👙Part 1👙

4.1K 43 5
                                    

Happy reading👙

Seorang gadis cantik yang mengenakan pajamas warna hijau mint itu bangun dari tidurnya. Tangannya meraba-raba pinggir ranjang-- mencari keberadaan ponselnya. Setelah menemukannya, ia langsung membukanya dan mengecek apakah ada notifikasi yang berisikan pesan penting atau tidak.

Helaan napas lega serta senyum cantik menghiasi wajahnya di pagi yang cerah ini ketika melihat tak ada pesan penting.

"Gab, bangun, Sayang. Zavier udah di bawah," teriak seseorang di balik pintu.

"Owkay, Mom," jawabnya seraya berlari menuju pintu dan membukanya; menampilkan sang ibu. "Wait a minute, aku siap-siap dulu."

Wanita baya itu hanya menggelengkan kepalanya. Putrinya itu sudah biasa seperti itu. Bahkan ia yakin, sang putri akan selesai bersiap 1 jam kemudian.

"Jangan lama-lama, Gab. Sepertinya Zavier sedang buru-buru."

Gadis itu memutar bola matanya malas. "Iya, Bundaaa. Nih aku langsung mandi."

Setelah berucap seperti itu, ia langsung melesat masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

"Gabby udah bangun, Bun?"

"Astaga. Zavierrr, kamu ini ya ngagetin Bunda aja," omelnya seraya memukul lengan lelaki bernama Zavier yang tiba-tiba sudah berdiri di sebelahnya.

Zavier; sang pelaku, hanya tersenyum.

"Sorry ya, Bunda cantik."

"Ya udah kamu tunggu di kamar Gabby aja. Bunda mau siapin bekal dulu buat dia karena Bunda yakin dia gak mungkin sarapan." Setelah itu Elia -- Bunda Gabby --, melangkahkan kakinya keluar dari kamar sang putri.

Lelaki itu menganggukkan kepalanya setuju. Gadis yang sudah ia kenal sejak kecil itu memang tidak pernah sarapan. Hingga Bundanya itu harus selalu membawakannya bekal agar sang putri tidak kelaparan di luar sana.

Mengingat Gabby adalah putri satu-satunya Elia, sudah pasti gadis itu sangat dimanjakan oleh sang Bunda. Meskipun tanpa sosok Ayah di hidupnya, tapi Gabby tak pernah kekurangan kasih sayang.

Zavier berjalan menuju ranjang Gabby ketika melihat ponsel gadis itu terus berdering nyaring.

Ia melihat sekilas. Nama Fenly lah yang tertera di layar kecil itu. Wajah Zavier berubah datar. Dia mengambil ponsel Gabby, mencoba membukanya. Namun ternyata password yang ia masukkan itu salah. Terakhir kali ia memegang ponsel Gabby, itulah password yang gadis itu pakai.

"Buset, Zav. Tunggu di bawah aja sih, gue gakan lama-lama kok." Suara Gabby yang baru keluar dari kamar mandi di belakangnya itupun membuat Zavier kembali menyimpan ponsel milik Gabby di atas ranjang dengan dilempar.

Dahi Gabby mengernyit. "Lo ngapain buka hp gue?" tanyanya seraya menghampiri Zavier yang berdiri membelakanginya.

Ketika akan mengambil ponsel, tiba-tiba saja Zavier menahan tubuhnya dengan satu lengan milik lelaki itu. Untung saja Gabby memakai bathrobe. Jadi ia tidak akan sampai telanjang di depan Zavier seperti waktu itu karena handuknya yang melorot.

"Zav ...." Gabby menahan napas ketika embusan napas Zavier terasa hangat di tengkuk jenjangnya.

"Sejak kapan lo ganti password lo, hm?" tanyanya dengan tangan yang mulai menyusup ke dalam bathrobe yang Gabby kenakan.

"Gu ... gue-"

"Karena Fenly?" Tubuh Gabby menegang. Bukan hanya karena nama yang Zavier sebutkan, tapi juga karena perbuatan lelaki itu pada tubuhnya.

"Liat lo bersikap kayak gini, gue yakin itu semua karena lelaki itu," ucapnya datar seraya melepaskan tangannya di tubuh Gabby, lantas menjauhkan tubuhnya dari tubuh gadis itu.

"Enggak gitu, Zav. Gue sama dia-"

"Gue tunggu di bawah. Gak usah kelamaan siap-siapnya, gue ada urusan sama anak-anak pagi ini," potongnya lantas keluar dari kamar Gabby.

Yang bisa Gabby lakukan hanya menghela napasnya berkali-kali.

Tbc👙

Ku gatel banget ada ide baru wgwgwg. Jadi iseng-iseng aja deh bikin biar yg obsessed bisa beres kalo misal ada 2 yg on going gini.

Boleh ditunggu kritik dan sarannya. Nih aku up nanti kalo ada ide wgwg

See u~

Deapest FallWhere stories live. Discover now