Bagian 6: Kantor

118 13 0
                                        

📌 Perusahaan Galaxy

Pukul 08.00

*Hares pov

"Gerland, hari ini cuma ada pertemuan sama perusahaan Denan kan?" Aku bertanya

"Iya"

"Boss Farih mau nya jam berapa?"

"Palingan jam 9.30"

"Buset, lama amat" sahutku

"Ya biasa, dia nganterin pacarnya makan sarapan bareng dulu, baru ke kantor, trus telponan dulu makanya lama"

"Lo tau siapa pacarnya Ger?" Aku bertanya

"Boro boro tau, ketemu aja kagak pernah, kek idol mereka pacarannya"

"Padahal gue mau deketin Boss Farih, eh ternyata udh ada pacar hiks"

"Kasian..."

"Eh Res, lo kenal gak ama boss perusahaan Denan?" Gerland melontarkan pertanyaan

"Hum? Namanya aja gue gak tau, gimana mau kenal" aku berujar dengan nada sedikit kesal

"Oh sorry sorry, gue kira lo udh tau namanya"

"Kenapa emangnya? Mau ajak ghibah?"

"Kok lo tau? HAHAHAH" Gerland tiba tiba tertawa keras

PLAK

"Anjing kaget gue" ujarku beserta umpatan dan pukulan

"HEH KALIAN BUKANNYA KERJA MALAH GHIBAH"

itu... Boss Farih

"GAWAT KITA KETAUAN RES, YOK LARI"

Gerland yg berkata seperti itu aku yg malu sungguh

"Eh Boss? Sudah datang? Ini ada dokumen yg harus dikerjakan, dan ini file hasil saya kerjakan" ucap ku dengan ramah menyambut Boss

"Ah makasih Hares tolong juga ya siapin dokumen buat rapat nanti"

"Siap Boss laksanakan"

Setelah itu aku mulai jalan ke arah tempat meja kerja ku lalu mulai bekerja

Skip meeting dan selesai meeting

Karna saya males nulisnya Hahahahah

"Terima kasih ya Hares sudah menjelaskan pada saat meeting tadi" Boss Farih menghampiriku saat aku sedang merapikan berkas berkas di meja ku

"Ah iya Boss, gak papa kok, saya kan sebagai sekretaris harus membantu Boss, soalnya tadi ada dokumen yg kurang kan? Kebetulan dokumennya ada di saya, dan saya lupa kasih maafkan ya Boss" ucapku panjang lebar

"Ah gak papa santai aja, kamu mau saya anterin pulang?" Boss Farih menawarkan

"Gak usah Boss, jemput pacar Boss aja"

"Oh oke, hati hati Hares, ini udh mau hujan"

Selepas Boss Farih pergi, benar saja, turun hujan dengan derass sampai aku tidak bisa memberhentikan taksi yg lewat, huftt kalau kayak gini pilihan salah satunya ya... Nunggu hujan reda, tapi satu pertanyaan
KAPAN HUJANNYA REDAAAA

"Bete banget, seharusnya tadi gue bawa payung tuh, mana Jinan ama Cleo kalo hujan hujan gini suka tidur, kalo ditelpon pun pasti gak diangkat, ckkk kesel banget" aku mendumel tidak jelas saking kesalnya

"Kamu blm pulang?"

Aku segera mendongak

Sungguh aku kaget, bukankah dia Boss perusahaan Denan? Kok dia blm pulang? Apa jangan jangan dia kejebak hujan juga? Gak mungkin, dia kan Boss pasti dia bawa mobil

"Ah iya saya kejebak hujan Pak, maaf Pak sebelumnya tapi Bapak Boss perusahaan Denan bukan?"

