" tak kusangka , Ayahmu mengambil kesempatan ya .... " Maki melepas sarung tangan dan melemparkannya di lantai yang sudah tersiram minyak . " Kau mau nyalakan sekarang ? "
" ya ... aku yakin ayah pasti akan menyusul " Megumi mengeluarkan korek api dan menyalakannya , lalu melemparkannya ke minyak , seketika api langsung berkobar dan mulai merambat ke sisi ruangan di rumah tersebut . " ayo ... kita pergi "
" ya ayo " Maki dan Megumi pergi dari rumah tersebut dan menunggu di bangunan tua yang sudah terbengkalai .
tap
tap
tap
" yo... kalian sudah sampai sini duluan rupanya " Pria berbadan kekar dengan baju menjiplak ototnya sedang membawa tas besar hitam .
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Nama : Fushiguro Toji Umur : 48 tahun
" sudah selesai bermainnya paman ? " Maki mengambil soda dan meminumnya
" aku belum puas ... kalian tiba – tiba menyalakan api , Ketika aku sedang klimaks padahal anaknya tadi perawan , aku ingin bermain lama " Toji berjalan lagi dan diikuti oleh Megumi dan Maki .
" ayah apakan perempuan tadi ? " Megumi
" ayah hanya potong kakiknya dan membiarkan dirinya terbakar hidup – hidup " Toji tersenyum mengingat kesenang yang ia perbuat tadi .
" lalu isi tas itu apa ? " tunjuk Maki kearah tas yang ditenteng oleh Toji
" ini bayarannya ... aku tadi agak lama , karena langsung pergi ngambil bayaran " Toji
" jangan bilang paman bunuh juga ... klien kita ? " Maki
" tidak ... aku tidak membunuhnya .... aku hanya potong lidahnya dan menusuk matanya " Toji
" bukannya dia sudah mau tutup mulut ?" Megumi
" yang datang bayarin kita , hanya orang suruhan , anggap saja sebagai peringatan supaya tidak membuka indetitas " Toji
" ho... sekarang aku mengerti " Maki
" okey... karena kita dapat banyak uang , lebih baik makan – makan "
.
.
.
.
.
" Satoru aku menemukan mereka bertiga " Geto sedang berdiri di balik tembok sambil mengawasi Fushiguro " mereka akan makan – makan di restoran Yakiniku , dibawah tanah "
" aku akan menyusul , awasi terus , kesempatan ini jangan sampai terlewat "
" baik" Geto menutup panggilan dan mulai berjalan lagi didalam banyangan . " mereka benar – benar makan di restoran Yakiniku " Geto pergi kearah jendela dan melihat dalam restoran tersebut sudah sepi hanya ada 5 pengunjung beserta pegawainya . " posisi mereka di tengah meja ke 3 , bisa dibilang posisi yang menguntungkan untuk kabur "
