(A to Z) Begin to END

184 23 4
                                    

🥀

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

🥀

Park De Jun.

Laki-laki kelahiran Agustus dengan permainan gitarnya yang sangat bagus. Si anak sulung dengan segala tanggung jawabnya sebagai penerus perusahaan Park Company.

Ia lahir dari keluarga berada dengan segala kebutuhan yang tercukupi.

Pagi ini, Dejun terlihat terburu-buru karena takut ketinggalan kelas. Malas menunggu sang adik yang masih tertidur pulas, akhirnya lelaki itu bersiap dan langsung turun kebawah untuk menyapa kedua orangtuanya.

"Appa, Eomma, aku berangkat duluan dan sarapan di kampus saja.."

Sang ayah menatap bingung putra sulungnya, "Bukannya kau libur seminggu ini?"

"Tidak, itu masih Minggu depan. Katakan pada Yangyang untuk pakai mobilku saja nanti, aku pergi dengan motor. Sampai nanti.."

Blam!

Tuan dan nyonya Park saling pandang, jarang sekali Dejun sibuk dengan kuliahnya. Karena biasanya anak itu hanya bersantai tanpa beban tugas atau yang lainnya. Tapi hari ini, melihat sang anak buru-buru terlihat sedikit aneh di mata keduanya.

"Dejun terlihat berbeda dari sebelumnya.." ucap Tuan Park.

"Benar, aku sedikit heran dengan tingkahnya akhir-akhir ini. Semoga saja dia baik-baik saja, kau makan duluan saja. Aku mau bangunkan Yangyang dulu.."

"Baiklah,"

..

"Hei, santai ge.. kenapa kau buru-buru?"

"Huaah.. Chenle. Maafkan aku, kelas ku akan dimulai sebentar lagi. Kita bicara nanti ya.."

Lagi-lagi, tingkah Dejun membuat orang bingung. Zhong Chenle, si adik tingkatnya hanya bisa menghela nafas dan menggeleng pelan.

"Karena kau sudah ada ditahun terakhir, baru sekarang buru-buru nya.." katanya sebelum berlalu.

Disisi lain, Dejun sampai dikelasnya tepat sebelum dosen pembimbing masuk. Kalau tidak habislah dia dan pasti diberi hukuman. Ia baru menyadari kalau mahasiswa tahun terakhir itu benar-benar sibuk.

Tidak ada waktu lagi untuk berleha-leha dan bersantai. Sebab anak itu harus segera lulus agar tak membuat ayahnya kecewa.

Mark, teman Kanada nya langsung menghampiri ketika mendapati Dejun terengah-engah di ambang pintu kelas. Lelaki itu menepuk-nepuk pundak sang teman.

Leukimia || Xiao De Jun✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora