1. Her Name is Greisy [1]

14.7K 3.5K 628
                                    

Sedikit saya jelaskan biar ga bingung ya.

She Is (n't) The Villain Protagonist adalah 1 novel yang berisi banyak cerita. Cerita pertama yang dimasuki Hydra itu judulnya : Her Name is Greisy. 

Hydra itu cewek.

Lexa itu cowok.

Sengaja. HAHAHAHAHAHAHA

Karena banyak yg komen hari ini, gaassss. Saya datang bawa double update. Lempar duit dong. XD

***

Hydra tidak pernah menjadi orang yang baik.

Saat dia disakiti, dia akan membalas rasa sakitnya berkali lipat. Hal yang paling Hydra sesalkan dalam hidupnya hanya dua hal.

Pertama, ibunya mati sebelum Hydra cukup dewasa untuk membalas dendam.

Kedua, Yara mati karena sumpah serapahnya yang sebenarnya bukan berasal dari lubuk hatinya.

Hydra memiliki kepribadian yang buruk. Tapi dia sangat sabar dan tekun. Contoh keberhasilannya tidak jauh. Dia ingat bagaimana dia diludahi oleh ayah kandungnya sendiri, jadi dia hanya tertawa saat melihat satu demi satu anak kesayangan ayahnya terbunuh atau gila yang berakhir di rumah sakit jiwa.

Hydra selalu tahu dia 'sakit'. Tapi dia tidak peduli. Dia masih bisa menghasilkan uang dengan caranya sendiri. Dia bisa membeli buku-buku yang ditulis oleh orang yang paling dia kagumi.

Temperamen Hydra sering tenang. Tapi orang-orang yang mengenalnya tahu, semakin tenang dia terlihat, semakin berbahaya dia jadinya.

"Kenapa lo ada di sini? Kalo lo aja nggak tahu, apalagi gue!" Mario yang masih di bawah kakinya menjawab marah. Dia mencoba menyingkirkan kaki Hydra hanya untuk mendapat tendangan lain di kepalanya.

Mario memekik.

Hydra hanya mencibir karena jelas sosok di depannya seorang pemuda tapi begitu berisik hanya karena dipukul.

Sebagai seorang gadis yang punggungnya dipenuhi mahakarya ibunya sendiri, Hydra bahkan tidak pernah berteriak sekeras itu.

"Nggak ada gunanya lo emang." Hydra menendang betis Mario, lalu dia berbalik, dan menemukan kalau orang-orang yang tadi menertawakannya saat ini memandangnya dengan sorot ngeri.

Begitu hening.

Hydra tidak peduli.

Dia saat ini ada di kantin, jadi dia melangkah menuju kamar mandi. Ingin membersihkan pakaiannya yang lengket.

Begitu dia sampai di kamar mandi, tempat itu kosong. Tapi ada tangisan seorang gadis yang cukup lirih.

Jika itu orang normal, mereka pasti segera berbalik dan melarikan diri. Tapi Hydra memang bukan gadis normal, jadi dia justru memasuki toilet siswi, melihat seorang gadis berseragam SMA yang duduk di atas wastafel, menangis terisak seperti sudah dianiaya seluruh dunia saja.

Awalnya Hydra tidak begitu peduli. Tapi saat dia melihat visual wajah di depannya, dia tercengang beberapa detik, sebelum akhirnya mendekat, mencoba meraih tangan gadis itu tapi menembusnya.

Hening.

Dada Hydra naik turun. Pernapasannya panas dan cepat. Hidungnya semakin astringen.

"Lo ... lo akhirnya sampai?"

Hydra tidak menjawab. Dia hanya menatap gadis di depannya dengan sorot tidak percaya.

"Lo itu yang username-nya GUEKUTUKLO, kan? Lo yang nyumpahin gue sampai mati!"

Hydra mengepalkan tangannya, lalu ekspresinya sedikit melunak saat berbisik, "Yara?"

"Ah, beneran lo ternyata!" Yara mengukir senyuman bahagia. Dia menyusut wajahnya yang basah. Namun tangisannya semakin lirih. "Akhirnya ... akhirnya ... akhirnya lo dateng juga."

She Is(n't) The Villain ProtagonistWhere stories live. Discover now