Kehidupan Kedua Seorang Sampah

BAB 11 : Menghabiskan Waktu Bersama

Karena manusia adalah makhluk sosial, maka harus ada cara bagi manusia untuk mengembangkan hubungan dengan naluri. Sebaliknya, itu adalah sesuatu yang setiap orang perlu pelajari dan beberapa orang melakukannya secara berbeda juga. Karena setiap orang berbeda-beda, maka mereka memiliki caranya masing-masing dalam menjalin hubungan dengan makhluk hidup lainnya. Dari baik menjadi jahat, dari perhatian, menjadi bodoh. Ada cara tak terbatas untuk membentuk hubungan sosial dengan orang lain, batasnya tak terbatas.

Tapi bagi Leno, dia tahu bahwa dia hanya tahu bagaimana membangun hubungan negatif dengan orang-orang di sekitarnya.

Ini membuatnya frustasi, maka itu pasti sangat tak tertahankan bagi orang lain.

"Jadi, jika kita mengumpulkan cukup banyak bunga yuellia untuk membuat satu ton obat tidur dan anti-kecemasan, itu akan baik-baik saja. Tentu saja, kita bisa memasukkan beberapa tonik dan ramuan lain juga, jika kita mempersiapkannya dengan baik, seharusnya tidak ada masalah."

Leno hanya duduk di sana, menyaksikan bagaimana Cale memberitahu orang-orang disekitarnya tentang rencana terbarunya. Sebuah rencana untuk memperbaiki kesalahan terbaru Leno. Menimbun mimpi buruk dari banyak orang ternyata salah, tidak peduli seberapa niat Leno dulu.

"Kalau begitu kita harus membuat daftar orang-orang yang akan mendapatkan mimpi buruk yang dibagikan, apakah ada kuota tertentu yang perlu diisi?" Rosalyn bertanya dengan wajah serius.

"Kurasa tidak ada ..." Cale melirik Leno, pria yang lebih muda tidak punya alasan untuk berbicara sama sekali. Cale setengah berharap Leno akan memberikan masukan tentang ini. Tetapi Cale tahu bahwa ini sepenuhnya rencananya dan Leno masih agak enggan melakukan ini. "Semakin banyak orang semakin meriah, mari kita tampilkan sebanyak mungkin orang. Namun perlu diingat bahwa yang dapat dilibatkan dalam rencana ini hanyalah orang-orang yang sepenuhnya sehat, baik pikiran maupun fisiknya," kata Cale.

Rosalyn mengangguk ketika dia mencatat kata-kata Cale.

"Tapi bunga yuellia banyak diminati sekarang... kan?" Choi Han melihat sekeliling. "Saya pikir akan sulit untuk mengumpulkan begitu banyak dari mereka untuk mendukung orang-orang kita ... Bisakah kita menangani mimpi buruk tanpa tonik? Saya pikir beberapa dari kita mampu menanganinya. "

"Tidak ... itu akan ... terlalu berbahaya ..." Cale menghela nafas, melirik Leno lagi. Dia menggosok pelipisnya sedikit. Karena tujuan Leno adalah menimbun mimpi buruk, tidak peduli apa yang dia katakan kepada Cale, itu pasti untuk membantu orang-orang di sekitarnya. Jika ini berakhir dengan orang yang terbebani atau memiliki masalah serius, maka itu akan merusak niat Leno sejak awal. Dan Cale tahu bahwa Leno akan sangat membenci itu. "Orang-orang masih mengalami kesulitan bahkan setelah perang usai... traumanya masih segar, aku tidak ingin melebih-lebihkan kemampuan pikiran orang-orang kita... Aku tidak ingin membebani mereka dengan ini, mari kita sadar tentang itu."

Cale merindukan bagaimana orang-orang mengawasinya dengan mata lembut. Sementara Leno hanya duduk di sana, tidak mengatakan apa-apa seolah-olah dia tidak ada di sana.

"Tapi kemudian mengumpulkan bunga yuellia dalam jumlah besar akan memakan waktu cukup lama... Belum lagi membuat tonik juga... Ini akan memakan waktu cukup lama." pungkas Rosalin. Cale hanya mengerutkan kening mendengar kata-katanya.

"Kita bisa menggunakan semua sumber daya yang ada, harga juga tidak menjadi masalah. Dari tentara bayaran hingga elf, hingga naga, aku tidak peduli, kita bisa mengais setiap bagian bunga yuellia di dunia ini untuk melakukan ini. Aku tahu kami bisa melakukannya dengan cepat dan efisien, tidak ada alasan kami tidak bisa melakukannya." Jika mereka bisa menyelamatkan dunia ini dari malapetaka, maka mewujudkan rencana ini akan menjadi hal yang mudah. Hanya karena satu-satunya taruhan dalam masalah ini adalah sepenuhnya kesehatan mental Leno, bukan berarti ini bukan masalah serius atau mendesak.