"Untuk Mark, bisakah kau beri tahu dia dengan lebih halus lagi? Tidak sepertiku atau Johnny yang lebih tua dan mengerti, Mark masihlah baru dengan hal-hal yang berhubungan dengan anak-anak." Jaemin tersenyum kecil dan mengangguk.
"Aku akan mengatakannya dengan lebih halus lagi nanti padanya. Maaf waktu itu aku berteriak dan meninggikan suaraku pada kalian." Taeyong menggeleng.
"Aku dan lainnya yang harus minta maaf." Jaemin mengangguk, dia pun pergi dari kamar Taeyong, dimana Lin setelah mandi dengan Taeyong kembali lelap di kasur sang appa. Taeyong menatap kepergiaan istrinya lalu beralih pada sang putra.
"Maafkan appa ya sayang?" bisik Taeyong dan mencium kening Lin.
***
Jaemin memeluk Mark yang kini tengah menangis. Dia belum ke kamar Johnny, Jaemin pikir mungkin Mark lebih butuh ditengok lebih dulu. Dan benar saja, saat Jaemin baru masuk kamar, suami tampannya satu itu terlihat sangat kacau dan segera memeluknya.
"Maafkan aku dear, maafkan aku." Jaemin memeluk Mark, dan mengusap punggung yang terlihat rapuh tersebut.
"Harusnya aku yang minta maaf pada hyung, aku lupa kondisi mental Mark hyung, aku lupa jika ini adalah kali pertama kau benar-benar menjadi seorang ayah, maafkan aku yang meninggikan suaraku padamu, maafkan aku." bisik Jaemin, dia merasa benar-benar bersalah pada suami-suaminya. Jaemin lupa, benar-benar lupa jika baik Mark, Taeyong, dan Johnny baru pertama kali benar-benar menjadi seorang ayah. Lin dan Yoonhee bukan anak 'pertama' mereka, kedua bocah itu anak Jungwoo dan Renjun, karena diangkat oleh keduanya, sedangkan anak 'pertama' mereka adalah ketiganya. Peran ayah yang diambil oleh mereka semua juga karena Jaemin, meski mereka mengambil peran ayah, tapi mereka bukan 'ayah' untuk Lin dan Yoonhee. Jaemin benar-benar merasa bersalah, dia lupa akan semua itu.
"Mark hyung maafkan Nana maafkan Nana" Mark mengangguk kecil, Jaemin masih memeluk pria Lee tersebut dengan erat.
"Nana egois, Nana lupa pada Mark hyung yang baru pertama kali benar-benar menjadi seorang 'ayah'." lirih Jaemin.
"Maaf, aku tidak berguna dan tidak tahu apapun." Jaemin menggeleng.
"Nana yang salah, hyung tidak, maaf ya? Hyung jangan seperti ini, Nana sedih melihat hyung begini, maafkan Nana, hyung, maafkan Nana." Mark mengeratkan pelukannya, begitu juga dengan Jaemin.
"Mari jadi orang tua yang baik untuk anak-anak kita hyung?" Mark melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Jaemin.
"Maaf" Jaemin mengangguk.
"Nana minta maaf juga ya?" Mark kini yang mengangguk, Jaemin mencium bibir Mark dan mengusap pipi suaminya.
"Hyung bersih diri ya? Nana mau ke tempat Johnny hyung dulu, nanti kita makan malam sama-sama lagi ya?" Mark mengangguk. Jaemin berdiri setelah mengusap bahu suaminya.
***
Johnny memeluk Jaemin dan mengucap maaf beberapa kali pada Jaemin, dan Jaemin pun ikut meminta maaf pada Johnny.
"Hyung, Nana juga minta maaf, Nana juga salah, Nana lupa jika hyung baru benar-benar menjadi 'ayah' setelah memiliki Luca, maafkan Nana, hyung." Johnny mengangguk.
"Hyung mengerti baby, maaf juga hyung masih belum bisa menjadi ayah yang baik." Jaemin menggeleng.
"Nana juga belum jadi ibu yang baik, juga belum bisa jadi istri yang baik juga." ujar Jaemin pelan, Johnny melepaskan pelukannya dan mengusap kedua bahu istrinya. Dia mendongakkan kepala sang istri dan mencium kening Jaemin.
"Kita masih banyak belajar setelah ini." Jaemin mengangguk.
"Maaf waktu itu Nana meninggikan suara Nana pada hyung" Johnny menggeleng kecil.
YOU ARE READING
[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Na Jaemin, 22 tahun, Guru TK. Karena kendala uang, dia harus rela pergi dari kontrakan kecil miliknya dan mencari tempat tinggal baru dengan uang yang terbatas. Malam itu saat dia sedang mencari tempat tingg...
![[ALL X JAEMIN] OUR JAEMIN](https://img.wattpad.com/cover/269436347-64-k733470.jpg)