Keputusan adalah sebuah kata dengan penuh makna yang terkadang membuat kita merasakan dilema. Terlebih keputusan menjadi sebuah aktivitas yang tak terelakkan dalam kehidupan sehari-hari. Begitupula dalam lingkungan pendidikan dimana didalamnya terdapat aturan-aturan baku yang harus diikuti oleh segenap civitas mulai dari para murid, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, kepala sekolah bahkan orang tua murid pun hadir didalamnya.
Guru sebagai pemimpin pembelajaran tentunya memiliki aturan tersendiri dalam mengambil sebuah keputusan. Banyak faktor yang mempengaruhi saat pengeambilan keputusan dan hal menganalisis apa yang terjadi menjadi langkah awal yang seharusnya dilakukan. Seperti sebuah situasi yang dihadapi oleh penulis dimana dalam waktu berbarengan penulis sudah memiliki janji dengan para murid untuk bisa melakukan penilaian harian dan secara tiba-tiba bapak kepala sekolah meminta penulis untuk segera mengirimkan data penting yang akan digunakan untuk dipresentasikan.
Dalam waktu singkat sebuah keputusan haruslah segera diambil. Dan mengirimkan dengan segera data yang dibutuhkan serta menunda pelaksanaan penilaian harian untuk beberapa saat adalah keputusan yang penulis ambil. Urgensi adalah alasan utama mengapa penulis mengambil keputusan tersebut. Hasil yang penulis rasakan adalah keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat karena data yang dikirimkan merupakan data yang memang harus dipresentasikan dalam waktu dan kesempatan yang terbatas serta menyangkut dengan sesuatu yang sangat besar yaitu sekolah tempat dimana penulis dan para murid melakukan proses pembelajaran.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sebuah keputusan pastinya akan mempunyai dua sisi yang saling bertentangan, disatu sisi keputusan yang diambil akan menguntungkan satu pihak namun disisi lain mengambil posisi sebaliknya yakni mencuatkan ketidak puasan. Banyak hal yang bisa penulis ambil dari situasi yang penulis ambil diantaranya adalah bagaimana kita menyikapi sebuah situasi sehingga sudut pandang yang ditempatkan mengarahkan pada keputusan yang tepat. Skala prioritas bisa menjadi tongkat pengarah dalam mengambil sebuah keputusan meskipun setiap keputusan pasti memiliki alur yang berbeda.
Penguasaan kondisi emosional dan sosial patutnya menjadi sebuah kompetensi yang harus dimiliki seorang pengambil keputusan terlebih keputusan tersebut berpengaruh kepada banyak aspek, seperti halnya seorang tenaga pendidik yang mengambil sebuah keputusan dimana keputusannya berimbas tidak hanya pada dirinya namun juga lingkungan sekitar. Dan hal ini yang masih perlu dipelajari lebih oleh penulis dalam mengambil sebuah keputusan. Semoga dengan mengikuti program guru pengerak ini semakin mengasah insting sebagai seorang pengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
