"Wahh~ memang sepertinya aku terlalu terburu meminta kalian untuk menikahiku, sepertinya kalian belum siap untuk membina rumah tangga denganku." ujar Jaemin.

"Na-" Jaemin menghentikkan Yangyang yang ingin berbicara padanya.

"Kalian bertiga, pikirkan kembali semua yang sudah kalian lakukan semenjak Areum, Luca, dan Aquila lahir, pikirkan kembali sikap kalian pada Yoonhee dan Lin. Jangan mendekati anak-anak kalian, sampai pikiran kalian sudah kembali bersih, setelah hati kalian tenang dengan semuanya, setelah diri kalian berdamai dengan situasi yang kalian alami saat ini." ujar Jaemin memberikan hukuman secara tidak langsung pada ketiga suaminya.

"Luca, Areum, dan Aquila akan aku dan yang lain jaga, kalian tidak perlu khawatir akan itu." lanjut Jaemin.

"Dear, aku tahu aku salah, tapi aku tidak memberi izin karena aku takut mereka melukai Aquila tanpa sadar." penuturan Mark justru memicu api kemarahan Jaemin. Hendery dan Dejun ingin sekali melempar Mark.

"KAU BODOH ATAU APA LEE MINHYUNG?!" Mark terkejut saat Jaemin berteriak dengan memanggil nama Koreanya dengan lengkap, tidak hanya Mark namun juga yang lain.

"KAU BISA MENGAWASI MEREKA! KAU HANYA PERLU DUDUK TIDAK JAUH DARI MEREKA DAN MEMBIARKAN KEDUA ANAKKU MELIHAT ADIK KECILNYA! ATAU KALAU KAU TIDAK MAU TERJADI SESUATU PADA AQUILA KAU BISA MEMANGKUNYA SENDIRI, MENGGENDONGNYA SENDIRI! MEREKA BERDUA BAHKAN TIDAK PUNYA NIAT UNTUK MELUKAI ADIK MEREKA! MEREKA HANYA INGIN MELIHAT ADIK MEREKA!" Jaemin sempat terbatuk beberapa kali, dia menatap marah ke arah Mark.

"Aku ingin memperingatkan kalian, suatu saat kalian juga akan memiliki anak yang merupakan darah daging kalian sendiri, aku hanya ingin jangan sampai kalian melupakan anak kalian yang lain, jika memang tidak bisa membagi sama rata, aku hanya ingin jangan sampai kalian membuat mereka merasa tersisih dan jangan membuat mereka menangis. Jika kalian ada masalah dari luar, jangan pernah bawa masalah itu ke dalam rumah, jangan membawa apa yang harusnya tidak kalian bawa ke rumah. Jangan lampiaskan amarah dan kekesalan kalian pada anak kalian." Jaemin menepuk dadanya beberapa kali, rasa sesak melandanya karena amarah yang memuncak.

"Jika sampai aku melihat kalian meninggikan suara pada anak-anak kalian, aku pastikan aku akan membawa mereka semua pergi dari sini. Itu bukan hal sulit." ujar Jaemin mengancam.

"Kau baik?" tanya Jaehyun, Jaemin menggeleng.

"Mark hyung, Johnny hyung, dan Taeyong hyung, jangan dekati anak-anak sampai kalian berdamai dengan diri kalian. Sampai kalian kembali, aku dan yang lain yang akan merawatnya. Setelah kalian kembali, hal pertama yang kalian lakukan adalah meminta maaflah pada Yoonhee dan Lin." ketiga suaminya tersebut mengangguk.

"Pindahkan box bayi si kembar ke kamarku, malam ini biarkan aku tidur dengan kelima anakku." ujar Jaemin. Jaehyun memanggil pelayan dan meminta pelayan untuk memindahkan box bayi dari kamar khusus bayi itu ke kamar sang Nyonya rumah.

Beruntungnya ruangan itu kedap suara dan jauh dari tempat mereka saat ini, Jaemin tidak membayangkan jika dirinya menaikkan nada suaranya dan membuat ketiga anaknya terbangun. Dia akan meminta maaf pada anak-anaknya setelah ini.

