"Kami mengerti eomma" para sekretaris yang melihat itu tertawa kecil.

"Tertawa sana yang kencang sekalian!" dumel Jisung kesal.

"HAHAHAHAHAHAHAAHAHA" meledak juga pada akhirnya tawa dari para sekretaris.

"Kepala pelayan!" Kepala pelayan mendekati Nyonya Lee ibu Taeyong.

"Awasi tingkah para tuan muda ini, oke? Jangan sampai menantuku menangis karena ulah mereka lagi." Kepala pelayan mengangguk.

"Laksanakan Nyonya" Jaemin geleng kepala.

"EOMMAAA!!!!"

***

Jaemin tengah duduk teras sendirian, semua orang sudah pulang sejak beberapa jam yang lalu. Para pelayan sudah pergi istirahat, bayi-bayinya juga sudah tidur. Jaemin tengah menikmati waktu sendirinya saat ini.

"Hyungie" Jaemin mendongak dan menemukan Sungchan melingkupi tubuhnya dengan selimut.

"Kenapa hyung ada di sini malam-malam begini? Angin malam itu buruk untuk kesehatanmu." Ujar Sungchan, Jaemin tersenyum dan menggeleng kecil.

"Duduk sini." Sungchan duduk di sebelah Jaemin, setelahnya kepala Jaemin diletakkan pada bahu lebar pria Jung tersebut.

"Waeyo? Ada yang mengganggumu?" Jaemin menggeleng dan menikmati waktunya.

"Aku hanya sedang menikmati waktu sendiri, tapi karena kau datang, mari nikmati waktu bersama." Ujar Jaemin, Sungchan merangkul Jaemin dan mengusap bahu pasangannya tersebut.

"Aku bersyukur, kau tahu itu?" tanya Jaemin.

"Atas?" Jaemin tidak menjawab, dia memejamkan matanya.

"Atas segala yang aku dapatkan, aku tidak pernah ada pikiran jika aku akan menikah dan memiliki anak. Aku tidak pernah ada bayangan menikahi orang-orang berkuasa seperti kalian. Aku sudah pasrah akan kehidupan. Dan terimakasih, karena kejadian aku menolong Taeyong hyung, hidupku berubah. Menjadi lebih baik." Ujar Jaemin.

"Kami pun juga mengalami perubahan, dulu kami sangat individualis, hyung pasti sudah tahu ini kan?" Jaemin mengangguk.

"Semenjak kedatanganmu, kami mengerti arti dari perhatian dan cinta yang tulus, kau sering memarahi kami jika kami tidak memperhatikan kondisi kami, kau membuat kami jadi semakin peduli pada yang lain, kau membuat kami bersikap layaknya manusia, membuat kami bisa memanusiakan manusia. Dan karenamu juga kehidupan kami menjadi lebih baik, terimakasih telah hadir di tengah kami, memberi kami cinta yang tulus, memberi kami rumah yang selalu kami idamkan, dan memberi kami malaikat-malaikat kecil yang lucu." Jaemin tersenyum dan mengangguk.

"Terimakasih telah hadir di antara kami sayang" Jaemin dan Sungchan menoleh dan mendapati yang lain ada di belakang mereka. Mereka mendekat dan duduk terpencar disekitar Jaemin.

"Terimakasih telah menolongku saat itu, jika kau tidak menolongku mungkin aku sudah tidak ada di sini bersamamu dan yang lain." Ujar Taeyong.

"Terimakasih telah hadir dan memberi kami cinta." Sambung Taeil.

"Terimakasih atas omelannya yang membuat kami sadar untuk menjaga diri kami lebih baik lagi." Tutur Johnny diselingi kekehan, mengingat dulu ia menjadi tahanan kamar karena demam.

"Terimakasih telah mempercayai apapun keputusan kami." Sambung Yuta.

"Terimakasih telah membantu kami mengurus segala masalah rumah yang tidak pernah kami urus sebelumnya." Ujar Kun.

"Terimakasih karena kehadiranmu kami bisa kembali saling peduli satu sama lain." Ujar Doyoung.

"Terimakasih karena kehadiranmu juga membuat hidup kami lebih berwarna dari sebelumnya." Sambung Ten.

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINWhere stories live. Discover now