01. Libur Semester

575 66 13
                                    

"Hei, Anya! Apa kau tahu kalau minggu depan sudah mulai libur semester?" Becky menepuk bahu Anya yang hampir tertidur di bangku kelas. Kemarin malam Anya terlalu banyak menonton sehingga lupa waktu untuk tidur.

"Eh? Apa? Libur? Serius?" Anya menjawab sapaan Becky dengan ekspresi yang membuat Becky menahan tawa. "Pfftt, iya. Karena liburan semesternya selama 2 minggu, kita diperbolehkan untuk pulang ke kampung halaman. Kampung halaman Anya di mana?"

"Kampung halaman? Hmm, sepertinya Anya enggak punya kampung halaman." Ujar Anya dengan wajah polosnya. Yang Anya tahu adalah dia berasal dari panti asuhan di tengah kota, lalu diadopsi oleh ayah barunya. "Ehh masa, sih? Coba nanti tanyakan ke ayahmu, kalau kampung halaman kita dekat mungkin bisa pergi bersama!" Ujar Becky dengan matanya yang berbinar penuh harap, agar bisa pergi bersama ayahnya Anya, Loid Forger.

"Kalau liburan semester, apakah sekolah akan tetap di buka?" Anya penasaran.

"Pasti buka. Karena jadwal ujian tengah semester kelas 4 dan 6 berbeda dengan kita, jadi saat kita liburan, mereka malah sekolah"

"Oh, apa kau hanya ingin bermain di sekolah saja selama liburan? Mau main ke asramanya Damian, ya?" Sambung Becky dengan tawa kecil.

"Enggak. Sama sekali nggak mau." Secara spontan, Anya menggelengkan kepalanya.

"Tapi rasanya agak bosan kalau liburan semesternya lama, maksudnya agak sepi jika Anya enggak bertemu Becky selama liburan." Anya juga paham bahwa orang tuanya pasti memiliki kesibukan karena pekerjaan. Di rumah hanya ada Bond, dan boneka-boneka kesayangannya yaitu Pinguin dan Chimera. Terlebih lagi bisa menonton anime kesukaannya yang berjudul Spy Wars. Tapi, sejak Anya sudah bertemu teman baru di Akademi Eden, Anya merasakan kesepian jika tidak bertemu mereka.

"Ah, enggak apa-apa, Anya! Selama liburan nanti kita telepon saja ya!" Ujar Becky menyemangati Anya.

"Oh, oke!"

***

Jam sekolah sudah menunjukkan pukul 12 siang yang menandakan jam istirahat kedua. Seperti biasa, Damian, Ewen, dan Emile pergi ke kantin untuk membeli jus serta cemilan yang mereka suka. Namun, Ewen dan Emile menyadari bahwa Damian sedang tidak bersemangat hari ini. Sejak kejadian tadi pagi, pak guru menyuruh Damian untuk membaca teks bahasa Inggris, tapi Damian sangat tidak fokus dan bertingkah seperti orang yang hilang semangat. Sampai-sampai ada kesalahan ketika membacanya.

"Tuan Damian, apa anda kurang sehat hari ini?" Ewen mengkhawatirkan Damian.

"Apakah ada sesuatu yang membuat anda merasa gelisah?" Sambung Emile.

"Ah, aku enggak apa-apa, kok. Kalian tenang saja" Jawaban Damian terkesan datar.

"Oh, iya. Tuan Damian, Apakah nanti anda akan ikut pulang ke kampung halaman?"

"Entah. Sepertinya aku enggak pulang, aku tetap di asrama sampai liburan selesai. Aku duluan pergi ke kelas ya." Jawab Damian sembari membuang kotak jus lalu pergi meninggalkan mereka.

"Tuan Damian kenapa, ya? Apakah dia enggak bersemangat karena eggak bisa pulang?" Ewen dan Emile bingung, bertanya-tanya apa yang membuat Damian menjadi sangat murung kali ini.

"Seharusnya aku merasa semangat ketika mendengar pengumuman liburan semester, tapi rasanya aku semakin enggak semangat. Apa lebih baik aku langsung kembali ke asrama saja, ya?" Batin Damian dalam perjalanan menuju kelasnya.

Lalu, dari kejauhan ada gadis kecil bersurai pink memanggil Damian dengan sebutan khususnya, "Putra Kedua!"

Damian menoleh dan mengeluarkan tatapan benci, "Kali ini apa lagi, cebol?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 07, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Anya's School Life - Damianya (Spy x Family)Where stories live. Discover now