"Ne, tidak apa, tapi jangan ulangi lagi ya? Itu pasti membuat Nana sesak juga kan?" Jaemin mengangguk.

"Jangan berteriak atau meninggikan suara lagi, itu akan menyakitimu." Jaemin ingin menangis, Johnny mementingkan dirinya daripada diri Johnny sendiri.

"Tidak, Nana tidak akan meninggikan suara lagi, itu yang terakhir, maafkan Nana, Nana istri yang buruk. Nana berteriak pada suami Nana." Johnny memeluk sang istri dan menenangkannya.

"Mari saling memaafkan dan mari jadi orang tua yang baik untuk anak-anak kita, ne?" Jaemin mengangguk kecil dalam pelukan suaminya.

"Sudah, sana keluar dulu, hyung mau mandi, setelah ini hyung akan menyusul." Jaemin mengangguk, Johnny mencium kening sang istri. Jaemin pergi keluar setelahnya. Johnny tersenyum kecil melihat istrinya itu sebelum dia pergi untuk mandi.

***

Jaemin duduk termenung di meja makan, sang Nyonya Muda nampak tidak bersemangat menyiapkan makanan. Setelah berdamai dengan ketiga suaminya, Jaemin duduk di ruang makan dengan tangan yang menyangga kepala, para pelayan ingin menegur sang Nyonya, tapi nampaknya Nyonya mereka terlihat sedang tidak ingin diganggu.

"Ahjumma, apa makanannya sudah siap?" tanya Doyoung pada pelayan yang berdiri di samping jalan menuju ruang makan.

"Ah Tuan Muda! Sebentar lagi saya rasa selesai, hanya saja, kami ingin bertanya untuk makan malam Tuan Muda kecil dan Nona Muda kecil pada Nyonya, tapi Nyonya nampak melamun sejak tadi." Doyoung menatap ke arah sang istri yang nampak terdiam dengan pandangan kosong di ruang makan.

"Aku mengerti, siapkan saja makanan seperti biasanya, Nyonya biar jadi urusanku dan lainnya." bibi dapur tersebut mengangguk dan pamit undur diri. Doyoung menghembuskan nafas pelan lalu mendekati Jaemin.

"Sayang?" Jaemin yang ditepuk pundaknya dan dipanggil sempat tersentak sebelum dia mendongak dan menemukan salah satu suaminya memanggilnya dengan nada khawatir yang begitu terdengar.

"Ne?" Doyoung menarik kursi di sebelah Jaemin dan duduk di sana.

"Ada sesuatu yang mengganggumu? Pelayan bilang kau sudah duduk melamun cukup lama di sini, mereka bahkan sampai tidak berani menegurmu hanya untuk bertanya menu makanan Yoonhee dan Lin." Jaemin menatap ke sekitarnya dan kembali pada Doyoung.

"Benarkah?" Doyoung menyentuh kening Jaemin.

"Kau tidak demam, tapi kenapa nampak lelah begitu?" Jaemin terdiam lalu menggeleng, dia meraih lengan Doyoung dan menyandarkan kepalanya pada bahu lebar suaminya tersebut. Doyoung bukannya tidak senang, tapi dia merasa aneh dengan tingkah sang istri.

"Kau kenapa? Coba cerita sini." Jaemin menggeleng kecil.

"Nanti saja ya hyung, biarkan begini dulu." Doyoung menghembuskan nafas pelan dan mengangguk.

"Baiklah, peluk aku sepuasmu." ujar Doyoung mengalah, Jaemin tersenyum dan memeluk lengan suaminya tersebut dan bersandar di bahu.

Tidak lama, terdengar suara tangisan bayi, Jaemin mengangkat kepalanya.

"Sepertinya triplets sudah bangun" Jaemin mengangguk, dia bangun dari duduknya.

"Kau yakin tidak apa?" tanya Doyoung, Jaemin menunduk dan mencium bibir suaminya.

"Aku tidak apa." Jaemin tersenyum lalu pergi menuju kamar, dimana di sana sudah ada ketiga ayah dari masing-masing bayi tersebut yang tengah menenangkan ketiga bayi tersebut, dan di atas kasurnya ada Yoonhee yang duduk manis sembari memegang sebuah botol berisi susu.

"Botol siapa Yoonie?" tanya Jaemin.

"Tadi Papa Yuu kacih ke Yoonie, adik bayi" Yoonhee menyodorkan botol tersebut pada Jaemin yang tertawa kecil.

"Terimakasih sayang, kemari coba!" Yoonhee mendekat dan Jaemin menggendongnya.

"Adiknya menangis, apa yang dilakukan Yoonhee?" tanya Jaemin.

"Adik bayi cup cup jangan nangis" ujar si kecil dengan lucunya. Jaemin dan tiga ayah itu tersenyum kecil melihat Yoonhee. Jaemin menurunkan Yoonhee.

"Cari gege atau ayahmu yang lain dulu ya? Nanti Mama menyusul, oke?" Yoonhee mengangguk, dia pergi setelah mencium pipi mamanya.

"Lin masih tidur?" tanya Jaemin pada Taeyong yang dijawab anggukan.

"Sayang-sayangnya mama kenapa menangis? Haus nak?" dan sore menjelang malam itu dihabiskan penghuni mansion untuk  menenangkan triplets oleh tiga ayah, satu ibu, dan ayah lain yang harus menangani Yoonhee yang begitu aktif.

Lin?

Dia tidur dengan tenang di kamar Appa Lee.

***

_94_

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINWhere stories live. Discover now