"Sudah Jonghyunnie?" tanya Taeyeon.

"Dariku sudah, noona, sekarang giliranmu." Taeyeon mengangguk, keduanya bertukar posisi. Taeyeon berdiri di depan para Tuan Muda.

"Laporan dari saya mengenai pemasukkan dan pengeluaran...." Jaemin mendengarkan semua laporan dari Taeyeon dan Shownu dengan seksama.

Hingga akhirnya semua laporan sudah diberikan, Jonghyun memberikan kesempatan pada para Tuan Muda untuk bicara.

"Untuk masalah Tuan Jin, apa kau punya usul? Karena memang perusahaan Jeno dan Haechan sudah lama bekerjasama dengan Tuan Jin." Tanya Johnny.

"Saya akan menayangkan beberapa perusahaan yang bisa diajak kerjasama menggantikan perusahaan Tuan Jin." Jonghyun menunjukkan beberapa perusahaan yang satu frekuensi dengan perusahaan Tuan Jin.

"Perusahaan yang dipimpin oleh CEO Kang Dongho sama seperti perusahaan Tuan Jin, bergerak di bidang pengembangan aplikasi mobile. Perusahaan ini memang tidak sebesar perusahaan Tuan Jin, namun perusahaan ini stabil dan bersih dari catatan buruk. Perusahaan kedua adalah perusahaan yang dipegang oleh CEO Cho Kyuhyun dan CEO Shim Changmin, perusahaan gabungan yang sudah lama berdiri, bergerak di bidang pengembangan game, game yang dikeluarkan perusahaan ini adalah game edukasi, game survival, dan game lainnya. Saya menyarankan untuk bekerjasama dengan perusahaan ini karena ada dalam satu frekuensi yang sama dengan kita, selain itu tim mereka juga handal, dan saya dengar karena pekerja mereka membludak, keduanya sedang mencari perusahaan lain yang bisa menampung pekerja mereka yang rata-rata adalah pengembang game mulai dari karakter, arena, system, dan lainnya." Jonghyun menjelaskan perusahaan lain pengganti Tuan Jin.

"Apa kau punya cara untuk memutus kontrak dengan Tuan Jin? Anaknya ada di perusahaan Jeno dan Haechan." Tanya Yuta.

"Dengan menunjukkan semua bukti 'keburukan' perusahaan mereka juga mengenai sikap anaknya yang tidak bisa dikontrol. Selain itu mengatakan jika perusahaan telah menemukan perusahaan yang cocok, yang lebih menguntungkan daripada perusahaan Jin. Sikap kejam sangat diperlukan menghadapi pria picik seperti Tuan Jin." Jawab Jonghyun.

"Bagaimana jika dia justru menyerang balik?" tanya Doyoung.

"Dia tidak akan menyerang balik, kan?" tekan Jonghyun sembari menatap Jaemin yang mengangguk.

"Kau sangat yakin sekali, hyung." Tutur Jisung. Jonghyun tersenyum.

"Saya tidak pernah ragu untuk membuat keputusan, dan jika saya tidak yakin, Anda juga akan meragukan kredibilitas saya nanti." Jawab Jonghyun tenang.

"Bagaimana dengan Lee Youngmi? Aku belum menerima laporan apapun mengenai putus kontraknya." Ujar Jungwoo.

"Aku rasa Minho dan Minju sudah memberikan laporannya padamu, mereka tidak pernah terlambat memberikan informasi." Jungwoo segera mengeluarkan ponselnya saat mendengar jawaban dari Taeyeon. Dia mengecek e-mailnya, dan benar. Minho dan Minju sudah mengirim laporan mengenai permasalahan yang terjadi.

"Astaga, aku tidak membuka email sama sekali." Taeyeon geleng kepala sendiri.

"Lalu, ada usul model lain?" tanya Taeyeon.

"Agensi dari Lee Youngmi mengatakan akan mengirimkan daftar model yang bisa pihak kita pilih, nanti model itu yang akan menggantikan Lee Youngmi, tapi CEO dari agensi itu mengatakan, mereka memang memutus kontrak dan mengeluarkan Lee Youngmi dari agensi, namun tidak meminta Lee Youngmi untuk putus kontrak dengan brand Tuan Jungwoo, kalau memang Lee Youngmi masih dipertahankan oleh brand ya silakan, kalau tidak ya silakan, semua kembali pada Tuan Jungwoo." Jungwoo membaca email yang dikirim oleh Minho dan menghembuskan nafasnya.

