"Kalian bisa tinggalin gue dulu nggak?gue mau sendiri",ucap Bulan tiba-tiba

"Oke lan kalo itu mau lo,lo juga butuh waktu buat sendiri,kalo gitu gue sama anak anak pamit dulu,nanti kita kesini lagi",jawab Eki

"Ya gue juga pamit pergi,permisi",ucap Karina kemudian  berjalan pergi

"Get well soon ya bro,kita udah lama nggak hiling bareng,kapan-kapan kita adu lambo kaya biasanya yak",ucap Igar

"Ya thanks ya buat kalian"

Mereka pun berlalu pergi meninggalkan Bulan yang masih sibuk dengan angan dan pikirannya,yang saat ini ia pikirkan hanyalah Carissa seorang.

🍁

"Baik,anak anak terimakasih atas partisipasinya untuk olimpiade kali ini,saya harap hasilnya semua akan maksimal,dan untuk pengumuman kelolosan akan diumukan lewat masing-masing lembaga,baik kalau begitu saya pamit,wassalamualaikum" ucap  laki-laki itu dan berjalan keluar ruangan.

"Huft akhirnya selesai juga ya nggak sa?"

Ia menoleh kesamping dan,ya Carissa sudah menghilang begitu saja,Prams hanya bisa menggelengkan kepalanya

"Perasaan tadi masih di samping gue dah,udah ilang aja tu anak"

Carissa tidak memedulikan tatapan orang-orang yang melihatnya heran saat ini,yang dipikirkan hanyalah Bulan ia sangat ingin bertemu dengan laki-laki itu,rasa rindu dan penantiannya lah yang membuatnya seperti ini,ia berlari menuju keluar gedung dan untunglah terlihat sebuah taksi yang melintas di belakangnya,buru-buru ia mencegat taksi itu dan masuk kedalamnya,ia menyuruh sopir taksi itu untuk mengendarai dengan cepat,ia meremas ujung rok seragamnya,ia sudah sangat tegang sekarang

Setelah berada di taksi itu selama kurang lebih 20 menit,ia berjalan keluar dan berlari menuju dalam rumah sakit,ia terus berlari sambil menyusuri setiap koridor yang ada,dan ya,dia sampai di ruangan Bulan,dengan tangan yang sedikit gemetaran ia mulai membuka pintu ruangan itu,dan perlahan terlihat sosok laki-laki yang sedang menatap kosong ke luar jendela,terlihat wajahnya yang masih pucat tapi tidak sepucat sebelumnya,Carissa perlahan masuk dan Bulan menoleh ke arahnya,ia mulai melangkah mendekati Bulan dan tanpa di sadari Bulan sudah melepas selang infusnya,Carissa kaget akan hal itu dan ia menyuruh Bulan untuk duduk lagi,tapi Bulan malah memeluknya,pelukan yang menurut Carissa sangat hangat,pelukan yang selama ini ia rindukan,pelukan yang selalu menenangkannya,tanpa ia sadari ia mulai menangis di pelukan itu

"Bangunnya kok lama banget sih??nggak kasihan apa aku nunggunya lama,kamu suka bikin nunggu ya",ucap Carissa di sela sela pelukan mereka,bukannya Bulan merenggangkannya tapi ia malah mengeratkannya

"Maaf ya,udah bikin Carissa nunggu,aku bukannya nggak mau bangun,cuman di saat aku tertidur seperti itu,aku bisa mimpiin kamu terus,bisa mandangin kamu,walaupun cuman dari mimpi,dan makasih ya udah mau jagain aku selama koma,aku udah tau ,tadi Karina cerita semuanya,masalah kamu belajar olim disini,dan kamu yang selalu bawain buket-buket bunga buat aku,kamu pikir aku mau mati apa di kasih bunga terus,hm?"

Carissa pun melepas pelukan Bulan,ia tersenyum ke arah Bulan,manis sangat manis,inilah yang membuat Bulan selalu merindukannya.

"Alesan aku kenapa kok bawain kamu bunga terus,itu biar ada aroma kehidupan disini,kamunya udah tidur masa ruangannya gitu-gitu terus kan kaya mati, hehee,oh ya kamu bilang apa?suka tidur biar bisa mimpiin aku? Yaudah kalo gitu kamu tidur terus aja,dan nggak usah ketemu aku"
Ucap Carissa sedikit merajuk dan membelakangi Bulan, dimata Bulan ia terlihat lucu sekali,bukan Bulan namanya kalo nggak suka godain Carissa.

"Jangan ngambek gitu dong,ya masa aku nggak mau ketemu orang se cantik kamu,aku baru bangun eh malah di diemin",ujar Bulan sambil memeluk pinggang Carissa dari belakang dan menopangkan dagunya di pundak kecil Carissa

"Enggak aku nggak marah sama kamu,eh kamu mau nggak jalan-jalan ke taman?tamannya kelihatannya sih bagus,mau yuk?kamu duduk di kursi roda ya,aku ambilin bentar"

"Aku duduk di kursi roda??yang bener aja sa,aku ini nggak lumpuh,aku bisa jalan sendiri",bantah Bulan

"Udah kamu diem,kamu itu belum boleh gerak Bulan,nanti dokter bisa marah kalo tau kamu susah diatur kaya gini"

"Biarin,yang marah kan dokter yang penting bukan kamu yang marah"

Loh ini jantung aku kenapa sih,perasaan gini mulu bawaannya kalo ketemu Bulan,ya ampun kayanya aku udah kelihatan salting sih ini

Ucapnya pada diri sendiri.



My Girl CarissaWhere stories live. Discover now