"Katakan pada Min ahjumma agar membawa Lin dan Yoonhee ke kamarku." pinta Jaemin sebelum dia masuk ke dalam kamarnya.

***

"Hahhh~ aku tidak pernah melihat Jaemin sampai semarah itu." ujar Taeil saat mereka semua berkumpul, kecuali Taeyong, Johnny, dan Mark yang mengunci diri di dalam kamar.

"Jika sudah menyangkut masalah anak-anak dirinya memang akan berubah berbeda." timpal Ten.

"Mungkin lebih kepada insting seorang ibu yang selalu ingin anaknya bahagia dan tidak mengizinkan kesedihan jenis apapun menimpa anaknya, bahkan kesedihan yang didapat dari ayahnya sendiri." ujar Lucas.

"Jaemin hyung- punya pengalaman buruk bukan tentang masa lalu juga dengan anaknya bersama Hao Yu yang harus berakhir keguguran karena ulah bejat Hao Yu sendiri, kan?" Jisung bersuara.

"Benar, itu adalah faktor yang mendasari semuanya. Itu juga asalan kenapa dia sangat protektif pada anak-anak." ujar Chenle.

"Tapi, kenapa dia mengangkat Lin dan Yoonhee? Bukankah keduanya bisa saja diletakkan di panti asuhannya?" tanya Hendery.

"Aku masih penasaran dengan alasannya, dia tidak mau membuka suara mengenai itu." ujar Haechan.

"Apa dia melihat dirinya sendiri pada sosok Lin dan Yoonhee?" terka Sungchan.

"Bisa jadi" timpal Shotaro yang sejak tadi diam mendengarkan, dia masih terkejut melihat Jaemin yang begitu marah.

"Karena aku sudah punya Lin, aku rasa aku tidak akan menambah anak lagi." ujar Renjun.

"Aku juga, aku sudah punya Yoonhee. Aku takut jika aku tidak bisa adil pada anakku sendiri nanti." timpal Jungwoo.

"Menekan angka kelahiran yang juga naik, banyak anak yang terlahir tapi berakhir di panti asuhan karena ulah orang tua mereka sendiri. Tapi sayangnya, hanya Yoonhee dan Lin yang bisa tergabung dengan keluarga kita semua." ujar Doyoung.

"Benar, orang tua kita hanya menerima Yoonhee dan Lin sebagai bagian dari kita, jika kita menambah anak dengan mengadopsi, mereka tidak akan mengakui mereka." sahut Kun yang ada di sebelah Doyoung.

"Yahh~ tapi urusan anak itu urusan nanti saja, kita fokus pada triplets juga Yoonhee dan Lin, juga pada tiga ayah baru itu." ujar Dejun sembari memakan kacang almond.

"Bagaimana meredamkan amarah Jaemin?" gumam mereka.

***

Di dalam kamar, Lin dan Yoonhee menatap ke arah box bayi, Jaemin membuat mereka berdiri di atas kursi kecil, agar mereka bisa melihat ketiga adik mereka.

"Mama, adik kecil tidul" lirih Yoonhee, Jaemin yang berdiri di belakang anaknya tertawa kecil.

"Benar, adik kecil tidul, jadi sshhhh" kedua anaknya itu turun dari posisi mereka dan memeluk kaki Jaemin.

"Mama, Lin cayang mama dan adik bayi" ujar si kecil Lin.

"Yoonie juga cayang mama dan adik bayi." Yoonhee tidak mau kalah. Jaemin terkekeh kecil, dia berjongkok di depan kedua anaknya itu dan memeluknya.

"Mama juga sayang kalian semua." ciuman diberikan di kedua pipi Jaemin.

"Mau tidur dengan Mama malam ini?" tanya Jaemin.

"MAUUU!!!"

"ung~"

"Oopsie, Lin maaf"

***

_93_

[ALL X JAEMIN] OUR JAEMINWhere stories live. Discover now