16. Melt Like A Butter

Comincia dall'inizio
                                    

"Terima kasih, Pa," jawab Jeffian dengan senyuman lebar di wajahnya.

"Sama-sama, melihat kalian menikah dan langgeng aja Papa sudah senang, kalian nikmati saja waktu dan prosesnya. Jangan pusing pikir biaya dan hal-hal lainnya oke? Fokus sama diri kalian masing-masing," imbuh papa Sion.

Mendengar hal itu membuat Roseanne terdiam, ia sesungguhnya tidak enak hati karena sungguh sedari awal pihak yang selalu mengeluarkan uang adalah keluarga Jeffian. Ia tidak banyak turut andil dalam persiapan pernikahan ini.

Apa ... hal ini wajar?

"Berhubung sudah malam juga, Roseanne boleh balik, Jeffian antar Roseanne ya?" titah papa Sion yang segera dipatuhi oleh Jeffian dan tentu saja sang calon menantu.

"Pamit dulu ya, Pa," ucap Roseanne memecah diamnya.

"Iya, hati-hati di jalan ya berdua, dan oh iya, besok kalian ikut mama urus undangan ya?"

"Oke, Pa, siap!" imbuh Jeffian dan keduanya pun segera pergi meninggalkan gedung yang akan menjadi tempat resepsi mereka.

♒♒♒

Roseanne masuk ke dalam apartment nya, kali ini Jeffian mengekor di belakangnya dengan alasan 'haus, minta minum'.

Cih, alasan klasik.

"Nih, minumannya," ucap Roseanne sembari menyerahkan segelas air mineral pada Jeffian yang duduk manis di atas sofa baru yang Roseanne beli, tentu saja dengan kartu debit Jeffian.

"Terima kasih, hehe."

Gadis itu berjalan masuk ke dalam kamar, mungkin untuk berganti pakaian? Entahlah, Jeffian pun juga tidak tahu dan masih terduduk manis di sofa sembari memainkan ponsel sekaligus meneguk habis air mineral yang Roseanne berikan padanya.

Saat keduanya di mobil tadi, Jeffian menyadari jika Roseanne tidak bicara terlalu banyak. Tampak sekali jika sesuatu sedang menganggu pikiran gadis itu. Maka dari itu, Jeffian mengikuti Roseanne hingga ke unit apartment untuk memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja.

Jeffian menghembuskan nafasnya saat mendengar suara shower menyala dari dalam kamar tidur yang tertutup itu.

"Buset, gue ditinggal mandi," gumam Jeffian tidak habis pikir.

Pemuda itu berdiri untuk mencuci gelas dan menyimpannya kembali di rak mini yang juga baru dibeli oleh Roseanne.

Kemudian pemuda itu merebahkan dirinya di sofa, mengecek grup kantor untuk mengecek apakah ada pembahasan yang ia lewatkan atau tidak.

Kemudian pemuda itu merebahkan dirinya di sofa, mengecek grup kantor untuk mengecek apakah ada pembahasan yang ia lewatkan atau tidak

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
Self Forced MarriageDove le storie prendono vita. Scoprilo ora