Bagian 5

789 49 0
                                    

Paginya Ali sengaja pergi ke sebuah taman yg jaraknya tak terlalu jauh.

Ali sudah seminggu ini tidak menarik delmannya dan hanya melamun memikirkan keluarganya.

"Ali..."teriak Prilly dan duduk di samping Ali.

"Hey..gue kira lo udh balik ke Jakarta" jawab Ali.

"Enggak,ibu gue masih di Bogor. Adek gue menang turnamen jadinya buat semingguan lagi gue masih disini" ucap Prilly

"Turnamen football?" Tanya Ali

"Iya,dia hobi main sepak bola malahan dia minta di sekolahin di Sekolah Sepakbola Indonesia. Tapi,papah masih ngelarangnya. Hha" canda Prilly.

"Gue juga hobi loh sepakbola malahan gue waktu itu pernah ikut Sekolah Sepakbola" Obrolan Ali nyambung.

"Masa sih?" Tanya Prilly tak percaya.

"Iya..tapi,gue Ali yg masih kecil waktu itu nurut aja sama nyokap gue yg pindahin gue ke sekolahan biasa lagi gara2 keluarga gue yg udh pecah" jawab Ali yg lagi2 mengingat masa lalu nya.

"Yaudah lah...lo gak ush flashback lagi. Bukannya juga lo udh enjoy tinggal disini kan?" Ucap Prilly seraya menenangkan pikiran Ali saat ini.

"Semalam gue telpon nyokap gue" jawab Ali sambil membenarkan posisi duduknya yg kelihatan tak nyaman.

"Nyokap lo ngangkat telponnya?" Tanya Prilly dengan suara parau.

"Iya..tapi gue cuma bisa denger ucapannya tanpa gue jawab. Dan gue juga cuma bisa tutup telponnya" jelas Ali sedikit menyesal.

"Gue tau,lo kangen kan sama keluarga lo disana? Tapi di sisi lain,lo juga benci kan sama mereka? Lo tinggal milih mana yg terbaik buat lo dan buat keluarga lo. Mungkin kalo lo tinggal disini lo bakalan terus kehilangan nyokap dan keluarga lo di sana,tapi kalo lo tinggal disana lo bakal kehilangan Bokap kedua lo yg selama 3 tahun udh rela ngurus lo" Jelas Prilly panjang lebar yg membuat Ali tersadar akan pilihannya itu.

"Gue bakal pikirin itu lagi nanti. Hari ini gue mau narik delman dulu,kasian Cang pasti butuh tenaga gue" Ali pun pergi untuk menarik delman kembali dan meninggalkan Prilly di Taman sendirian.

"Gue bisa rasain apa yg lo rasain Li" batin Prilly yg masih duduk manis di kursi taman indah ini.

***

"Hari ini gue harus semangat gak boleh ada kata capek " batin Ali yg kini berada di kursi delman yg biasa dia duduki.

Ia mulai membawa delmannya itu ke keramaian di kota Jogya. Namun,tak lama kemudian ia melihat seperti ibunya dan kaia sedang menaiki mobil Merche berwarna putih yg dulunya sering Ali gunakan sekolah. Ali yg tak mau bertemu dengan mereka langsung membawa delmannya pergi.

Tak di sangkanya,di depan sudah ada Prilly yg sudah rapi dengan celana jeans dan kemeja kotak2 bewarna merah muda dengan perpaduan warna putih. Prilly dan Ali yg sama2 syok menjerit sekeras-kerasnya dan Ali yg menarik ikatan kudanya pun berhasil di kendalikan.

"Ahh....." teriak Prilly dengan tangan yg setengah menutupi wajahnya.

"Prilly?" Ucap Ali lalu turun dari delman untuk menghampiri Prilly.

"Lo gapapa?" Tanya Ali menenangkan Prilly yg masih Syok itu.

"Lo gimana sih,kalo bawa delman yg bener dong" jawab Prilly ketus.

"Maaf...tadi gue bawa lari kudanya gara2 gue liat nyokap sama kaia ada disini" sahut Ali mengecilkan suaranya.

"Lo yakin kalo yg lo liat beneran mereka?" Tanya Prilly tak percaya.

Aliando & Prilly: Kepincut Hati Tukang DelmanOù les histoires vivent. Découvrez maintenant