISAH HOROR Where stories live. Discover now