01🌊; perkenalan singkat & prolog

Mulai dari awal
                                    

"Apta! Esa! Sini, cepat pegang tangan Mas yang kenceng!" sebelum guncangan hebat itu berhenti dan digantikan dengan dengungan hebat di telinga.

"Apta! Esa! Sini, cepat pegang tangan Mas yang kenceng!" sebelum guncangan hebat itu berhenti dan digantikan dengan dengungan hebat di telinga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2. Janadi Pranawa

Rajanya ngegas kalau kata Apta itu ya Janadi Pranawa. Padahal Nadi berani bersumpah kalau dia sebenarnya punya hati yang lembut, emosinya bisa dikendalikan kalau saja lawannya bukan Apta. Semua juga tahu kalau Nadi itu anak yang sangat bertanggung jawab, tak jauh berbeda dengan Mas Khalid karena kebetulan Nadi adalah anak kedua di keluarga Purnomo.

Terlihat dari cara Nadi yang selalu memperlakukan Esa penuh kasih sayang, sebab tak jarang Esa selalu bersikap manja padanya. berbanding terbalik dengan Apta yang justru sudah Nadi anggap seperti bakteri jahat yang harus di basmi dengan segera. Tapi walaupun sikap Apta sering membuatnya naik darah, demi apa pun Nadi tidak bisa hidup jika tanpa Apta, hari-harinya terasa begitu hampa saat suara nyaring laki-laki itu tidak terdengar di telinganya.

"Ta, ingat waktu kalau main, jangan pulang sebelum jam 8 malam."

"Rindu aku, ya?"

"Jangan mimpi."

3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. Batara Dewangga

Biasanya yang punya badan besar dan berotot itu hatinya lembut seperti pantat bayi. Terbukti dari lembutnya sikap Batara Dewangga, cucu ketiga Simbah yang hobinya angkat karung beras buat diantar ke rumah tetangga.

Badan besar milik Dewangga tidak lain dan tidak bukan adalah hasil kerja kerasnya mengangkat hampir belasan karung beras dalam 2 minggu. Tapi alhamdulillah usaha warung sembako kecil-kecilan yang di buka Simbah dari puluhan tahun lalu sampai saat ini membuahkan hasil yang lumayan bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Dewangga juga dulu cukup terkenal seantero sekolah, lagian siapa sih yang tidak kenal ketua paskibra gagah dan tampan itu? Dari kelas 10 sampai kelas 12, tidak ada yang tidak mengenal seorang Batara Dewangga. Murid favorit guru Matematika itu sebenarnya tidak terlalu tertarik menjalin hubungan dengan perempuan kalau saja Laras tidak datang dalam kehidupan nya, perempuan yang membuat Dewangga hampir kehilangan arah.

Laut pasang, 1994 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang