11. The Besties and The Enemy

Start from the beginning
                                    

"Aku lega sih sudah beritahu Elisa sama tunangannya kalau kita lagi berteman walau mereka belum tahu kalau kita mau nikah," ucap Roseanne sembari memandang Jeffian yang sedang menghabiskan es krim cookies dengan brand BR itu.

Seusai kerja tadi, Jeffian langsung mengajak Roseanne untuk berjalan-jalan sekaligus makan malam di mall, ia juga berniat membicarakan suatu hal penting dengan Roseanne.

"Kalau aku boleh tahu, kenapa kamu gak mau bilang pernikahan kita ke mereka?" tanya Jeffian.

"Biar jadi kejutan aja gitu, tiba-tiba aja mereka terima undangan gitu, pasti kaget sih," jawab Roseanne yang kemudian meneguk air mineralnya.

"Ah, btw, sebelum kita nikah, minggu depan aku mau ajak kamu dinner."

Roseanne bertopang dagu sembari menatap Jeffian, "pasti mau lamar ulang kan?"

Jeffian tersenyum, "iya, aku malu sendiri kalau ingat lamar kamu via chat gitu."

"Gak usah yang terlalu fancy ya, Jeff, gak perlu booking restoran full," ucap Roseanne sembari tertawa dengan maksud bercanda.

Tetapi Jeffian justru terdiam dan menatap Roseanne sejenak sebelum akhirnya ia mengeluarkan ponselnya, "sebentar, aku mau telpon restorannya dulu."

Jeffian sedikit berjalan menjauh sementara Roseanne melebarkan matanya kemudian tertawa kecil, ia tidak menyangka jika 'candaan' nya sungguh Jeffian lakukan. Tak lama kemudian Jeffian kembali  ke kursi tempat keduanya duduk di area food court itu dan Roseanne segera menyambut pemuda itu dengan suara tawa.

"Aku gak nyangka ucapan aku ternyata beneran."

Ujung telinga Jeffian memerah karena malu, ia mengusap tengkuknya gugup kemudian menjawab, "ya, gimana, habisnya aku kan mau romantis seperti yang papa suruh, eh, kamu nya sudah kasih ultimatum duluan."

"Seenggaknya dengan kamu menyampaikan langsung itu sudah jauh lebih romantis daripada via chat sih," sindir Roseanne.

"Aduh, gak usah diungkit lagi, aku mau buang memori itu dari otak," balas Jeffian yang membuat Roseanne tertawa.

"Oke, oke, terus habis kamu lamar aku ulang, rencana berikutnya apa?" tanya Roseanne.

"Hm, aku mau ajak orang tua kita ketemu buat bahas pernikahan, cari venue, terus juga WO, wedding dress buat kamu, undangan, booking penerbangan sama tempat buat honeymoon," jelas Jeffian.

Roseanne seketika berpikir saat Jeffian mengatakan soal 'honeymoon' karena hal itu tidak pernah terbayangkan di otaknya sebelumnya.

"Kita mau honeymoon?" tanya Roseanne.

"Atau kamu mau kayak Pak Chandra sama Bu Wendy? Mereka kan honeymoon nya nunggu akhir bulan setelah nikah dua minggu lalu."

Roseanne terdiam sejenak untuk berpikir, "kalau gak usah honeymoon?" tanyanya dengan suara pelan karena mereka kini tengah berada di food court yang ramai orang.

"Gak bisa, pasti mama bakal maksa kita buat berangkat," jawab Jeffian.

"Tapi kita bisa aja pesan kamar tambahan waktu di hotelnya sih," lanjut Jeffian dan Roseanne agak sedikit lega mendengarnya.

"Oke, langsung honeymoon juga gak apa, tapi kamar kita harus pisah," respon Roseanne.

Jeffian mengangguk kemudian ia mengecek jam tanganya, "btw, sudah jam 8 malam, kamu ada meeting besok pagi kan?"

Roseanne juga mengecek jam tangannya, "oh iya, aku mau buru-buru istirahat, kita balik yuk."

Dan keduanya pun segera meninggalkan mall untuk pulang ke tempat tinggal mereka masing-masing dengan Jeffian yang harus mengantar Roseanne terlebih dulu.

Self Forced MarriageWhere stories live. Discover now