Gadis itu menatap ragu pada buah delima yang ia genggam.
"Makanlah."
Tahu persis bahwa ucapan lelaki di hadapannya lebih condong pada sebuah perintah dari pada permintaan. Meski wilayah ini kekuasaan lelaki di hadapannya, tetap saja dirinyalah yang memiliki kuasa penuh atas keputusan yang akan ia ambil.
"Setidaknya sebelum pergi, kau harus mengisi perutmu," bujuknya manis.
Tertawa setengah mengejek, gadis itu balik bertanya usil. "Kau pikir aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah aku memakannya?"
YOU ARE READING
𝐈𝐦𝐩𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧𝐚𝐭𝐞 ✔️
Fanfiction🥉3rd winner for spring contest 2022 @WattpadFanficID [ᴊᴜɴɢ ᴊᴀᴇʜʏᴜɴ ꜰᴀɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ] ᴅɪɪᴋᴜᴛꜱᴇʀᴛᴀᴋᴀɴ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴋᴏɴᴛᴇꜱ ᴍᴜꜱɪᴍ ꜱᴇᴍɪ 2022 ᴄʀᴇᴅɪᴛ ᴄᴏᴠᴇʀ : ᴘɪɴᴛᴇʀᴇꜱᴛ