PUKUL 06.58
hah hah hah
nafas Haechan tersenggal senggal, 2 menit lagi gerbang ditutup dan untung saja ia bisa melaluinya.
"kau asma?." tanya seseorang yang sedang menatap khawatir kearahnya.
DUAK
satu pemuda lainnya menendang kaki itu lumayan keras.
"kau bodoh? dia berlari dari rumah ke sekolah, tentu saja dia akan seperti ini." sengit Jay menatap tajam ke arah Soobin.
"aish kau ini." Soobin mengusap kaki yang tadi ditendang Jay.
"ku tebak kau belum makan?" tanya jay. Haechan hanya mengangguk lemah, jujur saja tubuhnya masih tidak enak, bahkan suhu tubuhnya mulai memanas.
"yak meskipun tidak ada yang peduli denganmu tapi tolong pedulilah pada dirimu sendiri." Soobin menarik tangan Haechan menuju kantin. Haechan yang badannya lemas pun sempat terhuyung jika saja Jay tak menangkapnya.
"Lee Haechan badanmu panas sekali, kita ke uks saja." ucap Soobin saat merasakan genggaman ditangannya terasa panas.
Jay dan Soobin mengantar Haechan menuju uks. Haechan hanya diam mengikuti keduanya, ia tak punya tenaga untuk menolak.
entah mengapa Jay tiba tiba membuka baju depan Haechan.
"berapa lagi?." tanya nya datar.
Haechan menaikan alisnya heran.
"total pukulan yang kemarin kau terima berapa banyak?."
"ini bukan apa apa Jay, tidak ada yang memukul ku kau tenang saja nee."
"berhenti Haechan, kami sudah tahu semua dan kau sudah berjanji tidak akan menutupinya bukan?."
haruskah Haechan bersyukur kali ini? bersyukur untuk yang pertama kalinya?
tuhan menghadirkan 2 malaikat yang tak pernah terlintas dipikirannya untuk selalu bersamanya. disaat dunia tak pernah memandang ramah kepadanya namun tuhan masih menakdirkan Haechan bahagia bersama mereka. bahkan disaat semua orang menganggapnya tidak pernah ada.
'maaf tuhan, karena aku sempat meragukanmu.'
kehadiran Jay dan Soobin membuat Haechan sedikit lebih kuat dari sebelumnya.
mereka adalah teman yang baik juga pendengar yang tulus. mereka sangat terlatih untuk memberikan sebuah solusi untuk masalah yang tengah Haechan hadapi.
pertemanan mereka berlangsung 10 tahun lamanya. ia bertemu ketika Jay dan Soobin datang kesekolahnya dan memperkenalkan diri sebagai murid pindahan. waktu itu mereka masih kelas 3 SD.
awal mula kami berbicara saat mereka bercerita tentang alasan kepindahan mereka. Soobin adalah orang amerika sedangkan jay adalah orang texas. sejak saat itu kami memulai hubungan yang biasa disebut sahabat.
bercerita layaknya saudara, membantu layaknya keluarga.
pertemanan kami hangat, seperti saudara yang berada dalam satu janin.
"mereka memukulku karena Renjun bilang bahwa aku membulinya disekolah." jujur Haechan.
"haruskah kuberi peringatan untuk anak cebol itu?." Soobin menggeram marah saat mendengar pengakuannya. Haechan adalah teman baiknya, mana mungkin ia diam saja saat ada yang menyakiti Haechan.
"dan kau akan membuatku mati terbunuh di tangan hyung ku jika melakukan itu."
Soobin dan Jay hanya menghela nafas kasar. memandang wajah pucat Haechan sembari mengaiktan tangan mereka menuju tangan Haechan yang kosong. menggenggamnya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
intact but fragile ✔️
Fiksi Remaja✔️ TAMAT ✔️ LEE HAECHAN. Akan ku beritahu cuplikan hidup ku Tapi berjanjilah untuk tidak mengasihani ku
smile in trouble
Mulai dari awal
