"urusan kita belum selesai Lee Haechan." Johnny menarik dagu Haechan kasar, meremat kedua pipi yang terjepit oleh tangan kekar Johnny.
"apa yang kau perbuat kemarin kepada Renjun?." tanya Johnny datar.
"a-aku tidak melakukan apapun hyung."
PLAK
"berani kau membohongiku sialan."
sungguh tamparan Johnny benar benar membuat tulang pipinya remuk. Haechan hanya bisa menangis dalam diamnya.
"kau membuly nya Haechan. kau membuly Renjun kami." kali ini Jungwoo yang berbicara.
"aku tidak membuly nya hyung hiks, Jabal percayalah padaku."
"Renjun yang mengadukannya sendiri ke kita brengsek, masih mau menyangkal?."
BUGH BUGH
dua pukulan telak Haechan dapatkan diperut ratanya. meninggalkan bekas hantaman luar biasa yang berubah warna menjadi kemerahan.
Haechan berbaring lemah merasakan dinginnya lantai yang menusuk kulitnya, menangis terisak karena tidak mampu melawan. tangisan yang sering ia keluarkan, tangisan sakit akan luka dihatinya.
Haechan bangkit, berusaha sekuat tenaga untuk berjalan menuju gudang yang sekarang menjadi kamarnya.
membuka kunci pintu yang sudah terlihat usang. lalu menidurkan badan nya di kasur lipat yang sudah tak layak dipakai. mulai memejamkan matanya untuk menghalau rasa sakit yang ia rasakan tanpa mengobati luka lebam yang baru saja timbul.
.....
PUKUL 05.00
Haechan terbangun dengan kantung mata yang tebal, ia menangis semalaman, menangisi takdir yang begitu jahat kapadanya.
tubuhnya sakit, ingin sekali ia izin dari kegiatan sekolah, namun ia mengurungkan niat, jika ia tak pergi kesekolah hyungdeul akan memukulnya tanpa ampun. ia terlalu lelah menghadapi mereka yang pasti akan mengamuk.
Haechan berjalan menuju kamar mandi yang berada dalam kamarnya. kamar mandi yang sangat kecil, hanya terdapat satu wc dan ember kecil disana serta cermin kecil yang menggangtung disamping pintu.
Haechan memandang wajah dan tubuhnya, luka luka ini masih terasa sakit.
'semua akan baik baik saja Haechan, semangat.'
kedua sudut bibirnya terangkat. mengulas senyum terbaik untuk ia tunjukan pada semesta yang selalu mempermainkannya.
sejujurnya, Haechan membenci dirinya yang terus memberi kata baik baik saja. bukan masalah jika ia berhenti untuk menyerah barang satu hari saja, namun hatinya selalu menolak. memilih untuk terus berjalan diatas sayatan luka.
cepat cepat ia memakai seragam sekolahnya seraya menyampirkan tas dipunggungnya.
Haechan berjalan pelan melewati dapur. kamar haechan terletak diluar rumah, akses menuju pintu utama adalah dapur. haechan melihat semua orang sedang asik melahap sarapan mereka dengan bumbu candaan seperti biasa.
"eoh Haechan kau tidak makan?." tanya Renjun saat melihat keberadaan Haechan yang jauh dari sana.
semua orang memandang kearahnya datar.
"tidak." jawab Haechan
"sudahlah Renjun untuk apa kau menawarkan makanan pada anak tak tahu diri itu." nyinyir Taeil.
Haechan hanya bisa menghela nafasnya lelah. tak mempedulikan lagi cacian yang ditujukan kepadanya lalu berlalu begitu saja.
.....
YOU ARE READING
intact but fragile ✔️
Teen Fiction✔️ TAMAT ✔️ LEE HAECHAN. Akan ku beritahu cuplikan hidup ku Tapi berjanjilah untuk tidak mengasihani ku
smile in trouble
Start from the beginning
