Chapter 36

1.9K 260 26
                                    

Vote atu daaah ;)










Meja makan yang semalam diisi tiga entitas dengan nuansa canggung setia melingkupi, siang ini berkurang penghuni. Hanya ada dua kursi terisi, oleh Nanon yang ditinggal Ohm mengunjungi dokter Lee di rumah sakit, dan Nichkhun yang pulang lebih awal karena kepala pelayannya menelfon mengabarkan jika Ohm dan Nanon tak jadi ke kampus.

Prosesi makan hanya dibalut hening yang membuat Nanon ingin buru-buru keluar dari atmosfer menyesakkan ini. Beruntung seusai makan Nichkhun mulai basa-basi mencairkan suasana antara mereka.

Ditemani puding susu yang jadi makanan penutup mereka, canggung perlahan cair digerus ramah cerita.

"Kalau kalian ke kampus nanti Paman titip salam untuk sahabat Paman ya?"

"Eoh, siapa sahabat Paman di kampus?" Nanon dan rasa ingin tahunya yang menggebu.

"Dosen kalian, Nicky. Kenal kan? Dia sering cerita soal tingkah Ohm di kampus."

Nanon tersenyum. "Pak Nicky sudah seperti ayah pengganti Ohm di kampus."

Tawa mengalun dari rahang yang lebih tua. Si pria paruh baya tentu paham bagaimana tingkah polah Nicky yang selalu heboh memantau putranya.

"Bocah itu pasti selalu bikin repot Nicky dan dosennya yang lain. Apalagi kalau sedang gemar berbuat ulah."

Nanon memperhatikan raut yang biasa tegaa di hadapan Ohm itu terlihat lembut mengawang bercerita tentang sang putra seolah mereka dalam fase baik-baik saja.

"Paman, sebenarnya selama ini Paman memperhatikan Ohm kan?" Hati-hati sekali kata yang Nanon rangkai.

Ada sedikit sentak dari si pria tua. Namun tak berselang lama ia bisa kembali menguasai diri. "Bagaimanapun ada darah yang sama yang mengalir di tubuh kami."

"........"

"Ayah kandandung Ohm adalah adikku. Taecyeon adik kandungku."

Deg. Masih saja Nanon terkejut setelah ia mengetahui itu dari surat peninggalan Dew. Entah, hanya saja mendengar kisah langsung dari Nichkhun selaku pelaku yang terlibat langsung membuatnya merinding, miris.

Bagaimana istri pria di hadapannya berselingkuh dengan adik kandungnya sampai mempunyai sepasang putra?

"Lalu di mana Paman Taecyeon sekarang?"

"Meninggal. Sejak lama."

Nafas Nanon benar-benar dipermainkan. Naik turun mengimbangi fakta yang menjungkir balikkan isi kepala.

"Maaf kalau saya lancang Paman, tapi Ayah Ohm meninggal kenapa?"

Dengan gaya elegan Nichkhun mengelap mulutnya setelah pudingnya habis. Meminum air putihnya seteguk lalu menatap Nanon dengan senyum masih terpajang. "Kenapa? Kamu mengira Paman ikut andil mengambil nyawa Taecyeon?"

Seraut manis itu mendadak panik. "Ah, bukan begitu maksud saya Paman....."

"Pikiranmu wajar, Nanon. Orang-orang kalau tau yang sebenarnya juga pasti berpikir akulah yang membunuhnya karena membencinya. Bagaimana tidak benci, dia bermain di belakangku dengan istriku sampai ada Ohm dan Dew. Kalau aku bilang aku tidak benci sama sekali tentu saja aku bohong. "

Ada kristal di celah kelopak tua mata Nickhun yang tertangkap pengelihatan Nanon. Sarat luka oleh rasa kecewa bertubi atas pengkhianatan yang ia terima.

"Dua anak itupun, awalnya aku ragu apa aku bisa menerima mereka. Wajah mereka begitu mirip dengan ayahnya sejak kecil. Tapi akhirnya dengan lapang dada aku bisa menerima. Apalagi aku sadar mereka sarah daging adikku. Keponakanku. Satu-satunya keluargaku."

ARES (OhmNanon)Kde žijí příběhy. Začni objevovat