"Akan aku putuskan kontrak dengannya, dia bisa berani menghina brand lain tidak menutup kemungkinan dia juga akan melakukannya padaku entah secara sadar atau tidak. Selain itu di sini juga dikatakan jika ada keluhan dari staff milikku yang saat pemotretan dihina olehnya." Jaemin mengangguk-angguk kecil.

"Daftarnya akan segera dikirim, kemungkinan besok." Jawab Jonghyun.

"Lalu dengan Kim Narae? Apa dia masih ngotot?" tanya Shownu.

"Masih kata Bambam dan Lisa." Jawab Jonghyun.

"Tapi brand Kim Narae bukannya sedang dalam penyelidikan ya?" Dejun bertanya sembari membuka kertas berisi data mengenai Kim Narae dan perusahaannya.

"Di portal-portal berita juga dikatakan bahwa perusahaan dalam penyelidikan, apa akan tetap diterima? Ten hyung sendiri bagaimana?" tanya Renjun.

"Tentu tidak akan aku terima, yang ada aku yang rugi." Jawab Ten.

"Kim Narae yang mengejarmu kan, Jaehyun hyung?" Yangyang bertanya pada Jaehyun yang hanya mengangguk.

"Dia yang berani datang ke kantormu? Bahkan Eunwoo dan Rosé tidak bisa menahan wanita keras kepala itu, kan?" tanya Shownu yang dijawab anggukan oleh Jaehyun.

"Apa kau sedang dekat dengannya?" tanya Jonghyun, Jaehyun sontak menggeleng.

"Kalau tidak kenapa aku pernah melihatmu ada di café saat makan siang bersama dia?" tanya Jonghyun.

"Hyung, dia memaksaku! Aku sudah mengusirnya berkali-kali!" Jaehyun menjawab dengan menatap Jonghyun.

"Lalu setelahnya kau berpikir, dengan kau akhirnya menurutinya, dia akan berhenti, begitu?" Jaehyun mengangguk kecil.

"Bodohnya dipelihara sih, jadi begitu kan? Kenapa kau bisa berpikir sesempit itu? Dengan kau akhirnya menyetujui itu, dia bukannya berhenti tapi semakin bertingkah, karena dia berpikir akhirnya kau 'memberi dia kesempatan'. Pernah berpikir sampai situ, sayangku?" Jaemin berujar dengan nada tenang, namun emosi tersirat di setiap ucapannya.

"Sayang" Jaemin geleng kepala sendiri.

"Diamlah, kau membuatku kesal saja, jangan sampai aku punya darah tinggi karena tingkah kalian." Jaemin menatap para suaminya yang lain.

"Jeno, apa kau berpikir seperti Jonghyun hyung juga?" Jeno menggeleng.

"Haechan?" Haechan menggeleng.

"Aku tidak akan tanya Jungwoo hyung." Ujar Jaemin, Jungwoo hanya bisa menghembuskan nafas lega.

"Ah benar, Mijoo noona bilang dia ingin merekrut beberapa orang karena dia butuh pencipta karakter, perusahaan cabang di Jepang tengah dalam proses peluncuran game musik terbaru. Tuan Haechan, mau bagaimana?" tanya Jonghyun langsung pada Haechan.

"Nanti aku bicara langsung pada Mijoo noona, dia butuh berapa, terimakasih informasinya hyung." Jonghyun mengangguk. Jaemin bangun dari duduknya.

"Kalian, yang masalahnya belum kelar, ingat ya batas kalian tinggal enam hari lagi jika tidak ingin melihatku menggila. Aku permisi, aku akan menyusul anak-anak." Jaemin pergi dari sana dan semua orang menghembuskan nafas lega di dalam ruangan itu.

"Kalian kalau punya masalah lebih baik bicarakan bersama agar tidak seperti ini. Tidak ingin Jaemin pergi dari kalian, kan?" Shownu menatap semua Tuan Mudanya yang kompak menggeleng.

"Jangan sampai salah langkah kalau memang mau bertindak, agar nanti tidak menyesal di akhir." Ingat Taeyeon.

"Ne noona"

***

_114_

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang