1. I'm Darwin

10 1 0
                                    

Darwin, seorang anak tunggal, ia lahir dari keluarga yang kurang dipandang, ibunya memiliki hubungan yang kurang baik di masyarakat, ia bekerja sebagai wanita malam disebuah tempat karaoke, namun ia menderita gangguan jiwa yang terjadi entah karena apa dan sang ayah yang merupakan pembunuh bayaran sekaligus buronan negara.

Sejak usia 10 tahun Darwin hidup di bawah lindungan negara, ia dipisahkan dari kedua orang tuanya yg merupakan buronan dan ODKM.

Selama 10 tahun, Darwin merasa hidupnya normal normal saja bersama kedua orangtuanya, namun pertikaian mulai terjadi saat bulan November 2043, sang ibu tiba tiba mengalami gangguan jiwa, dan sang ayah yang sudah pergi dari 2 bulan kemarin tak kunjung pulang, lalu tersiar berita di televisi yang menyatakan bahwa polisi sedang mencari buronan atas nama Sajak Juanda Dinarta, yang tak lain merupakan ayahnya sendiri.

Sejak saat itu Darwin dibawah lindungan negara, ia hidup di salah satu yayasan khusus anak yang tidak memiliki orang tua.

Seorang pemuda berusia 13 tahun mendekati nya lalu bertanya "hi, boleh kenal? Aku Zul nama kamu siapa?"

"Panggil saja Darwin," ucapnya lalu acuh meninggalkan Zul.

"Apa ucapanku kurang enak ya?" ucapnya Dalam hati lalu ia menggaruk garuk kepala.

5 tahun berlalu, Darwin tidak memiliki teman satupun di dalam yayasan itu, satu satunya orang yg pernah berteman dengannya hanyalah Zul, namun setelah kematian Zul pada tahun 2045, Darwin tak memiliki satu pun teman.

Di suatu malam, Darwin berfikir bahwa dirinya harus keluar dari penjara ini (yayasan) ia tak menyukai tempat yang ditinggalinya, pada pukul jam 02:00 ia mulai bergerak secara diam diam untuk keluar dari tempat tersebut.

Ia menghela nafas sebentar, dirinya panik karena hampir saja terlihat oleh salah seorang pengajar di tempat itu.

"Sial, hampir aja kelihatan," kata Darwin panik, "apa aku harus menggunakan cara yg sama seperti sebelumnya, lagian kunci asrama memang dipegang oleh pak Hasan, lagi lagi aku harus menemui setan," lanjutnya berbicara.

Setan = kata khiasan yang ia gunakan untuk menamai orang yang menghalangi jalan yang ia tuju

Ai melihat sebuah sapu yang berada disebelahnya, tak pikir panjang ia mengambil dan berlari kearah Pak Hasan yang sedang berdiri dijalan kamar asrama yang posisinya di lantai 3.

Lalu Darwin mendorongnya menggunakan sapu yg ia bawa, dan saat terjatuh pak Hasan berada tepat di atas patung Kepala Negara, Pak Hasan tertancap dengan sadis di atas patung itu yg sedang memegang samurai.

Yayasan itu berdiri oleh Kepala Negara, dan ia merupakan seorang samurai yang hebat, oleh karena itu dirinya membuat patung dengan memegang samurai di yayasan tersebut.

"Akhirnya setan itu tak menghalangiku lagi" ucapnya tersenyum tipis.

Darwin berhasil kabur menggunakan kunci yang dicuri dari Pak Hasan, suara jatuhnya pak Hasan terdengar cukup keras, sebagian guru dan murid terbangun lalu keluar dari kamarnya masing-masing, sebagian teriak histeris dan ada 2 murid perempuan pingsan setelah melihat kejadian itu.

Waktu berlalu, Darwin sampai di rumah tempat tinggalnya yang dulu, ia kaget dan kesel setelah mengetahui rumahnya sudah jatuh ke keluarga orang lain, tak satupun info atau persetujuan dari yang bersangkutan untuk menemuinya.

"Bangsat, pemerintah anjing," Darwin dengan emosi yang tak stabil melemparkan sebuah pot bunga ke arah kaca jendela rumahnya, "mampus setan" ucapnya dengan frontal dan kencang.

Seorang pria keluar dari rumah itu dan mengecek apa yang terjadi, ia melihat pot yang pecah, tanah berserakan serta bunga dan kaca yang hancur lebur.
Ia marah lalu mengambil pistol dan keluarga rumah untuk mencari pelaku.

Darwin tak kabur, dirinya bersembunyi pada sebuah gudang rahasia yang hanya diketahui keluarga nya.

