"Baba!" Renjun tersenyum pada putrinya dan meletakkan telunjuknya ke bibir.

"Ssshhhtt"

"Ooppssiee" Yoonhee menutup mulut kecilnya dengan kedua tangannya.

"Baba, Lin tidul?" Tanya Yoonhee berbisik.

"Benar, sayang." Jawab Renjun. Yoonhee mengangguk, dia lalu dengan langkah pelan, dan tidak menimbulkan suara pergi ke ruang bermain dimana Daddy Bear dan Daddy Luce menunggunya, apalagi di sana ada Luca.

Renjun yang melihat tingkah putrinya itu gemas sendiri dibuatnya. Tak lama Jaemin keluar kamar bersama Jungwoo, digendongan Jaemin ada Aquila dan digendongan Jungwoo ada Areum. Kedua bayi itu membuka matanya dan menatap sekitarnya.

"Araa~ dia tidur?" Kaget Jungwoo, soalnya tadi saat Jungwoo hendak ke kamar triplets, dia melihat Lin masih bangun.

"Baru saja" jawab Renjun.

"Baguslah, apa demamnya sudah turun?" Tanya Jaemin.

"Meski belum normal tapi suhunya sudah turun, tidak sepanas semalam." Jawab Renjun pada sang istri.

"Ung" Areum nampak tidak nyaman digendongan sang Mama. Jaemin pun membawa Areum ke ruang tengah, dia duduk di sana. Taeyong sedang ada bisnis di luar kota ditemani Taeil, jadi tidak bisa menemani Areum, tapi setidaknya ayahnya yang lain sangat siaga untuk menemani putri mereka ini. Taeyong dan Taeil akan menghubungi secara bergantian, memastikan semua keadaan di mansion aman, istri dan anak mereka juga aman.

"Kenapa nak?" Jaemin mengusap-usap kepala putrinya yang bergerak tak nyaman, namun karena usapan dari sang mama, anak itu mulai tenang, tangan kecilnya menepuk dada sang Mama.

"Maaf sayang, kau haus? Mama ambilkan susunya dulu ya? Mama tidak bisa mengeluarkan asi." Ujar Jaemin, saat hendak berdiri, tangan seseorang mencegahnya.

"Biar aku saja, susunya ada di dapur kan?" Secara mengejutkan Jisung menawarkan diri, kebetulan suami-suami termuda Jaemin memang ada di rumah saat ini.

"Ne, ada di dapur, nanti bilang pada bibi biar dibantu ya?" Jisung mengangguk dan pergi ke dapur.

"Aigooo~ si kecil haus?" Chenle keluar kamar dan duduk di sebelah Jaemin, jemari telunjuknya menusuk kecil pipi putri Taeyong.

"Gee~" Chenle terkekeh saat mendengar suara pasangannya yang mendayu, mengingatkannya untuk tidak mengganggu si kecil.

"Sungchan kemana?" Tanya Jaemin.

"Ada tadi menyusul Johnny hyung dan Lucas ge ke ruang bermain." Jawab Chenle.

"Aku belum melihat Yoonhee hari ini" keluh Jaemin.

"Hyung kan harus menemani Renjun mengurus Lin, anak itu sudah ditangani oleh ayahnya yang lain, tidak perlu cemas." Ujar Chenle.

"Tetap saja" Chenle tahu, sebesar apa kasih sayang Jaemin pada semua anaknya, tidak melihat sehari saja Jaemin bisa cemas seperti ini.

"Nanti sebelum tidur hyung kan bisa berkunjung ke kamarnya." Usul Chenle, Jaemin diam berpikir, dirasa masuk akal dia mengangguk.

"Benar juga" gumamnya. Chenle geleng kepala sendiri.

"Oh, bagaimana mansion?" Tanya Jaemin.

"Bagian bangunan kanan dan kiri sudah hampir jadi, sisa bagian depan dan belakang. Tahun depan kita sudah bisa menempatinya." Jawab Chenle.

"Syukurlah" ujar Jaemin lega.

"Susunya datang~" Jisung datang dengan sebotol susu di tangannya. Jaemin menerima susu tersebut.

"Suhunya pas, terimakasih Jisungie." Jisung mengangguk dan duduk di sebelah Jaemin yang lain. Jaemin perlahan memberikan susu kepada Areum. Putri Taeyong dan Jaemin itu meminum susunya dengan rakus.

"Dia sepertinya memang haus" gumam Jaemin.

"Dia kecil sekali" ujar Jisung.

"Namanya juga bayi baru lahir, usianya juga masih beberapa minggu." Jawab Chenle.

"Kapan dia besar?" Jaemin dan Chenle saling pandang sebelum tertawa kecil.

"Masih lama Jisungie, kau harus sabar, anak baru lahir tidak bisa langsung dewasa." Ujar Jaemin.

"Benar juga" gumam Jisung. Chenle dan Jaemin hanya bisa geleng kepala akan tingkah Jisung.

"Lin bagaimana? Masih rewel?" Tanya Jisung.

"Sudah tidak, dia sudah tidur, digendong Renjun tadi." Jawab Jaemin.

"Baguslah, sedih aku mendengarnya menangis karena panas yang dideritanya." Ujar Chenle dengan hembusan nafas lega.

"Semoga saja besok dia sudah sembuh." Tutur Jaemin yang diangguki kedua suami termudanya.

***

Esok paginya, demam Lin sudah turun, namun begitu Jaemin dan Renjun masih mengawasinya, dan melarangnya untuk tidak bermain dulu.

Lin kecil saat ini sudah mau digendong yang lain, buktinya saat ini dia mau digendong Yangyang gegenya. Meski Yangyang suka menjahilinya, Yangyang adalah orang pertama yang menangis saat tau Lin sakit. Membuat Ten dan Kun harus menenangkan Yangyang seharian.

"Ge, mau itu!" Ujar Lin sembari menunjuk buah apel yang sudah dikupas oleh Doyoung.

"Mau ini? Coba bilang, "Gege, apel juseyoo~", ne?" Bujuk Yangyang.

"Ge apel juceyooo~" Yangyang yang gemas mencium pipi tembam Lin, dia mengambil garpu dan menusuk salah satu potongan apel, lalu memberikannya pada Lin.

"Bilang apa sayang kalau sudah diberi?" Tanya Jaemin yang ada di samping Lin sembari menggendong Aquila dan memberinya susu.

"Telimakacih gege"

"Sama-sama, cepat sembuh ya?"

"Lin cudah cembuh!!"

Para ayah dan Jaemin yang mendengar itu tertawa geli. Ada-ada saja polah tingkah putra mereka tersebut.

***

_96_

*Semoga kalian ngga bosen ya 😊

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINWhere stories live. Discover now