dua

703 137 15
                                        

count 1, 2, 3

dua: susu pisang



".... dan yah, begitulah.."




Asahi terdiam sepanjang perjalan dia dan Mashiho mengelilingi sekolah sambil sedikit menceritakan Jaehyuk. Bagaimana Jaehyuk yang biasa saja itu menjadi populer di sekolah khusus laki-laki ini.



Tapi Asahi juga bingung akan satu hal.




Mashiho begitu santai dan seperti hapal sekali seluk beluk sekolah, sampai ke tata tertib, visi-misi, hingga larangan fatal.




Asahi mau bertanya. Tapi kalian tahu, rasanya tidak etis terlalu kepo dengan pribadi orang yang baru saja ditemuinya hari ini.




"Oh, kau belum ikut klub ya?" Tanya Mashiho.




Asahi melebarkan matanya. Benar. Dia baru ingat kalau di sekolah ini wajib untuk mengikuti klub. Walaupun dikata Asahi sudah telat karena pindah di kelas 3.




"Di sekolahmu dulu, kau ikut klub apa?" Tanya Mashiho lalu meminta Asahi untuk duduk di kursi yang berada di lobby utama sekolah ini.




"Hmm, dulu aku ikut klub sepak bola.."



"Sepak bola! Aku cukup jago, nanti kapan-kapan kita bisa main bersama.." ajak Mashiho dengan senyum yang lebar.



Astaga. Asahi tidak bisa cepat akrab seperti Mashiho. Tapi, Mashiho benar-benar memberikannya kenyamanan hari ini.



Mashiho terlihat menengok jam tangannya lalu mengambil ponselnya.




"Sebentar ya.." pinta Mashiho dan hanya diangguki oleh Asahi.



Setelah beberapa menit, akhirnya Mashiho menyelesaikan keperluannya dan menatap Asahi yang terlihat menunggu dengan sabar.




"Asahi maaf, tapi aku tidak bisa mengantarmu untuk keliling ruang klub. Nanti ada yang akan menemanimu, aku ada keperluan cukup buru-buru.."




Asahi menatap Mashiho dengan terkejut. Loh? Apa Asahi mau ditinggalkan sendirian di sini??? Dan lagi, seseorang yang baru akan menemaninya??? Dia baru saja merasa nyaman dengan Mashiho dan harus beradaptasi lagi?????



Mashiho terlihat merasa bersalah, ia memegang tangan Asahi pelan.



"Aku akan mentraktir makan siang.." ujarnya penuh dengan rasa bersalah.




Dahi Asahi mengerut, "tapi kan makan siang di sini gratis.."


Oops..



"Ummm, maksudku aku akan mentraktirmu tteokbokki. Bagaimana?"



Asahi merengut lalu hanya mengangguk pasrah. Yah mau bagaimana lagi kalau Mashiho ada keperluan lain. Lagi pula, dia juga sangat berterima kasih Mashiho sudah mau menemaninya keliling sekolah.




"Ketua Mashi!"



Asahi dan Mashiho menoleh ke sumber suara. Asahi mengerutkan dahinya. Dia tahu wajah itu, kalau tidak salah mereka sekelas.



"Heeseung!" Panggil Mashiho dengan senang lalu menarik Heeseung yang berjalan mendekat itu.




Asahi memandang bingung pada Mashiho dan Heeseung yang hanya tersenyum berdiri di depannya.




"Ini dia yang akan menemanimu keliling klub. Aku ada keperluan jadi aku tinggalkan kalian di sini oke? Bye! Tolong ya Heeseung!" Ujar Mashiho lalu dengan buru-buru berlari ke lorong kanan dan menghilang ketika menaiki tangga.





Asahi merasa canggung dan sepertinya begitu pula dengan Heeseung. Tapi kemudian Heeseung memecahkan keheningan.




"Kalau begitu, mau langsung saja?" Ajak Heeseung dan diangguki oleh Asahi.



.
.
.




Jujur saja. Heeseung benar-benar telaten dalam menjelaskan klub-klub yang ada di sekolah ini. Semakin membuat Asahi bingung bagaimana bisa dia tahu semuanya, sama seperti Mashiho.




"Ada yang mau ditanyakan?" Tanya Heeseung.



Asahi sedikit ragu, namun kemudian berani untuk bertanya.




"Maaf, aku penasaran kenapa kalian bisa tahu dengan sangat detail tentang semuanya.."




Heeseung tertegun. Tidak menduga pertanyaan dari Asahi. Heeseung pikir Asahi akan bertanya tentang sekolah atau klub.




"Oh, ketua tidak bilang?" Tanya Heeseung dibalas gelengan pelan oleh Asahi.




Heeseung tersenyum, "kita adalah anggota komite sekolah, dan Mashiho adalah ketuanya. Sedangkan aku sendiri adalah ketua divisi bagian kegiatan siswa jadi yah, wajar kan aku tahu klub-klub di sini?"





Asahi termenung.



Wah. Dia sangat bodoh sekali. Tentu saja di sini juga ada komite sekolah. Dan apa tadi? Mashiho... Mashiho adalah ketuanya????




Heeseung terkekeh, "kau terlihat sangat terkejut.."




Asahi salah tingkah, ia sangat-sangat berpikiran pendek. "Maaf aku hanya.. yah.. begitulah.."




Heeseung hanya tertawa lalu seperti teringat akan suatu hal, Heeseung memberikan sesuatu kepada Asahi.




Satu botol susu pisang Heeseung taruh di tangan Asahi. Benar juga, sedari tadi Asahi juga penasaran kenapa Heeseung memegang susu pisang itu dan tidak meminumnya.





"Aku lupa memberikan ini. Kau pasti lelah berjalan mengelilingi sekolah sedari tadi.."





Asahi tertegun, "ah.. terima kasih.."




Heeseung tersenyum, "itu dari temanku omong-omong.."





"Huh?"




Heeseung terkekeh, "dari Jaehyuk. Dia bilang 'jaga Asahi dan berikan dia susu pisang', yah begitulah kira-kira.." ujar Heeseung sambil menunjuk susu pisang di tangan Asahi.



"Huh???"




Heeseung hanya tertawa lalu menatap jam di tangannya. "Sebentar lagi makan siang, kau masih ingat jalan ke kantin? Atau mau kutemani?"





"H-Huh??"




Asahi masih belum mencerna apa yang terjadi. Ia menatap susu pisang ditangan kanannya sementara tangannya yang satu lagi ditarik pelan oleh Heeseung untuk diiring berjalan menuju kantin.





Demi Tuhan, Asahi punya perasaan tidak mengenakan setelah ini.





count 1, 2, 3

tbc

Ini kayaknya bakalan slow burn banget dah sksksk bismillah deh moga bisa diselesaiin

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 03, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

count 1, 2, 3 ; jaesahiWhere stories live. Discover now