Additional Part (2.)

Start from the beginning
                                        

Yeri melihat dirinya sendiri di depan cermin, mengagumi dirinya sendiri yang sudah terlihat sempurna berbalut dress yang tak kalah cantiknya.

*ding dong*, tiba bell apartemen nya berbunyi, itu pasti kekasihnya, pikir yeri. Tapi kenapa tidak membuka sendiri saja pintunya? Bukannya dia sudah punya kuncinya? Tapi yeri tidak mau membuang waktu untuk memikirkan hal yang tak penting seperti itu.

Kunci pintu ia putar, kan gagang pintunya iya dorong ke bawah. Pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita yang sungguh menawan bak dewi yunani. Berbalutkan dress putih sederhana, penampilan irene sekarang sangat memukau. Sekarang yeri sedang mematung, tak menyangka dengan apa yang sedang ia lihat sekarang, kesempurnaan.

"K-kak irene?", yeri terbata bata, bahkan bibirnya terasa kaku untuk digerakkan.

"Iya sayang aku, kamu udah siap?" Irene ingin memecah situasi dingin ini. Bila dilihat kekasih nya itu sangat lucu saat seperti ini. Kecupan singkat mendarat di bibir yeri dan membuyarkan lamunannya.

"U-udah kak" yeri masih berdiri di depan pintu sementara irene sudah masuk kedalam apartemen yeri, merapikan barang barang milik kekasihnya, tidak lupa juga masker dan kunci mobil ia bawa.

"Nih barang barang kamu, yuk berangkat, gaenak kalo telat, nih maskernya dipake dulu sayang", irene menyodorkan masker kepada yeri lalu mengunci pintu apartemen dan menggandeng yeri berjalan menuju lift.

~

Yang lebih muda sedang fokus menatap lurus ke jalanan. Sedangkan yang lebih tua sedang menatap kekasihnya yang tengah mengemudi. Sangat gemas.

"Kakak mau tau sesuatu?" Tanya yeri secara tiba tiba.

"Apa?"

"Kakak cantik banget hari ini, bener bener gak manusiawi."

Irene terkekeh mendengar pernyataan yeri.

"Iya tau kok", jawab irene percaya diri.

"Terus kakak sengaja ya tadi mencet bell apart?"

"Iya hahaha" irene tertawa lepas setelah menjawab pertanyaan dari yang lebih muda, sungguh bocah yang tidak terlalu kecil itu begitu menggemaskan bagi irene.

"Well I'm not complaining tho" jawab yeri dan tangannya langsung menggenggam tangan mulus kekasihnya.

~

Sesudah memarkirkan mobil, sepasang kekasih itu berjalan menuju ballroom besar tempat dimana acara prom night itu diadakan.

Semua mata baik dari laki-laki maupun perempuan tertuju kepada kekasih yeri yang memang kecantikannya itu diluar nalar manusia. Walaupun sedang memakai masker, tetapi aura nya tidak dapat dibohongi.

Menyadari itu semua, yeri merasa terganggu. Ia lalu menggandeng tangan irene lebih erat dan mendekatkan tubuhnya kepada irene, menandakan bahwa yang mereka sedang lirik itu adalah kekasihnya.

Saat sudah didepan pintu masuk, yeri sedikit terkejut karena dirinya disambut oleh Joy yang sudah menunggunya di dekat pintu masuk.

"Hey yer! Yuk masuk bareng" tanpa melihat kepada yang lebih berhak terlebih dahulu, Joy langsung saja menggandeng tangan yeri.

Kalian pasti sudah tau irene bagaimana melihat kejadian itu.

Namun yeri dengan cepat melepas gandengan Joy, dan langsung menggenggam tangan irene dengan erat. Joy seakan langsung paham dengan keadaan. Tidak ingin merusak suasana.

Acara berjalan dengan baik, Joy akhirnya berpasangan dengan chorong, temannya yang juga tidak membawa partner.

"Yeri, kita foto yuk" tiba tiba Joy menghampiri yeri yang tengah menikmati sebuah minuman dengan irene. Yeri melirik irene sebentar lalu berkata kepada Joy.

"Foto bertiga aja yuk, gapapa kan?" Kata yeri.

Mendengar itu irene terkejut, sama halnya dengan Joy. Irene memilih untuk diam saja, melihat kekasihnya itu yang daritadi merasa tidak enakan baik kepada dirinya maupun Joy, kasihan. Joy akhirnya pasrah dan mengiyakan yeri.

Mereka bertiga berjalan bersama menuju photobooth.

Mereka mengambil posisi foto yang menurut mereka pas, ya yeri berada di antara Joy dan irene. Saat dirasa posisi mereka sudah bagus sang fotografer mulai menghitung.

"Satu, dua, ti—", betapa terkejutnya yeri saat tangan Joy tiba tiba melingkar di pinggangnya. Ya Joy memeluknya saat foto itu di ambil.

Hasil foto dicetak sebanyak tiga lembar sesuai dengan jumlah coupon yang mereka miliki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hasil foto dicetak sebanyak tiga lembar sesuai dengan jumlah coupon yang mereka miliki.

Irene menggenggam lembar foto itu dengan kuat. Sebisa mungkin ia menahan amarahnya agar tidak terlihat oleh orang orang.

"Makasih banyak ya yer udah mau dateng, aku seneng banget deh" ucap joy yang terlihat sangat senang, lain halnya dengan yeri yang merasa panik tak karuan melihat ekspresi irene yang berubah total sambil memandangi hasil foto tadi.

"Kita pulang yuk kak" yeri menggenggam tangan irene, namun ditepis olehnya. Irene berjalan duluan menuju parkiran tanpa menghiraukan yeri.

Saat mereka berdua sudah sampai di depan mobil, yeri mengambil lembar foto yang masih berada di tangan irene.

"Ini kita buang aja ya kak, gak penting" yeri sedikit meremukkan 2 lembar foto miliknya dan irene lalu berlari sedikit ke tempat sampah dan membuangnya.

Irene bingung, sangat bingung. Namun ia memilih untuk tidak mengatakan apa apa. Tapi disisi lain hatinya sangat senang melihat kekasihnya yang paham akan perasaannya.

Di dalam mobil hanyalah hening diantara mereka. Irene hanya melihat ke arah luar jendela, dan yeri bingung mau mulai percakapan lagi bagaimana.

"Aku sayang banget sama kamu kak", tiba tiba yeri bersuara.

Tak ada jawaban atau respon apapun dari irene, tetapi yeri tidak masalah. Ia paham dengan keadaan kekasihnya yang tengah cemburu sekarang.

Yeri meraih tangan kanan irene dan memainkan jarinya sambil mengemudi. Dilepasnya lah maskernya sedikit lalu di ciumilah punggung tangan serta jari jari irene.

Yang di cium hanya bisa tersenyum dibalik maskernya sambil tetap kekeuh melihat kearah luar jendela. Gengsi katanya. Tetapi suasanya yang tadinya dingin kini menghangat. Irene sungguh bersyukur memiliki yeri sebagai kekasihnya. Walaupun usia mereka sedikit jauh, irene selalu menganggap yeri bocah kecil, tetapi ternyata gadisnya itu cukup dewasa, dapat dilihat dari peristiwa hari ini, dirinya selalu dibuat makin jatuh hati kepada mantan pasien muda nan cantik menggemaskan itu.

🐰🐢

IN BLOOMWhere stories live. Discover now