"AIGO.. ADA APA INII!!!!
Papa June kaget melihat Orang yang pingsan, dengan wajah yang lebam..
"Temen adek pingsan pah, tolong bawain ke kamar adek.. Adek ga kuat gendong dia" dengan suara serak karna menangis
Segera Papa June menggendong Haruto ke dalam Kamar Jeongwoo, dengan penuh tanda tanya. Ada apa sebenarnya?
.
.
.
.
.
.
.
Mama Rose menenangkan Jihoon yang masih terdiam didekat Vas bunga yang berada di rumah keluarga Park tersebut.
"kakak kenapa, hm? " memeluk Jihoon dengan nada khawatir dan berkaca-kaca
"Maafin Jihoon mah" Jihoon membalas pelukan sang mama dan menangis sejadinya karna rasa bersalahnya.
"Masuk dulu ya, nanti aja ceritanya didalam sayang"
Jihoon mengangguk pelan.
.
.
.
.
.
.
.
Papa June meletakkan tubuh Haruto dengan hati-hati dikasur Jeongwoo.
Jeongwoo mencopot sepatu Haruto dan membuka jaket Haruto..lalu menyelimuti nya.
Kemudian mengambil kotak obat yang berada dikamarnya, mencari minyak kayu putih untuk diletakkan dihidung Haruto agar cepat siuman.
Papa June yang melihat Jeongwoo begitu perhatian dengan cowo tersebut pun bingung.
"pacar adek? "
Jeongwoo yang mendengarpun langsung menoleh dan membulatkan matanya..
"engg..bukan kok. Temen sekelas.. Em.. Iya temen sekelas pah" jawab Jeongwoo dengan senyum kencut.
Papa June mengangguk.
"yaudah papah kebawah dulu ya, kamu obatin itu luka dia, kasian"
Jeongwoo mengangguk pelan..
.
.
.
.
.
.
.
Jihoon dan mama Rose sedang duduk diruang Tv, Jihoon masih terdiam. Papa June turun dan menghampiri anak dan istrinya.
"kakak sebenarnya ada apa.. Kok anak orang sampe bonyok gitu" ucap enteng papa June yang bingung sama kelakuan anaknya itu.
Jihoon dan Mama Rose menoleh ke arah suara. Jihoon menghela nafas sebelum menceritakan semuanya.
"Dia mantannya Jeongwoo, kakak gamau dia nyakitin adek lagi! Mah, pah!
Maafin Kakak gabisa ngontrol emosi sampe kelepasan gini"
Jawab Jihoon menunduk karna menyesal.
Papa June menepuk bahu Jihoon, reflek Jihoon menatap mata Papahnya tersebut.. Mata tajam papa June yang membuat ketar-ketir , Jihoon takut dibogem juga.
"Kerja bagus anak muda! " mengusak lembut kepala Jihoon. Jihoon kaget, papa June hanya terkekeh.
"Pah... Apapun masalahnya ga harus pake kekerasan kan?" Ucap mama Rose menatap Papa June
"nanti kakak harus minta maaf ke Haruto ya" sambungnya menatap Jihoon disertai senyuman tipis.
Papa June dan Jihoon pun mengangguk paham.
Setelah itu mama rose pergi meninggalkan anak dan suaminya. Menurut mama Rose.. Apapun masalahnya gak harus pake kekerasan.. Kekerasan dalam bentuk apapun untuk menyelesaikan masalah kepada seseorang itu tidak dibenarkan.
.
.
.
.
.
.
Haruto membuka pelan matanya, hal yang pertama ia lihat adalah seorang yang sangat ia sayangi.
Mendapati Jeongwoo yang menangis, sembari mengobati luka didekat bibir Haruto lalu mengompres bagian lebam di wajahnya.
Jeongwoo yang menyadari Haruto sudah membuka matanya pun langsung berbalik badan, mengusap kedua pipinya yang basah karena air mata.
"Uda bangun lo" ucap dingin Jeongwoo, yang saat ini membelakangi Haruto. Jeongwoo tuh gamau Haruto liat kalo Jeongwoo nangis.
Namun Jeongwoo kaget saat Haruto memegang lengan Jeongwoo.
"woo.. "
Jeongwoo pun membalik badan, dan bertemulah manik antara Jeongwoo dan Haruto membuat suasana hening seketika.
" woo kamu kenapa? Ko nangis? "
Haruto khawatir saat Jeongwoo berbalik badan melihat orang yang ia sayangi bermata sembab dan hidung memerah. Haruto ingin merubah posisinya menjadi duduk . Namun..
" Awwhh.."
Telapak tangan Jeongwoo menutupi seluruh muka Haruto mendorongnya agar tetap dalam posisi tiduran.
"seharusnya gua yang nanya, lo gpp?
Muka Haruto udah meringis kesakitan, Jeongwoo lupa kalo muka Haruto lagi babak belur. :(
"ehh.. Maaf ha-" menarik telapak tangannya dari muka Haruto. Tapi tangannya ditahan oleh Haruto.
"gapapa woo, makasih ya udah ngobatin aku" Haruto tersenyum lalu menuntun telapak tangan Jeongwoo ke pipinya.. Hati Jeongwoo berdetak kencang, spontan dia menarik tangannya..
"ya.. Yaudah.. pulang sana lo" Jeongwoo yang udah salting banget gatau harus gimana.
CEKLEK..
"adek.. Mama masuk ya"
"iyaa maa" jawab Jeongwoo
Terlihat mama Rose membawa makanan ke kamar Jeongwoo. Lalu diletakkan dimeja yang berada di kamar Jeongwoo.
"eh.. Udah bangun anak ganteng, maafin kakaknya Jeongwoo ya, dia emang protectif banget sama adeknya karna sesayang itu, sebenarnya baik kok" Ucap mama Rose
Mama Rose yang menghampiri Haruto kemudian duduk dipinggir kursi dan mengelus pucuk kepala pemuda tersebut.
"em.. Iya tan gapapa kok" Haruto tersenyum kikuk.
"aduh sampe memar gini muka kamu, apa mau ke dokter aja, hm? Ucap khawatir mama Rose
"ga..gausah tante, udah mndingan kok tadi diobatin Jeongwoo" menoleh ke Jeongwoo dan tersenyum
Mama Rosepun ikut menatap Jeongwoo, Jeongwoo yang ditatap pun hanya menggaruk tengkuknya tak gatal.
Mama Rose tersenyum.
"Yaudah temen kamu diajak makan dulu ya, tuh mama udah bawain makanan, Mama kebawah dulu"
Jeongwoo mengangguk paham.
"makasih Tante " ucap Haruto dengan tersenyum.
Mama Rose yang mendengar hanya mengangguk sembari tersenyum, lalu keluar dari kamar Jeongwoo.
.
.
.
.
.
"Makan, abis itu lo pulang" ucap cuek Jeongwoo menatap Haruto.
Tbc
MAAP GAIS.. AKU LAGI GA ENAK BADAN JADI BANYAK KATA-KATA YANG GA NYAMBUNG. TAPI SEMOGA TERSAMPAIKAN DENGAN BAIK YA..
MAKASIH YANG UDAH NGASIH VOTMEN..
YOU ARE READING
DAMN^^ || HAJEONGWOO
Teen FictionHubungan Jeongwoo dan Haruto merenggang setelah Haruto ketahuan selingkuh! Apa benar Haruto selingkuh? Dengan siapa dia selingkuh? -Hajeongwoo ft Jeongkyu -BxB -non baku -homophobic skip
Part 7
Start from the beginning
