i

10.8K 1K 15
                                    

"siaaaang semuanyaaaaa!" seperti biasanya, setiap kedatangan haechan pasti selalu heboh dan riuh.

"berisik! bisa diem ga lu?" untuk sesaat suara dingin nan datar dari na jaemin mampu buat dada haechan terasa panas.

tapi karena jisung tertawa dan mengoloknya yang dimarahi jaemin karena mengganggu tidur siang sang singa (leo) haechan tak enak hati dan membalas dengan cengiran.

"yang lain mana?" tanya haechan ke jisung. bergabung dengan anggota termuda duduk di atas karpet.

saat ini mereka ada di markas dream. sebuah kamar kos milik baba chenle yang diubah jadi tempat nongkrong. dengan satu tempat tidur, satu sofa, tv lengkap dengan set ps, kulkas, kamar mandi juga dapur kecil.

"chenle sama kak jeno masih les. kalo kak mark sama kak renjun lagi ke minimarket beli cemilan."

haechan menganggukkan kepala. "ngomong-omong tumben lo baru dateng kak?" tanya jisung.

"hehe gue tadi abis jatoh."

"HAH?!"

"jisung, lo mau gue pukul?!" na jaemin menatap jisung dengan mata yang merah karena tidur ayamnya yang terus tertanggu.

"dipending dulu marahnya anjir kak na ini kak haechan abis jatoh!"

"jatoh?? jatoh dimana?!" jaemin beranjak dari sofa lalu memeriksa haechan. dengkul anak itu berdarah dan juga telapak tangannya.

"kok bisa jatoh, lo jalan sambil merem apa gimana?" belum juga haechan menjawab jaemin kembali ngerocos. "jisung ambilin obat merah buru!"

"gausan na, ini udah diobatin kok." haechan menahan lengan jaemin.

jaemin menghela napas. "lo itu udah gede, jangan ceroboh bisa ga si kan nyusahin orang juga kalo kenapa-kenapa gini. trus bukannya istirahat di rumah kenapa malah tetep kesini sih?"

"abisnya...

"udah ah, gue ngantuk. lo tidur juga sana, buat istirahat."

jisung menepuk pundak haechan pelan. "mau dibantu ga kak?"

"gausa ji, masih bisa kok."

haechan berbaring di ranjang empuk yang sepertinya baru diganti sprei. matanya terasa panas. yang salah bukan haechan kok, bapak pengemudi motor tadi bahkan meminta maaf karena menerobos lampu merah hingga menyerempetnya. tadi pak taeil juga mengantarnya ke rumah tapi karena rumah kosong jadi haechan minta diantar ke markas. pikir haechan daripada sakit sendirian di rumah lebih baik di sini ada temannya.

tapi haechan tidak suka di marahi. hatinya sakit. jaemin memang jadi sensitif jika sedang mengantuk dan lelah. tapi ini bukan salah haechan. bukan kemauan haechan juga. dia tidak dengan sengaja ingin membuat orang susah karenanya.

memang seharusnya haechan menyimpan rasa sakit dan susahnya seorang diri saja.

annoying | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang