sepuluh. (Kilas balik)

Start from the beginning
                                    

"Gue laper, ren. Makan dulu, baru makan ice cream. Mau gak? Kalau gak mau ya udah tunggu aja disini sampe gue kelar makan"

Renjun mencebik kesal kemudian turun dari motor. "Sumpah gue benci banget sama lo! Gue sumpahin lo dapet jodoh yang emosian, tukang ngomel biar telinga lo panas tiap hari!"

"Kayak lo?" tanya Guanlin

"Enak aja! Gue gak pernah emosian ya!"

"Ya orang mah gak pernah sadar sama kelakuannya sendiri" ucap Guanlin yang kemudian meninggalkan Renjun untuk masuk ke rumah makan padang itu.

"Uda, dua porsi ya. Yang satunya pakai ayam pop, satunya.." Guanlin menoleh kepada Renjun yang berada di sampingnya "lo mau apa ren?"

"Mau perkedel, ayam sama rendang"

"Busettt!! Katanya gak mau makan tapi pesennya banyak banget"

"Apa? Gak suka?!"

Guanlin menggeleng kemudian mendudukan dirinya di salah satu kursi di rumah makan itu. Selang beberapa menit pesanan mereka sampai. Renjun yang entah sudah berapa lama menahan laparnya itu langsung melahap makanan yang ada di depannya dan membuat Guanlin terkekeh.

"Mood lo udah baikan belum?" tanya Guanlin

Renjun menggeleng. "Belum, mau ice cream"

"Ya udah ayo"

Renjun tersenyum lebar kemudian mengikuti Guanlin keluar dari rumah makan padang itu.

Setelah sampai di kedai ice cream langganan mereka, Renjun langsung bergegas memesan berbagai rasa yang menjadi favoritnya. Membuat Guanlin hanya bisa menghela nafas. Gapapa kalau hari ini Guanlin harus kehilangan banyak uang jajannya, yang penting teman kesayangannya ini bisa kembali pecicilan seperti semula.

"Lo beneran putus?" tanya Guanlin yang membuat Renjun seketika terdiam

"Ck! Jangan di bahas ah!"

"Lo tuh batu banget jadi orang. Gue kan udah bilang itu cowok cuma main main sama lo"

"Ya gimana, gue udah terlanjur sayang sama dia"

Guanlin menghela nafas pelan kemudian kembali memakan ice cream yang berada di genggamannya.

"Tau gak sih lin, gue tuh sebenernya sebel banget sama lo"

Guanlin menoleh. "Kenapa?"

"Tau gak, gue kan daritadi malem gak keluar kamar. Terus bunda tuh ngomel, bilangnya gini 'Udah di bilangin, mending sama si alin aja daripada itu pacar kamu. Alin tuh baik, blablablaa'"

Guanlin terkekeh. "Emang paling bener lu sama gue aja, Ren"

"Dih? Kenakan lo dong?"

"Mau gak, lo jadi pacar gue?" tanya Guanlin serius hingga membuat Renjun tersedak ice cream yang dimakannya

"Jangan ngaco lo!"

"Gue serius"

Renjun buru buru mengambil air putih yang memang di sediakan oleh kedai ice cream itu dan langsung meneguknya hingga habis.

"Somi lo kemanain?"

"Udah putus"

"Ha? Tapi kalian-"

"Mau gak?"

"Apasih? Gak ah. Lo mah cuma bisa jajanin gue ice cream doang"

"Emang lo mau gue jajanin apa?"

"Yang mahal dong, contohnya emas gitu"

"Emas apa? Ini lo minta emas biar sekalian gue lamar?"

"Mulut lo! Gak lah, gue Cuma bercanda. Mana mau gue nikah sama lo"

Kisah Papa Papi - GuanrenWhere stories live. Discover now