1. Kesialan

197 25 1
                                    

1

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

1. Kesialan




"

Karakter baru?" Ucap kakakku yang seenaknya masuk ke kamar dan melihat pekerjaanku.

Aku menatap sinis ke dirinya. "Bisakah kau ketuk pintu dulu sebelum masuk ke sini?" Dengus ku tak suka.

Youjung, dia kakakku, tertawa ringan seolah meremehkan ucapan ku tadi. "kenapa tak mencoba genre lainnya, komedi, slice of life, oh! Romance! Itu kan yang paling populer akhir akhir ini" ucapnya , lalu tidur di atas kasurku seenaknya.

"Kau tidak berlatih anggar? Ku dengar beberapa hari lagi akan ada pertandingan?" Tanyaku mengalihkan topik.

"Entahlah Manager belum menghubungiku" Youjung bangun, kemudian mendekat padaku.

"Buatlah karakter wanita yang kuat dan baik hati, itu pasti akan memberikan kesan baru di game mu" lanjutnya.

Aku terdiam. "Aku tak punya inspirasi" ucapku lesu. Akhir akhir ini aku memang sedang kesulitan karena harus menambahkan karakter baru di Game yang ku buat.  Aku cukup kesulitan karena keuanganku juga menipis.

Youjung menepuk pundak ku. "Kenapa? Ku lihat game mu populer bahkan temanku juga memainkan ini" ucapnya yang membuatku sedikit lebih tenang.

"Aku akan bertanding seminggu lagi, jadi tidak perlu khawatir , oh iya aku menyiapkan sedikit uang sebelum aku pergi" Youjung menyiapkan buku tabungannya padaku.

Aku menatapnya dan dia hanya tersenyum. "Jangan terlalu merindukan kakakmu ini Ya... Oh! Jangan ganggu aku karena aku mau pacaran bersama pak manager..." Ucapnya yang kemudian pergi.

Aku hanya menggeleng pelan. Walau menyebalkan sebenarnya dia adalah kakak yang sangat baik, dan aku sangat menyayangi nya.

⚪⚪⚪⚪⚪

Seminggu kemudian.

Aku tak menyangka jika Youjung memberiku begitu banyak. Berkatnya aku berhasil menambahkan 3 karakter baru, dan respon players juga membuatku makin bersemangat.

"Junho?"

Aku menoleh ke asal suara dan di sana. Ku lihat Yeri bersama seseorang. Aku terdiam membeku. Kemarin malam, aku mengajak gadis itu ke restoran mahal dan membelanjakannya barang barang brand ternama dengan uang hasil ku bekerja keras selama seminggu. Bahkan aku tak memberikan sepeserpun ke Kakakku.

Aku  mengepalkan tanganku kuat kuat. Lalu menatap sinis ke pasangan itu.

"Dia siapa?"  Tanyaku yang entah kenapa aku kehilangan kontrol pada diriku sendiri.

Yeri tersenyum canggung. "Junho ya.. aku sebenarnya ingin menolak ajakan mu kemarin karena pacarku melarang, tapi aku sangat berterimakasih atas pemberianmu" ucapnya dengan wajah tersenyum.

Waiting For My SisterWhere stories live. Discover now