2| teman baru

89 16 1
                                    

Ini foto Chelsea.

***

" Evelyn lo tau engga ? " kaki berjalan ke luar gerbang sekolah.

" engga tau ! "

" EVELYN..., gue serius jangan bercanda deh " wajahku sudah kesal.

" gue juga serius Chelsea. Lo tadi bilang Evelyn lo tau engga ?. Ya mana gue tau. Mau cerita apa sih lo ? " wajahnya melihat ke arah Chelsea.

" lebih abdol ceritanya di rumah gue yu. Sekalian ngemil " mengajak Evelyn.

" dari tadi ke bilangnya kalau mau ceritannya di rumah lo. Jadi gue bisa bilang ke supir buat engga jembut ke di sekolah. Dasar kampret lo Chelsea " Rasannya tangan gue mau nimpuk kepala Chelsea pake batu.

" sorry sorry " ketawa dengan wajah imutku.

Kita berjalan menuju gerbang. mobil jemputan Evelyn dan gue udah standby di depan sekolah. Evelyn melangkah kakinya ke arah mobil jemputannya untuk memberitau kalau Evelyn engga langsung pulang mau main dulu ke Rumah gue.

Evelyn langsung ke arah gue yang sedang berdiri di sebelah mobil. Kita langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi belakang.

" pak jalan " kataku memerintahkan pak supir.

Tidak butuh lama kita sudah sampe di rumah Chelsea. Mobilnya masuk melewati pager yang sudah di buka oleh satpam. Mobil berhenti dan kami turun dari mobil. Kita berjalan menuju kamar aku. Evelyn sudah sering ke rumah gue.

Dia tau seluk - beluk rumah gue Dan gue juga tau seluk - beluk rumah Evelyn. Kita sudah bersahabat dari kecil. Aku udah kenal baget watak Evelyn seperti apa. Dia orangnya jail suka banget kalau ngeledek gue.

" lo mau minum apa Evelyn ? Mempeng gue lagi baik nih " berbicara ke arah Evelyn.

" apa aja deh " kata Evelyn singkat.

" baiklah, kan terserah gue. Gue bikinin lo minuman spesial Racun tikus " aku tertawa terbahak-bahak.

" ceritannya lo mau bales dendam nih sama gue " wajah Evelyn udah merah padam sepertinnya dia marah.

" bercanda kali Evelyn..., takut ! nenek lampir lagi marah. Kabur.. " aku langsung berlari ke arah dapur.

" Chelsea... " suaranya terdengar sampai ke arah dapur. Aku hanya tertawa ria.

Tanganku memegang minuman dan cemilan di atas nampan. Berjalan menuju kamarku. Meletakan di atas meja dan aku langsung duduk di atas kasur sebelah Evelyn yang sedang membuka majalah Remaja.

" Chelsea lo mau cerita apa sih ? Gue jadi penasaran " Evelyn langsung menutup majalahnya.

" tadi di sekolah gue mau ke perpus, ehh ngedenger suara biola bagus baget. Gue kan jadi penasaran. Gue ikutin suara itu berasal dari mana. Suara biolanya tambah terdengar.ternyata suarannya dari ruang musik. Gue jadi kepo siapa yang mainin biola. Gue buka tuh pintu sedikit ternyata cowok yang mainnya. Mau tau engga Evelyn ? ternyata cowoknya cakep banget. Perkiraan gue ya dia murid baru deh soalnya ya gue belum pernah liat dia sebelumnya " chelsea bercerita panjang lebar.

" emang lo tau namanya siapa ? " sambil membuka makanan yang ada di meja.

" tau dong.." menjeda kalimatku.

" namanya siapa ? " kata Evelyn penasaran.

" namanya David "

" namanya bagus juga " kata Evelyn.

Kita berbicara tentang David. Topik pembicaraan kita berganti. Menceritakan tentang kecengan kita waktu Smp. Aku masih inget Evelyn pernah ngeceng cowok cakep tapi sayangnya di kutu buku. Bagi gue mau ngecengin siapa pun dan siapa aja itu yang penting dianya suka no problem.