"Aduh, udah nyari masih ga ketemu, kayanya cuma orang jail yang lewat" kata pria tersebut, "lain kali gabakal kuberi ampun kalau ketemu" lanjutnya menegaskan dengan angkuh.

Pria itu bernama Stevano, ia bekerja sebagai komandan militer, dengan kepemimpinan nya yang handal serta kedisiplinan nya ia mendapatkan rumah itu dari pemerintah atas pencapaian-pencapaiannya.

"Brengsek, pria itu punya pistol, aku harus mengambil alih rumah ini, mau bagaimana pun aku ga sudi kalau rumah ini ditempati orang lain," ucapnya dengan penuh ambisi.

"Gimana kalau gue bantu?" Sahut seorang wanita yang membelakangi nya

Darwin kaget saat mengetahui ada seorang wanita yang berada satu ruangan dengannya, lalu ia bertanya "bentar, kamu siapa? Tempat ini hanya keluarga ku yang tahu, Dan bagaimana kamu tempat ini, cepat jawab?" Dengan keadaan panik dan heran ia memaksa wanita itu untuk memberikan jawaban

Wanita itu tak terganggu sedikit pun dengan gertakan Darwin, ia menghembuskan asap dari rokok yang dihisapnya, "tenang aku bukan musuhmu" kata wanita itu dan berjalan mendekati Darwin "aku hanya seorang pencuri tak ada sangkut pautnya denganmu" lanjutnya menegaskan.

Wanita itu bernama Oktavia, ia mengawali pecurian di umur 6 tahun, di masa itu ia kehilangan sang kakak, kakaknya masuk penjara akibat pencurian di sebuah bank milik negara, karena hal tersebut Oktavia tak memiliki satupun keluarga lagi. Ia kabur dari kejaran pemerintah karena dirinya tak ingin masuk asrama dan menjadikannya seorang pencuri handal hingga saat ini.

Beberapa hari yang lalu Oktav memiliki rencana untuk mencuri lagi di rumah orang kaya, tak disangka dirinya tergoda dengan rumah Darwin yang terlihat megah dari luar, ia berencana untuk mencurinya.

Dua hari kemudian ia mengeksekusi rumah itu, ia masuk dengan menjebol pintu rumah Darwin, saat itu rumah dalam keadaan sepi, jelang 5 menit, ia panik saat mendengar suara mobil, ia lalu berusaha keluar dengan barang barang yang sudah dimasukan dalam tas nya, namun usaha kabur itu tak berjalan mulus.

Saat menuju keluar teras ia malah terlihat oleh Stevano dari arah samping, dengan keadaan panik Oktav masuk kembali kedalam rumah, Stevano dengan cepat menarik pelatuk nya dan terjadi kejar kejaran dari teras rumah, dalam rumah hingga ke area belakang rumah.

Oktav yang sadar dirinya akan tertembak oleh Stevano, berpikir keras untuk bersembunyi, dan tak disengaja dirinya menemukan pintu kecil di jalan, ia masuk dan bersembunyi di gudang bawah tanah. Itulah sebabnya Oktav mengetahui tempat itu.

"Kamu tau tempat ini darimana?" Tanya Darwin

"Lu pasti tinggal diasrama ya" Oktav menanyai balik

"Bukan asrama tapi yayasan, jawab dulu pertanyaanku," kata Darwin tegas

"Ya apapun itu, bicara lu itu baku tolol, kaya orang orang asrama lainnya, kalau masalah tempat ini sih panjang ceritanya, intinya gue ga sengaja nemu tempat ini." jawab Oktav

"Terus buat apa kamu mau bantu?" Tanya Darwin heran

"Simpel aja, kalau kita menang, barang barang elektronik dirumah lu, jadi milik gue ya, lu kan cuma mau ngusir orang itu, gimana, sepakat?" Sahutnya sambil mengulurkan tangan

"Dasar cewe matre, oke sepakat," Darwin mengiyakan

"Serah lu dah, cowo baku," kata Oktav tertawa kecil

"Btw, lu udah makan?" Ucap Oktav menawarkan makan

"Belum, emang ada?" Tanya Darwin dengan kondisi perut yang belum makan dari kemarin malam.

"Ada, udah nih lu makan aja" Oktav melemparkan 2 roti bungkus dari genggamannya, lalu berkata "kasian gue liat muka lu melas amat."

Mereka lalu membuat strategi untuk menghancurkan keluarga itu agar pergi dari rumah di Darwin.


Bersambung....

Call Me DarwinWhere stories live. Discover now