"Pakai jaket kulit saja, Papa, kemarin kemeja merahnya kan dicuci karena kena ompol Aquila." Jungwoo mencoba mengingat, dan-

"Ah iya benar, yasudah, aku kembali dulu sekalian pamit ya sayang, aku pergi dulu." Jungwoo mencium bibir Jaemin sebelum pergi ke kamarnya.

"Hati-hati di jalan nanti Papa!" Ujar Jaemin sedikit berteriak. Johnny di sebelah sang istri hanya bisa geleng kepala. Yang berisik kalau anak-anak tidak ada ya suami-suami Jaemin.

"Acara tahunan ini kau mau ikut, sayang?" Tanya Johnny.

"Kalau tidak usah bagaimana, hyung? Perutku besar seperti ini, nanti malah merepotkan, aku di rumah saja dengan anak-anak, lagipula pelayan juga ada untuk menjagaku." Ujar Jaemin menolak.

"Aku khawatir meninggalkanmu bersama anak-anak, meski ada pelayan sekalipun." Jaemin mengusap lengan Johnny, menenangkan suaminya.

"Nanti kalau anak-anak malah diajak mereka akan ketakutan bertemu orang banyak, mereka belum siap diajak untuk ikut acara-acara apalagi nanti pasti ada media yang meliput, mereka masih terlalu kecil. Tak apa, aku di rumah saja, aku takut tidak bisa banyak gerak nanti. Ini berat, hyungie sayang." Johnny mengusap-usap perut sang istri.

"Nanti aku bicarakan dengan Taeyong, Yuta, dan Taeil hyung." Ujar Johnny kemudian akhirnya.

"Terimakasih ya? Lain waktu jika ada acara dan aku bisa bergerak bebas, aku akan ikut, anak-anak lebih baik tidak usah diajak dulu. Terlebih Lin dan Yoonhee, nanti jika sampai ada yang tahu jika keduanya bukan anak kandung salah satu dari kalian, anak-anak itu malah akan mendapat tatapan tidak menyenangkan dari orang-orang dewasa di sana nanti. Takutnya malah nanti keduanya dihina di belakang kalian." Ujar Jaemin, dia mencemaskan dua anak pertamanya. Lin dan Yoonhee bukan anak kandung meski telah diangkat menjadi anak Renjun dan Jungwoo. Tetap saja orang-orang di luar sana tidak akan peduli, yang mereka pedulikan, Yoonhee dan Lin anak 'pungut', dan Jaemin tidak ingin anak-anaknya yang masih kecil mendapatkan hujatan yang tidak pantas mereka dapatkan.

"Benar juga, astaga aku tidak berpikir ke sana." Ujar Johnny.

"Tidak apa, untuk sekarang kita sembunyikan dulu anak-anak. Kalau memang nanti akhirnya ketahuan karena anak-anak keluar dengan kalian, tugas kita hanya melindungi mereka." Ujar Jaemin.

"Kau benar, sayangku kau hebat sekali!!! Aku semakin mencintaimu!!" Johnny memeluk sang istri erat.

"Astaga! Hyung! Babynya!" Johnny segera melepaskan pelukannya.

"Maaf sayang, daddy lupa ada kalian, sehat-sehat di sana sampai waktu kalian lahir ya sayang?" CUP Johnny mencium perut buncit Jaemin.

"Maaf baby~" Jaemin terkekeh dan mengangguk.

"Iya tidak apa, lain kali hati-hati ya, aku bawa nyawa tiga di sini." Johnny mengangguk.

"Sayang! Aku pergi dulu!" Pekik Jeno.

"Hati-hati di jalan Papa Jen!" Balas Jaemin.

"NE!!!!"

CKLEK BLAM

"Kalian kenapa berteriak sih?" Mark keluar kamar dengan wajah kusutnya. Baru tidur beberapa jam dia itu, kemarin banyak yang harus diurus.

"Ouhh~ tampannya Nana terganggu tidurnya? Maaf hyungie~" Mark menggeleng pelan, dia mencium pipi istri cantiknya dan pergi ke dapur untuk cari minum.

"Diddi! Sekalian makan ya! Tadi belum makan soalnya!" Dan mendapat sahutan dari bawah.

"Mau menonton?" Tanya Johnny.

"Boleh, menonton apa? Horror? Aku ingin nonton horror soalnya." Ujar Jaemin.

"Tidak masalah, tapi kau tidak akan takut kan?" Jaemin menggeleng.

"Tidak takut, Mama kan pemberani!"

"Menggemaskan sekali istriku, yasudah aku carikan dulu filmnya." Jaemin mengangguk dan membiarkan suaminya menonton.

***

"Mamaaaaaa!!!"

"Sshhhhttt Mama tidur" ujar Johnny saat kedua anak pertamanya berteriak mencari Mama mereka.

"Ooppssiiee maaf daddy" ujar keduanya kompak dalam bisikkan. Johnny terkekeh.

"Yoonie dan Lin segera pergi mandi, sudah makan nak?" Tanya Johnny.

"Cudah" balas Lin dalam bisikkan, Johnny terkekeh gemas..

"Yasudah, cepat sana mandi dan setelah itu tidur siang, ne?" Kedua anak itu mengangguk lalu pergi ke kamar mereka yang ada di sayap kiri bangunan mansion. Ten dan Kun membawa mereka setelah memberikan Luca di gendongan maid, minta tolong untuk dimandikan.

Johnny tersenyum sendiri, dia menggendong Jaemin dan memindahkan sang istri ke dalam kamar.

"Istirahatlah sayangku"

***

_98_

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINWhere stories live. Discover now