Tidak terasa matahari udah mau tenggelam. Evelyn berpamitan sama gue untuk pulang. Aku menyuruh pak supir untuk mengantarkan Evelyn sampai rumah.

" Hati-hati di jalan " tanganku melambai ke arah Evelyn yang sudah ada di dalam mobil.

" oke, sampai ketemu lagi di sekolah " kata Evelyn.

Mobil berjalan keluar dari perkarangan rumahku. Aku pandangi mobilnya dari belakang. Mobilnya tambah sini tambah mengecil dan menghilang dari pandanganku. Aku langsung masuk dan menuju ke kamar.

Aku menjatuhkan badanku di atas kasur. Tangganku di rentangkan merasakan hembusan angin dari arah jendela. Matahari sudah sepenuhnya tenggelam meninggalkan sore hari dan di gantikan dengan malam hari, yang penuh dengan taburan bintang.

Mata terpejam pikiranku masih tertuju dengan satu orang David. Apa ini yang di namakan cinta, cinta pada pandangan pertama. Rasanya aku ingin terbang ke awan. Bersama dengan debaran hati ini. Bisa-bisa gue jadi gila.

Pikiranku makin gila aja. David ada di depanku saat ini sedang bermain biola. Memainkan lagu yang sangat bagus dengan biolannya. Gue harus keluar dari pikiran ini. Tanganku mengucek-ngucek mataku dan melihat lagi ke arah depan. David masih ada di depan masih dengan biolanya.

" Ahh..., gue bisa gila ! " tangganku mengacak-ngacak rambut. Bayangan David pun menghilang di tiup angin.

Aku turun dari kasur melangkah menuju jendela. Meraih ujung jendela dan menutupnya dengan rapat.

***

Aku berjaan melewati koridor sekolah. Semua orang sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Wajahku memandang lurus ke depan. Aku memakai seragam sekolah. Baju berlengan pendek dan juga rok di atas lutut. Rambutku di biarkan terurai. Wajahku di pulas dengan warna senatural mungkin.

Aku masih berjalan santai. Dari arah belawanan aku melihat dia lagi berjalan ke arahku. Dengan tangan kirinya membawa biola. Di situ aku sungguh kikuk. Apa kah aku harus menyapanya atau tidak. Aku sudah gugup, jantungku berdebar dengan cepat. Aku mengatur napas, berusaha untuk tenang. Jarak kami makin dekat.

" hy " melampai tangan.

Aku sungguh kikuk dan juga gugup. Telunjuku menaro ke arahku. Wajahku tidak bisa di kontrol. Pikiranku bertanya dia menyapaku.

" aku ? " aku hanya bisa bertannya aku?.

Mataku memandang ke arah belakang mencari seseorang. Kali ajakan dia bukan nyapa gue tapi orang lain. Nanti gue bisa mati kutu nih. Saking malunya. Aku langsung memandang dia lagi.

" iya kamu Chelsea " dia berbicara ke arahku.

" hahh aku, ada apa ? "Kataku kikuk.

" maukan kalau kamu jadi temen aku, aku baru pindah dari spanyol ke Indonesia dan aku pengen kamu jadi temen aku "

" mau " kataku singkat.

Benerkan kata gue kalau David itu murid baru di sekolah ini. Pantes aja aku engga pernah ngeliat dia. Wajahnya aja beda sama orang lokal. Beda jauh, aku suka matanya warna abu.

" kamu kan murid baru masuk kelas apa ? Kalau aku kelas 11 Ipa 3 " aku bertanya ke arah David.

" aku kelas 11 Ipa 1 "

" moga-moga kamu betah sekolah di sini "

" pastilah aku betah kan ada kamu " berbicara ke arah chelsea.

" ahh apa ? " aku mengerutkan dahi ku.

" masud aku tuh punya teman baru kaya kamu "

***

Tinggalkan vote atau comment. Comment kalian sangat berarti untuk aku :)

( 13 April 2015 )

Embrace chord fiddleWhere stories live. Discover now