"Iya, saya Boss perusahaan Denan, Boss Juna"

'padahal gue gak nanya namanya' ujar ku membatin

"Oh iya Pak, Bapak kok bisa kejebak hujan? Gak bawa mobil?" Sungguh kenapa aku cerewet disaat tidak tepat, mana sebelum aku pulang aku mengingat kata kata Gerland kalau Boss perusahaan Denan ini sangat kaku dan dingin,

"Saya bawa, cuma saya liat kamu sendirian, jadi saya hampiri kamu"

"Kamu Hares kan?" Ujarnya lagi

"I-iya pak"

"Oh, kalau gitu mau pulang sama saya?"

"Gak ngerepotin pak?"

"Enggak lah, kan saya yg nawarin haha"

Sungguh pikiran ku sekarang tertuju kepada tawa manisnya

Kenapa dia bisa sangat ganteng saat tertawa?

Ok maaf Boss Farih saya tidak jadi menyukai anda🙏

"Hares? Kok bengong?"

Dia melambaikan tangannya didepan muka ku untuk menyadarkan ku

"Ah iya Pak, saya lagi kepikiran adek adek saya.."

"Kamu mau saya antar ke rumah kamu langsung?"

"Padahal saya mau ajak kamu makan di luar dulu, kamu keliatan blm makan soalnya, iya kan?" Dia melanjutkan

"Ah iya Pak, makasih ya tapi gak usah repot repot langsung antar saya ke rumah aja"

"Oke deh"

_________

Setelah sampai di rumahku, Pak Juna langsung menancapkan gas lalu balik ke rumahnya

Aku berbalik dan tatapan ku bertemu dengan duo rese

Siapa lagi kalo bukan Cleo dan Jinan?

Mereka menatapku dengan tatapan err...julid mungkin? Ah aku tidak mengerti tatapan apa yg mereka berikan

Aku langsung bertanya

"Kalian kenapa sih? Aneh banget, gue baru pulang loh ini?"

"Kak masa lo gak asing sih ama muka orang yg abis anter lo" ucap Cleo

"Hooh kak lo gak asing apa?" Ucap Jinan ikut ikut

"Hah? Kalian ngomong apasih? Itu cuma rekan bisnis Kaka loh?" Aku keheranan? Ya gak asing lah orang rekan bisnis, pasti kenal mukanya aneh duo rese ini

"Kak lo masih kenal Andra kan?"

Deg

Pertanyaan yg dilontarkan Cleo membuatku terkejut, jantung ku rasanya berhenti berdetak saat mendengar nama itu, nama yang masih tersimpan di lubuk hatiku, nama yg selalu aku tangisi setiap malam, nama itu sudah tidak pernah ku dengar lagi setelah 3 tahun lamanya

"I-ingat kenapa emang?" Ucapku terbata bata

"Kaka gak ngerasa kalau itu Kak Andra? Kaka emang lupa dengan paras Kak Andra?" Berbagai pertanyaan dari Jinan bermunculan

"Stop jangan buat Kaka pusing, balik sana, Jinan kamu besok masih masuk sekolah, dan kamu Cleo balik kamu besok ngampus"

"Iya Kak" ucap mereka berbarengan


BRAK

aku membanting pintu kamarku

Sungguh kepalaku pusing, aku tau kalau itu Andra, namun tidak sekarang, bagaimana kalau dia lupa denganku? Bagaimana? Kalau dia lupa kalau aku adalah Arsya? Kita pisah sudah lumayan lama dan aku belum pernah bertemu dengannya sama sekali setelah perpisahan itu, bahkan sosmed pun tidak ada kontak apapun

Bisa dibilang kita lost contact

Terakhir aku dengar dia sudah sampai di Jilin China

Sudahlah aku mau tidur saja melepas segala pikiran ku

_________

Cuttt sampai sini dulu

Jujur aku mau buat ini singkat, mungkin 10/15 bagian aja? Karna emng konflik nya gak banyak juga aku males nulis:v

Ayo votmen nyaa

Sampai jumpa lagi

Mungkin seminggu?

Byeeee

unconditional Where stories live. Discover now