Kak Tio! [JaeYong]

KAK TIO! - 01

Hari ini rasanya Tio ingin sekali marah-marah. Entah kenapa sedari pagi, semua hal membuat dirinya pusing. Di mulai saat dirinya membuka mata, pertama dia kesiangan!

Semalam Tio bermain game kesukaan nya, sampai lupa waktu. Ini memang kesalahan Tio sendiri. Tetapi, memang dasar Tio yang selalu benar.

"KENAPA ALARM GUE GAK BANGUNIN GUE SIH?" Tio berteriak frustasi, hari ini dia bangun jam 9 pagi.

Walaupun sekolah online, tetap saja mata pelajaran pertama itu jam 7 pagi.

"INI JUGA SEKOLAHAN, KAGAK ADA ADAB NYA BANGET. HARUS BANGET YA MAPEL PERTAMA DI JAM 7 PAGI?" dia sedang memeriksa handphone nya, notifikasi dari group kelasnya sudah sangat penuh sekali.

Terdengar suara pintu kamar yang terbuka, terlihat sosok cantik dibalik pintu, itu mama nya Tio!

"Nak yaampun, kenapa berisik banget sih? Terus ini kamar belum diberesin dan kamu juga belum mandi, jorok banget sih kamu." mama Tio masuk ke dalam kamar, sambil membereskan kasur yang menurut mama nya sudah mirip kapal pecah.

"Duh ma, aku tadi kesiangan. Ini aja buru-buru buka group kelas. Maafin yaaa? Ya ya??" kata Tio sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kalo gini aja, imutnya keluar." jawab mama nya, seraya mengelus kepala anaknya,

"Yaudah gapapa, lain kali jangan diulang ya nak. Nanti kamu di alfa'in kan sama gurunya." lanjut mamanya, lalu keluar dari kamar Tio.

Kebetulan hari ini adalah hari Jumat. Mata pelajaran olahraga ada di jadwal terakhir. 'semoga saja pelajaran ini tidak membuat repot.' - batin Tio.

Setelah istirahat usai, kini waktunya bagian mata pelajaran Olahraga. Pelajaran yang cukup Tio benci, karena terkadang tugasnya menyebalkan.

Sepertinya doa Tio tidak dikabulkan oleh Tuhan. Nyatanya, hari ini guru PJOK memberikan tugas yang sangat menyebalkan.

"SHIT, KENAPA SIH KENAPA?!!!" Tio sangat frustasi akan hal ini. Mungkin dia harus mengikhlas kan segala kesialan di hari ini.

Oh ayolah dia terlalu fokus dengan group kelas, sehingga notifikasi dari grup dan chat yang lain itu menumpuk. Tio mendadak jadi sok ngartis.

Hingga pada akhirnya Seulgi menelpon Tio.