Chapter 209 - 210

Start from the beginning
                                    

Tiba-tiba seorang pelayan datang dengan sebuah amplop. Amplop itu besar seolah-olah itu adalah berita.

Pelayan itu berkata bahwa seorang anak yang sedang menjalankan tugas mengirimkannya.

Sarah membuka surat itu dan sebuah memo jatuh.

[ Pertahankan Kekaisaran dengan melakukan kewajiban Anda, Yang Mulia Sarah Riester. ]

* * *

Cedric's POV

Upacara peresmian akademi sedang diadakan.

Ada beberapa bangsawan yang datang, tetapi rakyat jelata adalah tamu utama.

Akademi adalah Institusi Pendidikan Kekaisaran untuk segelintir orang biasa yang berbakat dalam ilmu pedang atau sihir.

Cedric duduk di atas dan menatap pawai.

Pria yang dikatakan diberkati dengan kecantikan terbaik itu menarik perhatian orang-orang dengan jubahnya yang mewah, jubah bulu, dan topi giok yang indah.

Elisabeth tercengang melihat adegan lucu itu.

Pembawa acara mengumumkan bahwa Duke Sarnez akan memberikan pidato penyemangat.

Cedric dan Elisabeth saling berbisik bahwa sang Duke terlihat buruk. Mereka bisa melihat dia berkeringat.

Duke tersandung dan seorang pelayan membantunya. Dia menyeka dahinya dengan saputangannya.

Elisabeth menyuruh Duke turun jika dia sakit, tetapi dia menolak.

Cedric memiringkan kepalanya. Dia tahu betul tentang rasa tanggung jawab Duke, tapi itu terlalu berlebihan hari ini.

Duke membuka pidatonya dengan salam.

Tiba-tiba muncul asap putih.

"... Hore! Panjang umur Yang Mulia Raja!"

Seseorang berlari dari kursi VIP.

"Hidup Pangeran Jesse!"

Sebuah suara kekanak-kanakan berteriak seperti dadanya akan meledak.

Cedric mengatupkan giginya. Anak laki-laki itu tampak seperti berusia 15 tahun.

Salah satu penjaga berlari untuk menangkapnya.

"Hidup Negara Suci Venetiaan!"

Cedric bisa mendengar seorang bangsawan mengenali bocah itu sebagai tuan muda dari keluarga Andrege.

Bocah itu tertangkap di belakang. Dia buru-buru mengeluarkan sesuatu dari tangannya. Air mata terbentuk di matanya seperti tanda ketakutan.

Cedric merasakan segalanya kecuali dirinya bergerak sangat lambat.

BAAANG!!!

Kejutan meletus dari tubuh kecil itu.

Melewati bahu Elisabeth, Cedric melihat Duke Sarnez perlahan terbang di udara.

Api terang melahapnya dari ujungnya.

Mata oranye itu bergetar hebat.

Ini adalah terorisme.

* * *

Jesse's POV

Terkejut, Jesse melihat ke pintu masuk perkebunan. Tapi tidak ada seorang pun di sana.

Ganael bertanya apa yang terjadi, tapi Jesse hanya mengatakan dia sensitif karena dia kurang tidur.

Mereka mengingat apa yang terjadi tadi malam.

SMPU/TWSB SummaryWhere stories live. Discover now