[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN

111

"Jaeminnie, aku tahu, tapi kami cemas, yang mereka genggam adalah anak-anak dan kau, kami tidak bisa apa-apa jika mereka sudah mengancam dengan membawa nama Yoonhee dan Lin." Ujar Jeno. Jaemin bersidekap menatap Jeno.

"Jeno-ya, lalu gunanya aku sebagai pasanganmu dan yang lain apa? Aku tanya sekarang padamu, jika ini berlanjut terus, dan mereka memaksamu dengan menikahi- ah tidak, menikahi terlalu jauh, bertunangan, jika mereka memaksamu bertunangan dengan putri mereka tapi cara mereka adalah memaksa sembari membawa Yoonhee dan Lin, apa kau akan mengiyakannya?" tanya Jaemin tajam.

"Tentu saja tidak! Sebelum itu terjadi aku akan cari jalan untuk menghentikannya!" jawab Jeno langsung.

"Tapi tidak sekarang, aku tidak menemukan apapun untuk mengalahkan mereka. Aku tidak akan membiarkan mereka menyentuhmu dan anak-anak. Aku-"

"Kau lupa pekerjaan lain Mark hyung? Kau lupa kalau kau punya Chanyeol hyung dan Sehun hyung? Kau lupa kalau kau punya orang tuamu? Apa kau tidak memikirkan itu?" Jeno terdiam mendengar selaan Jaemin.

"Kalau kau terus mengikuti permainan mereka, mereka akan senang, kecuali kau memang jatuh hati pada anak Tuan Jin." Jeno menggeleng cepat.

"Tidak, aku tidak ada rasa sama sekali! Astaga! Jangan berpikir begitu, aku sama sekali tidak ada rasa pada wanita itu." Jeno menatap ke arah mata Jaemin.

"Jeno-ya, apa perlu aku ingatkan, kau salah satu penguasa NEO yang dihormati, dan kau tunduk pada seorang yang berusaha menjilatmu? Yang merupakan seorang pengecut dengan mengancam membawa kedua anak kita?" Jeno terdiam.

"Aku beri waktu padamu selama seminggu, jika sampai kau tidak bisa membereskan masalah wanita ini, aku sendiri yang turun tangan, dan kau tak akan senang dengan cara apa yang akan aku lakukan. Aku tipe pria yang tidak suka jika miliknya diusik, meski aku seorang pihak bawah, aku bukan tipe orang yang akan menyerah begitu saja, dan mempertahankan milikku, cukup dosaku sekali pada mendiang putraku dulu, aku tidak ingin kehilangan lagi keluargaku, suamiku, dan anakku." Tekad itu terlihat di mata Jaemin, Jeno mengangguk.

"Aku janji, aku akan membereskan mereka." Jaemin menatap Jeno.

"Aku berusaha percaya padamu saat ini, aku tidak ingin menyinggung ini, tapi maaf, aku tidak ingin kau seperti ayahmu yang ternyata sudah selingkuh tanpa ibumu, kau, dan noonamu sadari. Jangan sampai anakmu nanti melawanmu seperti kau melawan ayahmu, Jeno-ya." Selepas mengatakan itu Jaemin pergi dari kamarnya dengan membawa profil para wanita yang mendekati suaminya. Jeno terdiam di tempatnya, terkejut akan perkataan Jaemin, Jeno sedang 'mengulang' perilaku buruk ayahnya tanpa sadar saat ini.

Di tempat Jaemin saat ini, di ruang tengah dimana para suaminya berkumpul, sedangkan anak-anaknya sudah lelap di kamar masing-masing. Jaemin meletakkan berkas itu di atas meja, wajah Jaehyun, Haechan, dan Jungwoo memucat. Jeno keluar dari kamar Jaemin dengan wajah yang kusut.

"Mau menjelaskan sesuatu padaku?" tanya Jaemin.

"Lee Youngmi itu model, butikku mengajak kerjasama dengannya dan dia mengatakan ketertarikannya padaku. Minho dan Minju sudah memperingatinya tapi dia keras kepala. Aku bersumpah aku tidak tertarik padanya." Jelas Jungwoo langsung, dia tidak mau 'istri'nya ini salah paham akan wanita tersebut.

"Aku meminta Minho dan Minju untuk mencarikan model lain sesegera mungkin, tapi belum ada penggantinya, sehingga aku masih menggunakannya sebagai model pakaian di butik. Aku juga jarang berinteraksi dengannya, Minho dan Minju yang sering berurusan dengannya." Lanjut Jungwoo, seram juga melihat Jaemin yang hanya menatapnya tanpa ekspresi, sedangkan suami yang lain memilih diam, tidak mau ikut campur.

"Bagaimana dengan Shin Haru? Anak mendiang Tuan Shin yang kalian habisi?" tanya Jaemin pada Haechan.

"Dia pegawai baru tapi statusnya masih magang, hanya saja karena dia punya kinerja yang bagus aku memasukkannya dalam tim. Dia memang mengatakan ketertarikannya padaku, di depan Ryujin dan Beomgyu, tapi sungguh aku tidak tertarik sama sekali dengannya." Jaemin menatap mata Haechan.