"nganter pacar" ucap Haruto sembari berdiri dan langsung pergi meninggalkan Jeni dan Hanbin ke kamar.
Jeni tersenyum ternyata putranya sudah memiliki kekasih walaupun jawabannya sangat dingin, Jeni sangat paham dengan sikap Haruto kepadanya, memang salah Jeni yang lebih fokus ke pekerjaan dan pendidikan Haeko adik Haruto yang ada dijepang, meninggalkan Haruto sendirian dirumah. Ia sempat membujuk Hanbin, namun Hanbin tidak semudah itu dalam mengubah keputusannya. Membuat mau tak mau Jeni menurut dengan suaminya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi hari
Jeni terbangun dari tidurnya, ia sangat rindu dengan Haruto dan berinisiatif ke kamar Haruto terlebih dahulu sebelum memulai aktivitas sebagai layaknya seorang ibu.
Ceklek..
Jeni melangkah dengan hati-hati takut membangunkan Haruto, walaupun lampunya mati, Jeni masih bisa melihat ranjang Haruto karna siluet dari beberapa sisi ruangan.
Setelah sampai diranjang, Jeni tampak bingung! Kenapa Haruto tidak ada dikasurnya? Jeni menyalakan lampu kamar Haruto.
"HARUTO?! "
Jeni panik melihat kamar Haruto kosong, dia mencari kesegala sudut kamar bahkan dikamar mandi. Tapi hasilnya nihil.. Kemudian dia pergi ke kamarnya membangunkan suaminya.
" M..mas!!" Ucap panik Jeni menggoyang-goyangkan badan Hanbin yang masih terlelap
"Apa sih" jawab Hanbin dengan mata yang belum bangun sempurna.
"Haruto gak ada dikamarnya mas!"
"sekolah kali"
"Ya ampun, ini baru jam 4 pagi mas! Bi inah aja belum kesini" ucap Jeni
Hanbin mengubah posisi menjadi duduk, mengumpulkan nyawanya. Lalu menoleh ke istrinya.
"udah di telfon? "
Jeni langsung menggeleng.
Ah iya, saking paniknya Jeni lupa kalo ada barang yang bernama handphone.
Jeni langsung mengambil Hp yang ada dinakas kamarnya, dan menelfon anak sulungnya.
Berdering......................
........Tutttt
Jeni menghela nafas dan memasang wajah paniknya kembali.
"mass, ditolak! Aku khawatir banget"
"Cih, nyusahin!"
Hanbin memang sangat dingin dan acuh ke Haruto, karena dulu Hanbin menikah dengan Jeni di umur 20 dan Jeni 19 tahun, Haruto dan Jeni sepakat untuk menunda untuk mempunyai anak karna permintaan dari orang tua Hanbin untuk fokus terlebih dahulu terhadap bisnisnya.. Namun sayangnya sebulan pernikahannya Jeni langsung mengandung Haruto. Hanbin sangat kesal, karena dia belum ingin mempunyai anak dan ingin lebih banyak waktu dengan Jeni dan mengurus bisnis orang tuanya. Namun terhalang oleh Kehamilan Jeni. Bisnis ayahnya sangat kacau, dan mengalami kerugian disaat yang bersamaan berita kehamilan Jeni membuat Hanbin emosi dengan kedatangan Haruto kecil.
Hanbin sempat ingin menggugurkannya dengan obat yang dibelinya, Namun rencananya selalu gagal. Dan membuat Kehamilan Jeni saat itu lemah, mengharuskannya bedrestt selama kehamilan, karena jika kecapekan sedikit Jeni harus dilarikan kerumah sakit. Selama 9 bulan Hanbin selalu mengumpat. Bagaimana tidak, pengantin baru seharusnya bermesraan sepanjang waktu sedangkan dia malah bolak balik kerumah sakit, bahkan untuk berduaan saja susah..
Kata dokter, jika dipaksa mengambil anak tersebut, dapat menimbulkan resiko yang besar. Bisa saja Hanbin kehilangan keduanya. Mau tak mau Hanbin membiarkan anak tersebut berada dikandungan istrinya, karna dia tak ingin kehilangan Jeni.
🍀🍀🍀
Haruto mengendarai motornya, ia berniat ke apartemen Junghwan. Selama 15 menit, Haruto berada didepan pintu Apart Junghwan..Dia menelpon Junghwan berkali-kali, pkoknya sampai Junghwan bukain pintu.
Ceklek..
"bangst! Ganggu aja lo pagi-pagi" ucap Junghwan dengan mata yang masih belum terbuka sepenuhnya.
Seperti biasa, Haruto langsung nyelonong lalu duduk disofa tak peduli umpatan Junghwan yang tak henti-henti..
Junghwan menutup pintu, dan duduk disebelah Haruto dengan posisi memeluk bantal dan bersiap tidur dengan posisi duduk. Namun saat akan masuk kedalam mimpi, bantal sofa itu ditarik Haruto..
"anjing lo to!!! Mau lo apa sat!"
Haruto terkekeh..
"gua boleh tinggal disini ga?" ucap Haruto memeluk bantal
Junghwan menyerngitkan dahinya..
"kenape lo" nada sewot
"gua males dirumah ada bokap nyokap gua hwan.. " ucap lemas Haruto sembari menutup matanya
" oh, jadi lo kesini pagi-pagi cuma karna ada bokap nyokap lo?"
Haruto mengangguk.
"tapi to-
Belum menyelesaikan ucapannya ke Haruto, Hp Junghwan berdering, tertera nama "Tante Jeni is calling" dan langsung mengangkatnya.
Jeni memang sudah mengenal Junghwan karna dia sahabat Haruto dari Smp..
"hallo nak junghwan"
"halo, iya tante"
"Haruto sama kamu gak? Tadi tante cek dikamarnya, Haruto udah gak ada.. Motornya juga gak ada.."
Junghwan melirik ke Haruto sebentar ternyata Haruto sudah tertidur. Junghwan menjauhkan diri dari Haruto.
"hm.. Haruto ada diapart Junghwan lagi tidur, tante jangan khawatir ya.. Dia juga udah pakai seragam sama bawa tas. Kayaknya sekalian mau ke sekolah"
"Syukurlah, nitip Haruto sebentar ya Junghwan, nanti siang Papa nya bakal jemput dia ke sekolah. Tolong tahan dia, sebelum papanya jemput dia"
"iya siappp tante"
"yaudah Junghwan, tante tutup ya"
"iya tan"
Tuttt.
Junghwan menghela nafas, hubungan keduanya emang rumit. Tapi menurutnya, keputusan Haruto mengacuhkan orang tuanya sangatlah salah karena Junghwan tau mama Jeni sangat menyayangi Haruto walaupun Papa Hanbin sangat dingin dan kasar ke Haruto. Sebagai seorang anak harus punya sopan-santun.
Tbc
Gausah kukenalin orang tuanya ya, pasti kalian dah tau kan hihi
Rumit seperti tugas-tugasku~
dan per-fandomanku :)
YOU ARE READING
DAMN^^ || HAJEONGWOO
Teen FictionHubungan Jeongwoo dan Haruto merenggang setelah Haruto ketahuan selingkuh! Apa benar Haruto selingkuh? Dengan siapa dia selingkuh? -Hajeongwoo ft Jeongkyu -BxB -non baku -homophobic skip
Part 12
Start from the beginning
