"dda dda haoo" lisa berusaha menggapai tangan jennie

"sebentar sebentar, aku lagi berusaha menghubungi mommy" ucap jennie

"mmamma"

"iya iya sebentar" jennie msnjauhkan tubuhnya dari lisa, "ck dasar tidak jelas!" kesalnya lalu melempar ponselnya ke sofa

"utututu aku tidak sedang memarahimu lho" ucap jennie sambil mengusap rambut tipis lisa yang sudah menatapnya dengan mata berkaca-kaca

"lambat sekali tumbuhnya" gumamnya lalu beralih membelai wajah munggil lisa

"nanti ketika mereka pulang, jangan mau mendekat ya? Suruh siapa berpergian lama-lama, sudah begitu tidak memberi kabar lagi ckck dasar ibu bapa jaman now" ucap jennie sambil bergeleng kepala

"huh kangen banget ke kampus" lirih jennie karena sudah sebulan tidak kekampus

"mau meninggalkanmu, tapi tidak mau" ucap jennie, "eh maksudnya mau menitipmu ke baby sitter, tapi ku takut kau tinggal nama nantinya"

"ttah"

"ya?"

Lisa terkikik lalu mendekatkan wajahnya pada wajah jennie

"aumm errrrrr pckcpcpck"jennie kegelian ketika lisa menghisap dagunya

"shh arrghh arghh" jennie kembali menjauhkan kepalanya ketika lisa mulai menggigitnya pelan

"ikut aku ke rumah temanku saja ya?" tanya jennie dan dibalas ocehan tidak jelas dari lisa

Setelah itu, jennie mengambil kembali ponselnya tadi lalu membuka apk WA"

"rosie rosie" gumamnya, setelah menemukan kontak temannya itu, jennie menekan tombol video call

"rosie!" pekik jennie ketika panggilannya terhubung

"jennie!! Aaa kangenn"

"miss you too! Kau lagi apa?"

"sedang rebahan saja, wae?"

"aku bosan dirumah, bisakah aku berkunjung ke rumahmu?"

"tentu saja! Wahh aku akan memberitahu yang lain!" seru rosé antusias

"yang lain?"

"iya!"

Jennie terdiam kemudian mengangguk ragu

"wae?"

"ani"

"kau tidak bisa berbohong jen, tell me why?"

Jennis menghela nafasnya berat lalu mendekatkan ponselnya pada wajah lisa

"aa kiyowo" pekik rosé membuat lisa terlonjak kaget hingga empengnya meloncat keluar dari mulutnya

"adikku terkejut pabbo!"

"hehehe mian mian, jadi kenapa dengan adikmu?"

"apa tidak apa jika aku membawanya kesana? Maksudku apa kau dan yang lain tidak keberatan?" tanya jennie

"oh come on! We're family jen! Kenapa harus keberatan coba?"

"siapa tau yekan? Adikku ini sedikit berisik dan emm suka menggigit"

"hahahah apa kau pernah merasa gigitannya jen?"

"sering! Lihatlah" jennie mempamerkan bekas-bekas gigitan di lengen, pipi, leher, paha dan dada bahagian atasnya

"bwahahah yang sabar ya jen, namanya juga anak kecil"

"ya ya, jika aku tidak sabar mungkin dia sudah kubuang ke kolong jembatan"

"hahah arra, bersiap-siaplah! Aku akan menjemputmu!" seru rosé

"ah kau sungguh pengertian khkhkh arra aku matikan ya?"

"nde! Bye!"

"bye"

Tuttt

Setelah mematikan panggilannya, jennid menatap wajah polos lisa

"kajja!" serunya lalu menggendong lisa kekamar

________

Disaat yang lain sedang asik bercanda ria, jennie malah melamun memikirkan orang tuanya sementara lisa sudah tertidur di kamar rosé

"mikirin apa sih jen?" tsnya wendy setelah menyenggol lengan jennie

"ani"

"ck berbohong itu amalan seulgi.Cepat bilang" ucap wendy lagi dan mendapat tamparan keras dipahanya

"sakit bodoh!"

"siapa yang bodoh? Kau kali ah" ucap seulgi sambil mdmutar bola matanya malas

"ck" decak wendy kesal

"mommy sama daddymu sudah kembali?" tanya irene pada jennie membuat semua mata tertuju padanya

"memangnya paman sama tante kim kemana?" tanya joy penasaran

Jennie menghel nafasnya sedih, "entahlah" lirihnya membuat yang lain menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya

"aku tidak apa, sungguh" ucao jennie ketika melihat raut khawatir irene, "hanya saja, aku mengkhawatirkan lisa" lanjutnya

"sudahlah, mungkin sedang melakukan perjalanan business" ucap jisoo

"sudah satu bulan.Satu bulan mereka pergi tanpa khabar.Meninggalkanku yang aku akui masih sungguh kekanakkan bersama lisa"

"tenanglah, aku akan bertanya pada eomma.Barangkali dia tau orang tuamu dimana" ucap yeri sambil mengelus pundak jennis

"iya jen, tenanglah.Ada kami, kami bisa membantumu merawat lisa jika kau mau" ucap wendy

"arra, gomawo"

"kok sedih???" tanya rosé seketika membuat mereka semua terkekeh kecuali jennie yang sedang memikirkan sesuatu

"jen" jennie tersadar dari lamunannya ketika pundaknya ditepuk pelan

Huwaaa hiks ttatta hiks huwaaa

"oh shit" umpat jennie lalu berlari kekamar rosé

"ah kukira kau terjatuh tadi beb" gumam jennie lalu mengangkat lisa kegendongannya lalu melangkah kembali ke duang tamu

"hallo" sapa mereka pada lisa yang berada digendongan jennie

Jennie tersenyum tipis lalu mendudukkan dirinya dengan lisa di karpet

"kenapa kau berlari tadi jen?"

"kukira lisa nyungsep lagi, ternyata tidak khkhkh"

"lagi? Berarti pernah dong?" tanya joy dan diangguki jennie sambil menyengir

Plak

Jennie melihat ke arah jisoo yang berusaha menghindar dari pukulan lisa

"tidak semudah itu maemunah" batinnya sambil tersenyum evil, "ugh lanjutkan dek" lanjutnya lagi

"aaaa jennn!!" jisoo akhirnya bangkit lalu berlari menjauh membuat mereka tertawa keras, apalagi saat melihat rambut jisoo yang sudah berantakan

"aaaakkk ttattaa mbwlee" lisa menjulurkan lidahnya lalu memasukkan helaian rambut jisoo yang rontok ditangannya kedalam mulut.






Tbc.

Maap typonya.

Makin datar, kyk dada aing ae *nyengir*

Annoying SisterWhere stories live. Discover now